Hubungan Keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna

kaliyan petani lan nyampekaken pengumuman saking RT utawi RW” WRY, 60 tahun. “saya lebih suka mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami karena ingin mendengarkan Campur Sari dan Wayangan. Hampir setiap malam saya mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami dibandingkan menonton televisi. Radio Komunitas Petani Trisna Alami sudah lama berdiri dan mengudara yang banyak menyiarkan hiburan lokal. Radio komunitas bisa dimanfaatkan untuk bertukar pengalaman, berkomunikasi sesama petani, dan memberikan pengumuman dari RT atau RW ” WRY, 60 tahun. Sebanyak 60 persen petani pada lama mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami yang tergolong rendah memiliki pemahaman terhadap fungsi komunikasi internal yang rendah, dan sebanyak 86,7 persen orang pada lama mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami yang tinggi memiliki pemahaman terhadap fungsi komunikasi internal yang tinggi. Nilai Sig. 2-tailed = 0,004 artinya terdapat hubungan yang nyata antara lama mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami dengan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,416 menunjukkan kedua hubungan tersebut adalah sedang. Hal ini berarti semakin lama mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami, maka petani memiliki pemahaman yang lebih tinggi mengenai fungsi radio komunitas sebagai komunikasi internal di lingkungan komunitas. Berbeda halnya dengan penelitian Pratiwi 2008, warga mendengarkan siaran Radio Komunitas Suara Kencana lebih dari tiga kali selama tiga hingga empat jam dalam seminggu sebagai hiburan dan bukan sebagai media informasi yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual mereka. Resume Peubah perilaku komunikasi yang mempunyai hubungan nyata dengan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal adalah kekosmopolitan, frekuensi mendengarkan radio lain, dan keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami, sedangkan keterdedahan saluran komunikasi interpersonal, frekuensi bertemu penyuluh, frekuensi dan lama menonton televisi, frekuensi dan lama membaca koran, serta lama mendengarkan radio lain tidak berhubungan nyata dengan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal. Semakin tinggi perilaku komunikasi petani dalam mencari dan atau memperoleh informasi mengenai Radio Komunitas Petani Trisna Alami dan fungsinya maka pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal juga meningkat. Peubah perilaku komunikasi yang tidak berhubungan nyata dengan fungsi komunikasi internal karena dalam perilaku komunikasi mereka tidak mencari maupun membahas tentang Radio Komunitas Petani Trisna Alami, namun membahas masalah pertanian, sekolah lapang padi, maupun masalah sosial lainnya. 6.2. Hubungan Perilaku Komunikasi dengan Pemahaman Petani terhadap Fungsi Sarana Pendidikan Umum dan Agama Hubungan peubah perilaku komunikasi dengan pemahaman petani terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama disajikan pada Tabel 6.2. Tabel 6.2 Hubungan Peubah Perilaku Komunikasi dengan Pemahaman Petani terhadap Fungsi Sarana Pendidikan Umum dan Agama di Desa Kaliagung, Tahun 2011 Perilaku Komunikasi Nilai Chi Square hitung Nilai Sig. 2-tailed Keterangan Hubungan Keterdedahan Saluran Komunikasi Interpersonal 4,191 0,041 Nyata Kekosmopolitan 2,092 0,148 Tidak nyata Frekuensi Bertemu Penyuluh 0,568 0,451 Tidak nyata Keterdedahan Media Massa Lain Televisi Frekuensi 6,790 0,009 Nyata Lama 1,601 0,206 Tidak nyata Radio selain Radio Komunitas Frekuensi 2,562 0,109 Tidak nyata Lama 0,002 0,962 Tidak nyata Koran Frekuensi 0,131 0,178 Tidak nyata Lama 0,181 0,671 Tidak nyata Keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami Frekuensi 10,588 0,001 Nyata Lama 4,235 0,040 Nyata Ket: p 0,1; p 0,05 Peubah perilaku komunikasi, yaitu kekosmopolitan, frekuensi bertemu penyuluh, frekuensi dan lama mendengarkan radio lain, frekuensi dan lama membaca koran, serta lama menonton televisi tidak berhubungan nyata dengan pemahaman petani terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama.

