3. Hubungan perilaku komunikasi dengan pemahaman petani terhadap
fungsi radio komunitas sebagai ruang publik.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut: 1.
Bagi akademisi, dapat memperkaya kajian komunikasi seputar media penyiaran komunitas, khususnya dari sudut pandang audiens.
2. Bagi pemerintah, dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam
penentuan kebijakan yang berhubungan dengan media massa berbasis komunitas.
3. Bagi pengelola radio, dapat memberikan masukan, saran, sekaligus
kritik kepada Radio Komunitas Petani Trisna Alami FM agar dapat berperan optimal sebagai media penyiaran komunitas bagi masyarakat
atau komunitas. 4.
Bagi masyarakat, dapat menambah pengetahuan serta memberikan gambaran mengenai fungsi-fungsi radio komunitas yang telah
dijalankan oleh Radio Komunitas Petani Trisna Alami. 5.
Bagi JRKY, bisa memberikan masukan untuk mengawasi eksistensi radio komunitas petani di Yogyakarta dan pelatihan pengembangan
kapasitas maupun sosialisasi perizinan. 6.
Bagi Lesman, bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pendirian dan pendampingan radio komunitas petani serta memberikan masukan
untuk pengembangan kapasitas pengurus radio.
BAB II PENDEKATAN TEORITIS
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Radio Komunitas dan Tipologinya
Servaes 2002 mengatakan bahwa, di banyak negara demokratis, media penyiaran komunitas telah diakui dalam kebijakan media nasional. Dalam konteks
penyiaran komunitas, untuk radio dikenal istilah popular educational radio seperti dapat dijumpai di Amerika Latin, rural bush radio di Afrika, free
assosiation radio di beberapa wilayah Eropa. Penyiaran komunitas dengan
muatan lokal memberikan nuansa yang riil bagi masyarakat di pelosok dunia. Radio komunitas merujuk pada stasiun penyiaran radio yang didirikan oleh dan
untuk komunitas tertentu. Radio komunitas umumnya menggunakan gelombang radio FM atau AM
dengan daya pancar terbatas very low transmitter sehingga daerah layanannya juga terbatas. Menurut Masduki 2004 community broadcasting juga
didefinisikan sebagai siaran yang diselenggarakan oleh masyarakat tertentu dengan tujuan tertentu, merujuk pada aspek geografis atau lokalitas. Karakter
dasar dari lembaga penyiaran komunitas adalah hubungan langsung dan intensif antara lembaga penyiaran dan komunitas, serta adanya partisipasi anggota
komunitas dalam perencanaan program, produksi, pembiayaan, dan dalam mengevaluasi kinerja lembaga penyiaran.
Asosiasi Dunia Penyiaran Radio Komunitas AMARC, mengemukakan ciri radio komunitas adalah: a radio yang merespon kebutuhan masyarakat yang
melayani dan memberikan kontribusi untuk pengembangannya secara progresif pada perubahan sosial, b radio yang menawarkan layanan kepada masyarakat
yang dilayaninya atau yang menyiarkan, dan mempromosikan ekspresi dan partisipasi masyarakat melalui radio. Radio komunitas adalah jenis penyiaran
yang menanggapi kekhawatiran masyarakat dan merupakan bagian dari masyarakat. AMARC memfasilitasi akses dan partisipasi dalam organisasi untuk
semua penyiaran radio komunitas sehingga dapat bertukar informasi dan