Hubungan Keterdedahan Media Massa Lain dengan Pemahaman

hubungan yang nyata antara frekuensi mendengarkan selain radio komunitas dengan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal. Nilai korelasi sebesar 0,354 yang menunjukkan kedua hubungan tersebut adalah rendah. Semakin sering petani mendengarkan radio selain radio komunitas maka tingkat pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal semakin tinggi. Petani mendengarkan radio selain radio komunitas lebih sering mendengarkan program acara berita, informasi pertanian, dan siaran budaya yang sering dibicarakan petani pada saat mereka bertemu dengan petani lainnya. Pada saat penelitian dilakukan sebagian besar petani juga mendengarkan radio selain radio komunitas untuk memenuhi kebutuhan akan informasi, pendidikan, dan hiburan. Menurut salah satu petani, mengatakan bahwa: “kadang-kadang saya mendengarkan radio GCD, Konco Tani, dan Redjo Buntung untuk mendapatkan informasi pertanian, hiburan, dan pendidikan. Di rumah saya stasiun Radio Komunitas Petani Trisna Alami tidak begitu jelas sehingga saya mendengarkan radio lain untuk memenuhi kebutuhan. Setelah mendengarkan siaran info pertanian dari radio Konco Tani, biasanya saya membagi informasi kepada petani lain pada saat bekerja maupun istirahat di sawah untuk bertukar informasi dan pengalaman dalam menanam padi” BKR, 44 tahun. Penelitian lain yang dilakukan oleh Fuady 2011, peubah keterdedahan petani terhadap media massa yang meliputi kekerapan petani menonton televisi, mendengarkan radio, dan membaca surat kabar memiliki korelasi nyata terhadap praktek usahatani bawang merah. Petani yang memiliki akses terhadap media massa yang tinggi cenderung tingkat adopsi inovasinya terhadap pupuk organik lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang akses terhadap media rendah. Petani yang memiliki akses yang tinggi terhadap media cenderung memiliki persepsi yang positif terhadap penggunaan pupuk organik.

6.1.5. Hubungan Keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna

Alami dengan Pemahaman Petani terhadap Fungsi Komunikasi Internal Keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami diukur dengan frekuensi dan lama mendengarkan radio komunitas. Sebanyak 81,3 persen petani pada frekuensi mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami yang tergolong rendah memiliki pemahaman terhadap fungsi komunikasi internal yang rendah pula, dan sebanyak 83,3 persen orang pada frekuensi mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami yang tinggi memiliki pemahaman terhadap fungsi komunikasi internal yang tinggi. Nilai Sig. 2-tailed = 0,000 artinya terdapat hubungan yang nyata antara frekuensi mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami dengan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal. Nilai korelasi sebesar 0,539 menunjukkan kedua hubungan tersebut adalah sedang. Semakin tinggi frekuensi petani mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami maka semakin tinggi pula pemahaman petani mengenai fungsi komunikasi internal. Petani yang sudah paham mengenai fungsi komunikasi internal dapat menjelaskan dan memberikan contoh kepada petani lain sehingga tujuan dari Radio Komunitas Petani dapat terwujud, yaitu sebagai media komunikasi antar petani. Radio Komunitas Petani Trisna Alami mulai mengudara pada tahun 2004 dengan siaran yang terbatas, yaitu hiburan saja. Pengelola Radio Komunitas Petani Trisna Alami berusaha mempertahankan Radio Komunitas Petani Trisna Alami agar tetap mengudara dan diterima warga komunitasnya. Masyarakat pada awalnya mendengarkan radio komunitas hanya untuk hiburan saja. Hampir setiap hari petani mendengarkan radio karena hiburan yang disiarkan sesuai dengan kebutuhan lokal komunitasnya dan sesuai dengan permintaan warga. Menurut penuturan salah satu petani: “dalem remen mirengaken Radio Komunitas Petani Trisna Alami amargi kapurih mirengaken campursari kaliyan ringgitan. Saben dalu kulo asring mirengaken Radio Komunitas Petani Trisna Alami dibandingaken mrisani tv. Radio Komunitas Petani Trisna Alami sampun dangu siaran ingkang nyiaraken hiburan lokal. Radio komunitas saged dimanfaatken kagem tukar pengalaman, ngendika petani kaliyan petani lan nyampekaken pengumuman saking RT utawi RW” WRY, 60 tahun. “saya lebih suka mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami karena ingin mendengarkan Campur Sari dan Wayangan. Hampir setiap malam saya mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami dibandingkan menonton televisi. Radio Komunitas Petani Trisna Alami sudah lama berdiri dan mengudara yang banyak menyiarkan hiburan lokal. Radio komunitas bisa dimanfaatkan untuk bertukar pengalaman, berkomunikasi sesama petani, dan memberikan pengumuman dari RT atau RW ” WRY, 60 tahun. Sebanyak 60 persen petani pada lama mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami yang tergolong rendah memiliki pemahaman terhadap fungsi komunikasi internal yang rendah, dan sebanyak 86,7 persen orang pada lama mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami yang tinggi memiliki pemahaman terhadap fungsi komunikasi internal yang tinggi. Nilai Sig. 2-tailed = 0,004 artinya terdapat hubungan yang nyata antara lama mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami dengan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,416 menunjukkan kedua hubungan tersebut adalah sedang. Hal ini berarti semakin lama mendengarkan Radio Komunitas Petani Trisna Alami, maka petani memiliki pemahaman yang lebih tinggi mengenai fungsi radio komunitas sebagai komunikasi internal di lingkungan komunitas. Berbeda halnya dengan penelitian Pratiwi 2008, warga mendengarkan siaran Radio Komunitas Suara Kencana lebih dari tiga kali selama tiga hingga empat jam dalam seminggu sebagai hiburan dan bukan sebagai media informasi yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual mereka. Resume Peubah perilaku komunikasi yang mempunyai hubungan nyata dengan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal adalah kekosmopolitan, frekuensi mendengarkan radio lain, dan keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami, sedangkan keterdedahan saluran komunikasi interpersonal, frekuensi bertemu penyuluh, frekuensi dan lama menonton televisi, frekuensi dan lama membaca koran, serta lama mendengarkan radio lain tidak berhubungan