6.2.1. Hubungan Keterdedahan Saluran Komunikasi Interpersonal dengan

Pemahaman Petani terhadap Fungsi Sarana Pendidikan Umum dan Agama Keterdedahan petani yang tinggi memiliki pemahaman terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama yang tinggi. Sebanyak 95,5 persen petani dengan keterdedahan tinggi memiliki pemahaman terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama yang tinggi pula, dan sebanyak 27,8 persen orang dengan keterdedahan saluran komunikasi interpersonal yang rendah memiliki pemahaman terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama yang rendah. Nilai Sig. 2-tailed = 0,041 artinya terdapat hubungan yang nyata antara keterdedahan saluran komunikasi interpersonal dengan pemahaman petani terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,308 menunjukkan kedua hubungan tersebut rendah. Hal ini berarti petani yang sering bertemu dengan petani lain dapat bertukar informasi mengenai mata acara Radio Komunitas Petani Trisna Alami sehingga petani menjadi lebih paham terhadap fungsi radio komunitas yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan umum dan agama. Program acara radio komunitas yang sering dibicarakan oleh petani saat mereka bertemu dan berkomunikasi adalah pengajian dan siraman rohani. Pengisi program acara siraman rohani adalah salah satu warga komunitas di Dusun Ngrandu dan dusun lain di Desa Kaliagung. Salah satu informan mengatakan bahwa: “dalem remen sanget mirengaken Radio Komunitas Petani Trisna Alami wonten ing acara siraman rohani. Ingkang ngisi acara PJM wekdal ngaturaken materi siraman rohani suwantenipun sekeca dipun mirengaken lan materinipun cocok kaliyan kawontenan lingkungan masyarakat ing babagan keagamaan. Rikala pinanggih piyambakipun dalem asring nyaosi pangalembana lan masukan materi ingkang badhe dipun siaraken” WDY, 57 tahun. “saya senang mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami pada program acara siraman rohani. Pengisi acara PJM dalam menyampaikan materi suaranya enak didengar dan materinya sesuai dengan keadaan lingkungan komunitas dalam hal keagaamaan. Saat bertemu beliau saya sering memberikan pujian dan masukan materi yang akan disampaikan” WDY, 57 tahun. Begitu pula dengan penelitian Astuti 2007, terdapat hubungan yang sangat nyata antara keterdedahan pada saluran interpersonal dengan pengetahuan dalam mengembangkan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan PBBSB. Hal ini terlihat dari arah pesan yang cenderung dua arah dimana responden melakukan kontak langsung dengan sumber pesan pengelola PBBSB, penyuluh, tokoh masyarakat, dan sesama masyarakat untuk memperoleh informasi yang terkait dengan pengembangan PBBSB. Semakin sering responden berhubungan dengan pengelola PBBSB, penyuluh, tokoh masyarakat, dan sesama masyarakat maka informasi yang diperoleh mereka tentang PBBSB semakin banyak dan pengetahuan mereka pun meningkat.

6.2.2. Hubungan Kekosmopolitan dengan Pemahaman Petani terhadap

Fungsi Sarana Pendidikan Umum dan Agama Petani yang lokalit maupun kosmopolit mempunyai pemahaman yang sama-sama tinggi terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama. Sebanyak 75 persen petani yang lokalit dan 91,7 persen petani yang kosmopolit cenderung memiliki pemahaman terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama yang sama-sama tinggi. Nilai Sig. 2-tailed = 0,148 artinya tidak ada hubungan yang nyata antara kekosmopolitan dengan pemahaman petani terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama. Frekuensi petani pergi ke luar desa maupun yang tidak pernah pergi ke luar desa tidak bertujuan untuk mengembangkan radio komunitas sebagai sarana pendidikan umum dan agama.

6.2.3. Hubungan Frekuensi Bertemu Penyuluh dengan Pemahaman Petani

terhadap Fungsi Sarana Pendidikan Umum dan Agama Frekuensi petani bertemu penyuluh tidak meningkatkan pemahaman petani terhadap fungsi sarana pendidikan umum dan agama. Petani yang tidak pernah bertemu dengan penyuluh sebanyak 89,5 persen dan 81 persen orang pernah