bagi yang dinilai, yang sebenarnya sekaligus juga berperan sebagai penilai. Kegiatan ini dikembangkan sebagai model yang melibatkan semua pihak, berupa
suatu kolaborasi antara ‘outsider’ dan ‘insider’, agen pembangunan, dan pembuat kebijakan yang secara bersama-sama memutuskan bagaimana kemajuan proyek
program harus dinilai, dan bagaimana tindak lanjut langkah perbaikannya corrective action. Model ini tidak ditujukan untuk mencari kesalahan tetapi lebih
diarahkan pada maksud untuk memberdayakan, agar dapat ditemukan corrective action yang tepat sehingga proyek dapat berjalan dengan baik, transparan, serta
mempunyai validitas dan obyektifitas yang tinggi, sekaligus mampu memuaskan semua pihak yang terkait. Purnama, 2007
2.11. Vectorial Project Analysis VPA
Menurut Purnama 2007, salah satu alat yang digunakan untuk melakukan
monitoring dan evaluasi partisipatif adalah dengan Vectorial Project Analysis VPA.
VPA adalah suatu metode monitoring dan evaluasi proyek yang
dikembangkan dari SWOT Analysis. Dengan VPA, akan dapat diketahui
perkembangan posisi dan status ketahanan pangan dari kelompok tani sasaran di setiap periode waktu, misalnya di masa awal program, ditengah masa program
atau diakhir program nantinya. Selanjutnya dengan VPA pula akan dapat dilakukan pelacakan faktor apa saja yang sudah mencapai kemajuan atau faktor
yang apa saja yang masih memerlukan perhatian. Karena faktor kemudahan analisa tersebut, maka VPA diadopsi dan diadaptasi sebagai salah satu alat
monitoring dan evaluasi. VPA suatu metode monitoring dan evaluasi yang dikembangkan oleh
Project Management Unit Special Programme for Food Security SPFS – FA0, dan mendapatkan penghargaan BR Sen Award dari FAO pada Desember 2007.
SPFS, 2007. Untuk tujuan monitoring dan evaluasi program pemberdayaan masyarakat,
VPA telah dikembangkan sebagai alat evaluasi yang lengkap dan mudah diimplementasikan. Selain daripada fungsi utamanya sebagai alat monitoring dan
evaluasi dampak program, VPA dapat juga digunakan sebagai alat untuk melakukan penilaian assestement pada waktu pemilihan lokasi dan calon
masyarakat penerima program, sehingga status ketahanan pangan pada masyarakat setempat dapat diketahui dengan jelas.
Dasar perhitungan VPA menggunakan rumus dasar segitiga Phytagoras, yaitu :
C² = A² + B² Dimana C adalah besaran magnitudo Vektor VPA
Gambar 2
. Rumus Segitiga Phytagoras Besaran vektor di dapatkan dari akar kuadrat C, yang menunjukkan
besaran perkembangan pola pikir dan peningkatan taraf hidup, besaran sudut C juga menunjukkan kecenderungan arah pertumbuhan ke dua parameter utama,
sehingga arah Rencana Tindak Lanjut dapat lebih terarah pada sub-indikator yang ternyata masih lemah.
Analisa Rencana Tindak Lanjut selanjutnya akan lebih mendetail dengan melakukan analisa pada masing-masing sub-indikator dengan menggunakan
Grafik Analisa Sub Indikator dan Tabel Skala Prioritas, sehingga detail program pada Rencana Tindak Lanjut dapat diketahui.
Validitas dari VPA sebagai suatu alat monitoring dan evaluasi proyek akan ditentukan oleh kualitas data dan informasi yang diperoleh dari responden. Oleh
sebab itu akurasi data menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data. Salah satu faktor yang dapat menentukan kualitas data adalah
adanya perbedaan pemahaman terkait dengan pertanyaan dan wawancara kuisioner.
C B
2.12. Kemajuan Pola Pikir dan Kemajuan Taraf Hidup