2.2 Peningkatan Pola Pikir dan Taraf Hidup Komunitas Petani Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (Kasus Program CECOM Foundation di Tiga Desa di Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar)

diperbaiki pada implementasi proyek IFS CECOM berikutnya, dengan lebih mengarahkan program pada sub indikator tersebut. Perkembangan tertinggi di dapatkan pada sub indikator Kebiasaan menabung, sebesar 8.3., dari sebelumnya 4.6, sehingga terjadi perubahan sebesar 82 persen dari posisi sebelumnya. Sub indikator ini juga merupakan salah satu indikator kemajuan program yang merekam frekuensi menabung dalam satu tahu terakhir dan kesadaran menabung di kelompok. Tabulasi data rata-rata hasil analisa indikator Kelompok tani Tunas Sehati disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Rataan Data Sub-Indikator VPA Kelompok Tani Tunas Sehati No Sub Indikator Tahun 2006 Tahun 2008 Perubahan

1 Pendapatan

7.5 8.9 19 2 Kesempatan Kerja 4.8 6.7 38 3 Konsumsi Pangan 5.1 6.9 35 4 Sanitasi dan Kebersihan 5.7 6.4 13 5 Aktifitas di kelompok 7.0 9.4 34 6 Tingkat adopsi tehnologi 7.4 7.8 6 7 Kebiasaan menabung 4.6 8.3 82 8 Kepercayaan diri 6.2 8.3 35 9 Pendidikan 9.7 10.0 3 10 Pengarus utamaan Jender

1.5 2.2

40 11 Praktek Bisnis 7.0 8.4 20 Indikator kemajuan taraf hidup livelihood yaitu indikator yang bersifat fisik tangible dan indikator kemajuan pola pikir mindset yaitu indikator yang bersifat bukan fisik intangible.kelompok tani Tunas Sehati dapat dilihat pada grafik pada Gambar 15. Gambar 15 Grafik VPA Kelompok Tani Tunas Sehati Tampak terlihat bahwa telah terjadi pergeseran taraf hidup livelihood dan pola pikir mindset pada kelompok tani Tunas Sehati, yang mengindikasikan adanya suatu dampak positif yang signifikan dari program pemberdayaan masyarakat CECOM melalui implementasi proyek pengembangan sistem pertanian terpadu IFS. Pertumbuhan indikator taraf hidup menunjukkan tren yang terus meningkat seiring dengan peningkatan indikator pola pikir kelompok tani Tunas Sehati, seperti dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Pertumbuhan Vektor Kelompok Tani Tunas Sehati Deskripsi Pola Pikir X Taraf Hidup Y Pertumbuhan Vektor Tahun 2006 6.19 5.92 X Y Tahun 2007 6.53 6.30 0.34 0.38 0.50 Tahun 2008 7.97 7.49 1.44 1.19 1.86 Total 1.78 1.56 2.36 Dari Gambar 15 dan Tabel 10, terlihat bahwa telah terjadi keseimbangan antara besaran pertumbuhan X dan Y sudut 45 derajat. sehingga perkembangan kelompok tani Tunas Sehati telah dapat mencapai fase penumbuhan 6.19,5.92 pada tahun 2006, fase pengembangan 6.53,6.30 pada tahun 2007 dan mencapai fase kemandirian 7.97,7.49 pada tahun 2008. Rata-rata perkembangan pada setiap fase pemberdayaan masyarakat sebenarnya memerlukan waktu lebih kurang 1 tahun untuk setiap tahapan, mulai dari fase Persiapan, Penumbuhan, Pengembangan dan Kemandirian. Pergeseran dari kuadran 6.19,5.92 pada fase penumbuhan ke kuadran 7.97,7.49 pada fase kemandirian, menunjukkan perkembangan yang signifikan pada Pola Pikir masyarakat 7.97 – 6.19 = 1.78, sedemikian juga perkembangan pada indikator Taraf Hidup komunitas petani 7.49 – 5.92 = 1.56, juga menunjukkan hasil yang signifikan. Posisi akhir dari koordinat VPA kelompok tani Tunas Sehati telah sampai pada tahap Perkembangan 7.97,7.49 sedangkan batas aman bagi ketahanan pangan pada suatu masyarakat adalah pada koordinat 5.0 ; 5.0, sehingga dapat dikatakan bahwa, proyek IFS CECOM dalam memasuki waktu tiga tahun telah berhasil untuk mendorong dan mendukung proses pemberdayaan masyarakat yang berdampak langsung pada pola pikir masyarakat untuk tetap dapat mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Besaran vektor yang didapatkan dari analisa VPA adalah :V = 1.78 + 1.56 = 5.59 ,sehingga V = 2.36, sedangkan persamaan garis linear yang didapatkan adalah Y = 0.87 X + 0.001, yang berarti bahwa kenaikan X pola pikir sebesar satu satuan akan menyebabkan peningkatan Y taraf hidup sebesar 0,87 satuan. Hal ini menggambarkan bahwa indikator Pola Pikir anggota kelompok tani mengalami peningkatan sesuai yang diharapkan, namun pada saat yang sama tingkat kesejahteraan anggota kelompok tani Sehati mengalami pertumbuhan 87 persen dari yang diharapkan Pada saat yang sama, indikator taraf hidup dan indikator pola pikir yang terjadi pada petani yang bukan kelompok tani Tunas Sehati belum beranjak pada kuadran -,+. 6.3. Pengembangan Partisipasi dan Modal Sosial 6.3.1. Demokrasi Partisipatif

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Program Pemberdayaan Masyarakat Petani Melalui Peningkatan Usaha Tanaman Cabe (Kasus Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis)

0 5 110

Batobo dan kesinambungan usahatani padi ladang (studi kasus komunitas petani padi ladang di Desa Kampar Kecamatan Kampar- Provinsi Riau)

0 12 173

Analisis Hubungan Jaringan Komunikasi Dengan Perubahan Taraf Penghidupan Dan Pola Pikir Dalam Pemberdayaan Pembudidaya Ikan Di Kabupaten Kampar, Riau

7 56 237

Pengembangan Kapasitas Petani Miskin Melalui Program Pemberdayaan Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Merbasis Komunitas : Kasus Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Miskin Melalui Inovasi di Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, Kecamatan Donggala, Provins

1 14 132

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI-NELAYAN KECIL, (P4K) DI DESA PULAU LAWAS KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR.

0 0 6

MENINGKATKAN TARAF HIDUP PETANI MELALUI PEMBERDAYAAN KUD

0 0 11

SKRIPSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI DALAM PROGRAM PEKARANGAN TERPADU DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

0 0 186

Sosial Masyarakat Pendatang dengan Masyarakat Tempatan di Desa koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar .“

0 0 15