24 Rukun Warga RW. Seluruh warga Desa Kaliagung merupakan warga negara Indonesia asli.
Jumlah penduduk angkatan kerja adalah 1.922 petani. Penduduk yang bekerja kurang dari 35 jamminggu lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang bekerja lebih dari 35 jamminggu. Jumlah penduduk yang bukan angkatan kerja masuk dalam kategori sekolah, mengurus rumah tangga, serta
penerima pendapatan dan lainnya.
2. Mata Pencaharian Pokok
Sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Kaliagung adalah sebagai petani. Jenis pekerjaan didominasi pada mata pencaharian pertanian
sebesar 65,44 persen. Mata pencaharian pedagang keliling menempati urutan paling kecil, yaitu sebesar 0,77 persen. Selain itu, penduduk Desa Kaliagung juga
bekerja pada sektor-sektor lainnya yang secara rinci disajikan dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Sebaran Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Kaliagung,
Tahun 2010
No Jenis pekerjaan
Jumlah penduduk petani Total
Persentase Laki-laki
Perempuan n
1. Petani 631
221 852
65,44 2. Buruh
tani 81
51 132
10,14 3. PNS
11 58
69 5,30
4. TNI 12
12 0,92
5. POLRI 19
1 20
1,54 6.
Pensiunan PNSTNIPOLRI 32
15 47
3,61 7. Pedagang
keliling 3
7 10
0,77 8.
Pengrajin industri rumah tangga 0
36 36
2,76 9.
Pengusaha kecil dan menengah 0
54 54
4,15 10.
Karyawan perusahaan swasta 20
50 70
5,38 Total 809
493 1302
100,00 Sumber: Monografi Desa Kaliagung 2010
Tabel 4.1 menggambarkan lebih banyak jumlah penduduk laki-laki yang bekerja dibandingkan penduduk perempuan. Namun, ada beberapa jenis pekerjaan
yang hanya diisi oleh perempun seperti pengrajin industri rumah tangga dan pengusaha kecil menengah. Hal ini menunjukkan selain kegiatan rumah tangga
yang dilakukan oleh perempuan, mereka juga bekerja membantu suami untuk menopang hidup mencukupi kebutuhan sehari-hari.
3. Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk mayoritas adalah lulusan SLTP sebanyak 157 petani. Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pendidikan penduduk
cukup baik karena sebagian besar penduduk adalah lulusan SLTP sebesar 34, 89 persen. Sedangkan lulusan sarjana sebesar 2,22 persen. Pendidikan formal terakhir
yang lainnya akan diperinci pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Sebaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Kaliagung,
Tahun 2010
No. Keterangan
Jumlah Penduduk petani Total Persentase Laki-laki
Perempuan n
1 Tidak tamat SD
2 SD 70
69 139
30,89 3 SLTP
68 89
157 34,89
4 SLTA 45
63 108
24,00 5
Diploma 15
21 36
8,00 6
Sarjana 3
7 10
2,22 Total 201
249 450
100,00 Sumber: Monografi Desa Kaliagung 2010
4.1.3. Kondisi Sosial
Kegiatan sosial di lingkungan masyarakat antara lain: kerja bakti, membantu hajatan, peringatan keagamaan, membantu petani yang terkena
musibah kematian, dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga organisasi sosial seperti, pengajian, arisan, kelompok tani, dan lain sebagainya. Pengajian
dilakukan setiap malam Jumat satu minggu sekali dan setiap 38 hari sekali baik oleh laki-laki maupun perempuan. Kelompok tani di Desa Kaliagung ada 14
kelompok yang anggotanya terdiri dari laki-laki dan perempuan. Pertemuan kelompok tani dilakukan satu bulan sekali dengan anjangsana. Ada juga
pertemuan kelompok tani yang diadakan di rumah Bapak Dukuh. Arisan RT dilakukan satu bulan sekali diikuti hanya dalam lingkup satu
RT saja. Dalam arisan RT biasanya dibahas masalah-masalah yang ada di sekitar RT tersebut untuk dicari solusinya. Terdapat juga arisan dasawisma setiap 38 hari
sekali. Jumlah dasawisma sebanyak 96 dengan dengan setiap dasawisma anggotanya berjumlah 10 petani, sedangkan jumlah pengurus 192 petani.
