tani pendengar radio komunitas yang terpilih itu. Dari kerangka sampling tersebut, sampel yang dipilih dilakukan dengan menggunakan pola pengundian.
Pemilihan petani dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa petani merupakan petani pendengar Radio Komunitas Petani Trisna Alami. Cara
menentukan 40 sampel dari 66 populasi dihitung menggunakan Rumus Slovin. Hasan 2002 menjelaskan rumus Slovin digunakan karena ukuran populasi
diketahui dan asumsi bahwa populasi berdistribusi normal. Persamaan Slovin: n =
Keterangan: n = Jumlah Sampel
N = Populasi E = Batas eror 10
Untuk memperoleh petani, maka ditentukan kerangka contoh sampling frame ialah Kelompok Tani Mulya dan Kelompok Tani Marsudi Bogo, Desa
Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I Yogyakarta Lampiran 1. Petani diwawancarai sesuai dengan kuesioner yang telah disusun
Informan pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive yaitu memilih petani-petani yang terlibat dalam penyelenggaraan radio komunitas dan
instansi yang berkaitan dengan petani yang dipercaya bisa menjadi sumber data serta mengetahui masalahnya secara mendalam. Informan dalam penelitian ini
adalah pengelola radio, ketua kelompok tani, tokoh masyarakat, JRKY, dan KPID Yogyakarta serta Lesman. Informan diwawancarai dengan panduan wawancara
terstruktur yang telah disusun .
3.4. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara melalui
kuesioner untuk mengetahui karakateristik petani, perilaku komunikasi, dan
pemahaman fungsi-fungsi radio komunitas. Data sekunder diperoleh dari Desa
= 39,8 ≈ 40
Kaliagung mengenai kependudukan, transportasi, jarak kepusat-pusat informasi, dan gambaran lokasi penelitian secara keseluruhan, dokumentasi Radio
Komunitas Petani Trisna Alami seperti profil radio, sejarah berdirinya radio, sumberdaya yang ada, program siaran radio serta regulasi perizinan
penyelenggaraan Radio Komunitas Petani Trisna Alami.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: 1. Menggunakan kuesioner yang telah diuji reliabilitasnya.
2. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan petani, guna mendapatkan data yang lebih dapat dipercaya atau belum
terungkap dari kuesioner. 3. Pengamatanobservasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung
ke objek penelitian. Cara ini dilakukan untuk menguji kebenaran jawaban petani pada kuesioner dan wawancara.
3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.5.1. Validitas
Untuk mencapai validitas instrumen, daftar pertanyaan disusun dengan jalan:
1. Menyesuaikan dengan apa yang telah pernah dilakukan para peneliti terdahulu untuk memperoleh data yang sama.
2. Mempertimbangkan teori-teori dan kenyataan yang telah diungkapkan petani pada berbagai pustaka empiris.
3. Menyesuaikan isi pertanyaan dengan keadaan petani. 4.
Memperhatikan nasehat-nasehat para ahli terutama dosen pembimbing.
3.5.2. Reliabilitas Instrumen
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui
konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa