Pemahaman terhadap Fungsi Radio Komunitas

petani terhadap fungsi radio komunitas sebagai medium komunikasi internal yang lebih banyak dipahami oleh petani adalah radio komunitas bisa dimanfaatkan untuk berbagi informasi sesama petani atau warga 97,5 sedangkan yang paling sedikit dipahami oleh petani adalah radio komunitas bisa dimanfaatkan untuk penyampai pengumuman atau informasi dari aparat desa atau Lurah 65 . Fungsi sarana pendidikan umum dan agama adalah radio komunitas bisa dimanfaatkan untuk menyiarkan pendidikan umum dan agama bagi komunitasnya. Fungsi sarana pendidikan umum dan agama terdiri dari: 1 radio komunitas bisa digunakan untuk memberikan informasi penyuluhan pertanian bagi warga dusun atau desa, 2 memberikan informasi mengenai kebersihan, 3 memberikan informasi mengenai keagamaan, 4 memberikan ceramah dan atau siraman rohani oleh pemuka agama, dan 5 menyiarkan pengajian warga dusun atau desa. Pemahaman petani terhadap fungsi radio komunitas sebagai sarana pendidikan umum dan agama yang paling banyak dipahami oleh petani adalah radio komunitas dapat dimanfaatkan untuk informasi keagaamaan 100 , sedangkan yang paling sedikit dipahami oleh petani adalah radio komunitas dapat dimanfaatkan untuk medium informasi penyuluhan kebersihan 67,5 . Fungsi ruang publik adalah radio komunitas bisa dimanfaatkan untuk tempat berdiskusi, menyampaikan saran atau kritik dari warga. Fungsi ruang publik terdiri dari: 1 radio komunitas bisa digunakan untuk mencurahkan keluh kesah warga, 2 untuk memberikan saran atau kritik mengenai kinerja aparat desa, 3 untuk berdialog interaktif dengan aparat desa, 4 untuk berdialog interaktif dengan penyuluh, dan 5 untuk kampanye atau pengenalan calon ketua RT dan RW maupun pak dusun. Pemahaman petani terhadap fungsi radio komunitas sebagai ruang publik yang paling banyak dipahami oleh petani adalah radio komunitas dapat dimanfaatkan untuk berdialog dengan penyuluh 80 , sedangkan yang paling sedikit dipahami oleh petani adalah radio komunitas dapat dimanfaatkan untuk memberikan saran atau kritik mengenai kinerja aparat desa 45 .

BAB VI HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN

PEMAHAMAN PETANI TERHADAP FUNGSI RADIO KOMUNITAS

6.1. Hubungan Perilaku Komunikasi dengan Pemahaman Petani terhadap

Fungsi Komunikasi Internal Perilaku komunikasi yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah segala aktivitas petani yang bertujuan untuk mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber untuk memahami fungsi radio komunitas meliputi: keterdedahan saluran komunikasi interpersonal, kekosmopolitan, frekuensi bertemu penyuluh, keterdedahan media massa lain, serta keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami. Tingkat pemahaman petani merupakan proses belajar dan berfikir. Hubungan peubah perilaku komunikasi dengan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal disajikan pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Hubungan Peubah Perilaku Komunikasi dengan Pemahaman Petani terhadap Fungsi Komunikasi Internal di Desa Kaliagung, Tahun 2011 Perilaku Komunikasi Nilai Chi Square hitung Nilai Sig. 2-tailed Keterangan Hubungan Keterdedahan saluran komunikasi interpersonal 0,051 0,822 Tidak nyata Kekosmopolitan 4,635 0,037 Nyata Frekuensi Bertemu Penyuluh 1,766 0,184 Tidak nyata Keterdedahan Media Massa Lain Televisi Frekuensi 0,775 0,379 Tidak nyata Lama 1,381 0,240 Tidak nyata Radio selain Radio Komunitas Frekuensi 5,736 0,017 Nyata Lama 0,129 0,720 Tidak nyata Koran Frekuensi 1,381 0,240 Tidak nyata Lama 0,758 0,384 Tidak nyata Keterdedahan dengan Radio Komunitas Petani Trisna Alami Frekuensi 16,385 0,000 Nyata Lama 8,355 0,004 Nyata Ket: p 0,1; p 0,05

6.1.1. Hubungan Keterdedahan Saluran Komunikasi Interpersonal dengan

Pemahaman Petani terhadap Fungsi Komunikasi Internal Berdasarkan Tabel 6.1 nilai Sig. 2-tailed = 0,822 artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara keterdedahan saluran komunikasi interpersonal dengan pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal. Pemahaman petani terhadap fungsi komunikasi internal tidak bergantung pada keterdedahan saluran komunikasi interpersonal. Sebanyak 55,6 persen petani dengan tingkat keterdedahan yang rendah dan 59,1 persen dengan tingkat keterdedahan saluran komunikasi interpersonal yang tinggi memiliki pemahaman terhadap fungsi komunikasi internal yang sama-sama tinggi. Perilaku petani mencari informasi melalui saluran interpersonal tidak membahas mengenai fungsi radio komunitas yang dapat dimanfaatkan sebagai komunikasi internal di lingkungan komunitas. Interaksi yang dilakukan antara petani satu sama lainnya lebih sering membicarakan tentang pertanian dan peternakan tidak ada yang membahas mengenai Radio Komunitas Petani Trisna Alami. Misalnya, berbicara tentang masalah panen, hasil panen padi, hama penyakit, arisan, dan perbaikan jalan desa. Menurut salah satu petani, “pada saat saya di sawah dan bertemu dengan petani lain lebih sering membicarakan masalah pertanian, terutama masa panen padi dan hasil panen. Kadang-kadang juga membicarakan arisan kelompok tani yang dilaksanakan satu bulan sekali secara anjangsana” WGT, 50 tahun.

6.1.2. Hubungan Kekosmopolitan dengan Pemahaman Petani terhadap

Fungsi Komunikasi Internal Petani yang lokalit memiliki pemahaman terhadap fungsi komunikasi internal yang rendah sebesar 62,5 persen, sedangkan petani yang kosmopolit memiliki pemahaman terhadap fungsi komunikasi internal yang tinggi sebesar 70,8 persen. Berdasarkan perhitungan uji Chi Square diperoleh nilai Sig. 2- tailed = 0,037 artinya terdapat hubungan yang nyata antara kekosmopolitan dengan pemahaman fungsi komunikasi internal. Nilai korelasi sebesar 0,314 menunjukkan kedua hubungan tersebut rendah. Petani yang sering pergi ke luar desa untuk mencari atau mendapatkan informasi mengenai Radio Komunitas Petani Trisna Alami maupun keperluan lain