4.1.4. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan
Produk domestik desa yang menopang perekonomian masyarakat adalah perkebunan kelapa, tanaman jagung, dan tanaman padi. Rata-rata penduduk
memiliki luas tanah antara 0,1 – 0,2 Ha. Topografi desa termasuk ke dalam dataran rendah dan berbukit-bukit yang cocok ditanami tanaman pangan, palawija,
dan kelapa. Mata pencaharian mayoritas penduduk adalah di sektor pertanian dengan
jumlah 1.005 petani. Sebanyak 937 keluarga memiliki tanah pertanian dan 550 keluarga memiliki tanah perkebunan. Peternakan yang berpotensi dikembangkan
adalah sapi. Selain itu juga ada ternak ayam kampung, bebek, dan kambing. Potensi pengembangan tanaman pangan, persawahan, peternakan, dan jasa
perdagangan cukup potensial dikembangkan di Desa Kaliagung. Perikanan yang bisa dikembangkan adalah jenis ikan air tawar yaitu; nila, lele, dan gurami dengan
luas empang 0,2 Ha.
4.1.5. Potensi Prasarana Desa Kaliagung
Prasarana olahraga terdiri dari lapangan sepak bola satu buah, lapangan bulutangkis tiga buah, dan lapangan voli dua buah. Prasarana kesehatan terdiri
dari puskesmas pembantu satu unit dan posyandu 13 unit. Tenaga kesehatan terdiri dari paramedis, dukun bersalin terlatih dan bidan masing-masing tiga
petani. Kader posyandu berjumlah 70 petani dan pembina posyandu 15 petani. Kader bina keluarga sebanyak 12
petani dan PLKB satu petani.
Prasarana pendukung peribadahan antara lain masjid berjumlah 18 buah, mushola 15 buah,
dan gereja Kristen Protestan satu buah. Sarana untuk menunjang kegiatan pendidikan antara lain: gedung SLTP
satu buah, gedung SD satu buah, gedung TK lima buah, gedung tempat bermain anak tiga buah, dan perpustakaan desa satu buah. Jumlah guru SD sebanyak 75
petani, guru SLTP 30 petani, guru SLTA 15 petani.
4.2. Gambaran Umum Radio Komunitas Petani Trisna Alami
4.2.1. Latar Belakang Pendirian Radio Komunitas
Awal mula gagasan untuk mendirikan Radio Komunitas Petani Trisna Alami berangkat dari kebutuhan petani untuk mengomunikasikan dan
menginformasikan persoalan yang dirasakan dan mencari alternatif solusi maupun untuk mengidentifikasi penyebabnya antar petani dalam kelompok, antar
kelompok, maupun antar wilayah. Kondisi ini menjadi kebutuhan strategis dalam menggalang solidaritas diantara mereka. Selain itu, dengan adanya media
komunikasi yang komunikatif dapat berkontribusi untuk memperkuat fungsi kelembagaan petani.
Berdirinya Radio Komunitas Petani Trisna Alami tidak lepas dari semangat kerjasama jaringan kelompok Tani Alami, yang tergabung dalam forum
Jaringan Petani Kulon Progo JATIROGO yang sejak tahun 1999 bekerjasama dan didampingi oleh Perkumpulan Lestari Mandiri Lesman tentang pengenalan
praktek pertanian organik. Pengelola radio memiliki komitmen dan ketertarikan sehingga Radio Komunitas Petani Trisna Alami bisa mengudara selama kurang
lebih tujuh tahun. Radio Trisna Alami berdiri pada tanggal 5 Januari 2004 didirikan oleh lima petani dari Dusun Ngrandu didampingi Lesman. Studio
penyiaran berjumlah satu buah dengan sistem modulasi dan frekuensi atau kanal 107,7 MHz. Radio Komunitas Petani Trisna Alami mulai beroperasi pada tanggal
5 Januari 2006 pada tinggi lokasi 450 meter di atas permukaan laut dengan wilayah jangkauan siaran 2,5 km.
Keterlibatan Lesman dalam pendirian Radio Komunitas Petani Trisna Alami adalah saat dirancang konsep bersama untuk membangun media penyiaran
dengan kelompok tani dampingan JATIROGO, memfasilitasi proses identifikasi potensi, peluang dan hambatan, perencanaan, mendukung peralatan dan studio,
memfasilitasi pelatihan untuk operator dan penyiar, serta melakukan kerjasama dengan pemerintah desa untuk memperoleh dukungan.
Penyusunan nama dan semboyan serta penentuan lokasi Radio Komunitas Petani diawali dengan adanya Lokakarya Radio Komunitas Petani yang
dilaksanakan pada bulan Juni 2003 yang bertempat di Dukuh Ngrandu, Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo. Pada acara tersebut dihadiri oleh perwakilan