Fungsi dan Peranan Radio Komunitas

Radio sebagai bagian dari media massa mempunyai fungsi sebagai ruang publik. Di ruang terbuka itu bisa ditawarkan ide atau gagasan. Membuka ruang publik tentu mempunyai konsekuensi. Para penguasa dituntut mampu mengambil keputusan Berdasarkan informasi yang memadai serta membuat penilaian yang independen. Hal ini hanya bisa dicapai apabila mereka memiliki informasi yang faktual dan terpercaya. Arifin 2010 mengatakan bahwa, radio Suara Surabaya mengajak pejabat birokrasi, instansi swasta, dan pemerintah yang merasa jarang berhadapan dengan media, untuk bersikap lebih terbuka. Mereka dimotivasi, diberi kesempatan, dan diajari berkomunikasi dalam kaitan memberi pelayanan kepada publik. Suara Surabaya memberikan ilmu itu secara cuma-cuma, dimana masyarakat bisa dengan mudah bertanya sesuatu lewat Suara Surabaya, kemudian Suara Surabaya menghubungi pihak-pihak yang dimaksud untuk memperoleh penjelasan secepatnya.

2.1.3. Pengertian Perilaku Komunikasi

Perilaku adalah segala tindakan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Menurut Rakhmat 2005 ilmu psikologi menjelaskan bahwa perilaku merupakan hasil interaksi antara faktor personal berupa insting individu dengan lingkungan psikologinya. Perilaku komunikasi anggota kelompok adalah respon, tindakan, dan tingkah laku anggota kelompok dalam merespon dan menghadapi lingkungan sosial dan situasi komunikasi yang ada. Perilaku komunikasi dapat berarti tindakan atau respon sesepetani terhadap sumber dan pesan jika dilihat dari model komunikasi linier. Perilaku komunikasi sesepetani akan menjadi kebiasaan perilaku sesepetani dalam mencari informasi. Menurut Rogers 2003 perilaku komunikasi dilihat dengan beberapa variabel yaitu; keterdedahan terhadap saluran komunikasi interpersonal, kekosmopolitan, kontak dengan agen perubahan, keterdedahan pada media massa, partisipasi sosial, serta mencari informasi tentang inovasi, pengetahuan, dan kepemimpinan atau kepemukaan pendapat. Gould dan Kolb yang dikutip oleh Ichwanudin 1998, berpendapat bahwa perilaku komunikasi adalah segala aktivitas yang bertujuan untuk mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber dan untuk menyebarluaskan informasi kepada pihak manapun yang memerlukan. Perilaku komunikasi pada dasarnya berorientasi pada tujuan dalam arti perilaku sesepetani pada umumnya dimotivasi dengan keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu. Perilaku komunikasi telah diteliti oleh Furbani 2008 berkaitan dengan informasi awal melalui penggunaan media komunikasi dalam mendukung keputusan wisata responden sebelum berada di Pulau Lombok. Sumber informasi berupa tatap muka dan media massa merupakan media komunikasi yang sangat penting dalam menyampaikan segala macam informasi wisata. Perilaku komunikasi ini dihubungkan dengan informasi awal terhadap keputusan memilih obyek wisata dan menentukan masa tinggal. Tidak ada perbedaan antara perilaku komunikasi yang sangat aktif maupun kurang aktif karena wisatawan hanya memilih beberapa obyek wisata alam pantai atau pendakian saja, sedangkan pencarian informasi awal mempunyai hubungan yang nyata dengan keputusan memilih obyek wisata budaya. Tidak ada hubungan yang nyata antara perilaku komunikasi dengan keputusan masa tinggal. Perilaku komunikasi yang aktif pada keputusan menentukan masa tinggal terjadi setelah adanya penentuan obyek wisata apa yang akan dikunjungi dan pihak agen perjalanan akan mengatur masa tinggal sesuai dengan pilihan obyek wisata yang diinginkan wisatawan asing. Terdapat hubungan yang nyata antara konfirmasi dengan memilih obyek wisata alam. Konfirmasi yang dilakukan oleh wisatawan seluruhnya berkaitan dengan penunjang aktivitas wisata dengan menggunakan kombinasi sumber informasi melalui komunikasi tatap muka dan saluran informasi dalam bentuk visual yaitu brosur. Konfirmasi memiliki hubungan yang nyata dengan keputusan memilih obyek wisata seni tradisional dan non tradisional. Terdapat hubungan yang nyata perilaku komunikasi konfirmasi dengan keputusan memilih masa tinggal. Perilaku komunikasi wisatawan dengan masa tinggal di bawah satu minggu menunjukkan perilaku komunikasi konfirmasi kurang aktif dan wisatawan asing yang memutuskan masa tinggal di atas satu minggu menunjukkan konfirmasi aktif. Ichwanudin 1998, perilaku komunikasi yang dicari hubungannya dengan Program Sapta Pesona di Kabupaten Sukabumi adalah: mencari informasi,