untuk meminta lagu dan mengirim salam ke petani pendengar radio komunitas. Keterlibatan petani dalam menyumbang ide nama radio dan memberi usul waktu
siaran masing-masing sebanyak 17,5 persen petani. Berdasarkan data di lapangan, pendirian dan pembentukan radio komunitas tidak sepenuhnya melibatkan warga
setempat dibantu oleh Jaringan Petani Kulon Progo JATIROGO dan didampingi Lestari Mandiri Lesman. Salah sepetani informan, mengatakan:
“radio komunitas didirikan atas dasar tiga hal, yaitu: 1 inisiatif lurah, lokasi stasiun radio di kantor desa dengan alasan listrik
dibiayai desa, 2 segelintir pengurus radio komunitas yang hobi dengan radio, dan 3 lembaga lain yang mempunyai dana untuk
mengembangkan radio komunitas. Hampir tidak ada pendirian radio komunitas yang murni dari inisiatif warga komunitasnya
RMT, 37 tahun.
Masduki 2007 mengatakan bahwa, tolok ukur keberhasilan pengelolaan radio komunitas adalah partisipasi warga dalam berbagai bentuk. Partisipasi tidak
hanya berupa dana, tetapi bisa pemikiran, kebijakan atau keterlibatan langsung dalam proses siaran. Lesman sebagai fasilitator menawarkan program pertanian
organik dengan strategi pendirian Radio Komunitas Petani. Masyarakat khususnya petani melakukan pertemuan untuk membahas kebutuhan yang paling
penting dalam penyebaran informasi. Dengan demikian, kebutuhan dan program sesuai dengan kebutuhan petani. Lesman menyerahkan sepenuhnya pengelolaan
radio kepada pengurus yang telah bersedia menjalankan penyelenggaraan radio.
5.3. Acara yang Didengarkan
Acara yang didengar adalah pilihan acara Radio Komunitas Petani Trisna Alami yang didengarkan oleh petani selama satu minggu terakhir dikategorikan
menjadi dua, yaitu: tidak pernah dan sering. Berdasarkan data di lapang hiburan musik pada Radio Komunitas Petani Trisna Alami yang tidak pernah didengarkan
oleh petani adalah Tembang Pilihan Koplo Kita Tepi Kota. Petani lebih senang mendengarkan Campur Sari, Langgam, dan Uyon-uyon yang sesuai dengan
kebutuhan komunitas di daerah Jawa, sedangkan Wayangan TA FM sering didengarkan sebagian besar petani 70 . Distribusi acara yang didengarkan
petani disajikan dalam Tabel 5.3.
Berdasarkan penggolongan acara Radio Komunitas Petani Trisna Alami didominasi oleh hiburan dan musik sehingga jadwal mata acara yang disiarkan
lebih banyak berisi hiburan dan musik lokal. Selain itu juga menyiarkan informasi pertanian yang disampaikan oleh perwakilan Gapoktan Desa Kaliagung setiap
Selasa pukul 20.00 WIB. Program acara yang disiarkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan komunitas untuk melayani kepentingan warga, baik kebutuhan
akan informasi, pendidikan, maupun hiburan. Tabel 5.3 Sebaran Program Acara Radio Komunitas Petani Trisna Alami yang
Didengarkan Petani di Desa Kaliagung, Tahun 2011
Acara yang didengarkan Tidak pernah
Sering Total Campur Sari
35,0 65,0
100,0 Siraman Rohani
37,5 62,5
100,0 Wayangan TA FM
30,0 70,0
100,0 Campur Sari Dangdut
65,0 35,0
100,0 Info Pertanian
70,0 30,0
100,0 Gayeng Sari I
87,5 12,5
100,0 Aneka Langgam Campur Sari
60,0 40,0
100,0 Non Stop TA
97,5 2,5
100,0 Persada Lama Kenangan
75,0 25,0
100,0 Persada TA FM
97,5 2,5
100,0 Goyang Asoy TA FM
92,5 7,5
100,0 Persada Pilihan
97,5 2,5
100,0 Rujakan TA FM
97,5 2,5
100,0 Obrasan 97,5
2,5 100,0
TEPI KOTA 100,0
100,0 Mat-matan uyon-uyon dan atau Dagelan
80,0 20,0
100,0 Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2011
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa Wayangan adalah mata acara yang paling sering didengarkan oleh petani. Program acara Wayangan yang diputar secara
langsung maupun dengan pemutaran DVD, disiarkan setiap Minggu mulai pukul 21.00 – 05.00 WIB. Program acara ini berbeda dengan program acara lainnya
karena disiarkan kurang lebih selama delapan jam. Pengelola Radio Komunitas Petani Trisna Alami sering menyiarkan Wayangan secara langsung atas
permintaan warga yang mempunyai hajat untuk disiarkan secara langsung di Radio Komunitas Petani Trisna Alami.
Nama-nama mata acara Radio Komunitas Petani Trisna belum sepenuhnya diketahui dan dipahami oleh petani pendengar radio komunitas. Misalnya, TEPI