bersikap dan bertingkah laku yang diwujudkan dalam perubahan pola pikir mindset.Purnama, 2007.
2.9. Modal Sosial
Modal sosial merupakan suatu sistem yang mengacu kepada hasil dari organisasi sosial dan ekonomi, seperti pandangan umum world view,
kepercayaan Trust, pertukaran reciprocity, pertukaran ekonomi dan informasi informational and economic exchange, kelompok-kelompok formal dan
informal formal and informal groups, serta asosiasi-asosiasi yang melengkapi modal-modal lainnya fisik, manusiawi, budaya sehingga memudahkan
terjadinya tindakan kolektif, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Colleta dan Cullen dalam Fredian Tonny Nasdian, 2005
Berbeda dengan modal fisik dan modal manusia yang sifatnya lebih konkrit, dapat diukur dan dapat diperhitungkan secara eksak untuk suatu proses
produksi, wujud modal sosial tidak sejelas kedua jenis modal tersebut. Pemahaman tentang modal sosial menekankan pada hubungan timbal balik antara
modal dan sifat sosial yang menjelaskan modal tersebut. Sifat sosial dalam modal sosial tidak bersifat netral, ditandai dengan adanya hubungan saling
menguntungkan antara dua orang, kelompok, kolektivitas, atau katogori sosial atau manusia pada umumya.
Kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan bersama di dalam berbagai komunitas disebut modal sosial. Kemampuan
bekerjasama muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau di bagian paling kecil dalam masyarakat. Modal sosial bisa dilembagakan menjadi
kebiasaan dalam kelompok yang paling kecil ataupun kelompok masyarakat yang
besar seperti Negara www.p2kp.orgpustakadetil.2008 2.10. Monitoring dan Evaluasi Partisipatif
Untuk melihat pencapaian hasil dari program pemberdayaan masyarakat perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi secara reguler. Dengan
monitoring dan evaluasi secara reguler kemajuan pelaksanaan program dapat dipantau terus-menerus. Sehingga, jika ditemui masalah, hambatan serta
penyimpangan akan dapat diketahui sejak tahap-tahap awal.
Monitoring adalah kegiatan-kegiatan yang meliputi kegiatan pengamatan atau peninjauan ulang serta mempelajarinya, yang dilakukan secara terus menerus
atau berkala oleh semua pihak yang merasa berkepentingan terhadap program di setiap tingkat pelaksanaan kegiatan, dengan tujuan memastikan kegiatan yang
telah direncanakan berjalan sesuai rencana untuk mencapai target yang telah ditentukan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan tersedianya umpan balik
bagi pengelola program dan penerima program di setiap tingkatan. Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan relevansi, hasilguna dan
dayaguna pada setiap tahapan kegiatan program sesuai dengan target yang akan dicapai secara sistematik dan obyektif. Evaluasi ini merupakan proses
penyempurnaan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, membantu perencanaan, menyesuaikan program dan pengambilan keputusan selanjutnya.
Secara mudah, monev dapat diartikan sebagai kegiatan dengan tujuan untuk melakukan monitor atau melakukan suatu proses pelacakan untuk
mengikuti perkembangan suatu rangkaian kegiatan dan selanjutnya melakukan evaluasi atau melakukan pemeriksaan pada masing-masing tahapan kegiatan
dengan cara memperbandingkannya dengan target yang sudah ditentukan. Target yang sudah ditentukan ini terdapat pada indikator-indikator Kerangka Kerja Logis
Logical Frame Work yang disusun sebelum program dilaksanakan. Monitoring dan evaluasi monev partisipatif adalah kegiatan monitoring
dan evaluasi yang dilakukan sendiri oleh “insider” dengan sedikit fasilitasi dari “outsider”, sehingga diharapkan “insider” akan melakukan tindak lanjut hasil
monev dengan kesadaran yang tinggi. Tugas fasilitasi yang dilakukan oleh “outsider” sebatas hanya memperkenalkan dan membimbing “insider” dalam
pelaksanaan metodologi monev yang akan digunakan. Pembahasan dan kesimpulan hasil monev sedapat mungkin dihasilkan sendiri oleh “insider” atau
dengan sesedikit mungkin peranan fasilitator. Peran fasilitator yang terlalu besar akan menyebabkan timbulnya rasa tidak percaya diri dari “insider”, sehingga
membuatnya akan semakin jauh dari kegiatan tindak lanjut yang seharusnya dilaksanakannya. Monitoring dan evaluasi partisipatif merupakan alat untuk
mengevaluasi berdasarkan data empiris yang valid dan tidak dilakukan sendiri oleh orang dalam pelaku kegiatan sehingga obyektifitas kesimpulan evaluasi
dapat dipertanggungjawabkan dan mampu memberikan manfaat serta kepuasan
bagi yang dinilai, yang sebenarnya sekaligus juga berperan sebagai penilai. Kegiatan ini dikembangkan sebagai model yang melibatkan semua pihak, berupa
suatu kolaborasi antara ‘outsider’ dan ‘insider’, agen pembangunan, dan pembuat kebijakan yang secara bersama-sama memutuskan bagaimana kemajuan proyek
program harus dinilai, dan bagaimana tindak lanjut langkah perbaikannya corrective action. Model ini tidak ditujukan untuk mencari kesalahan tetapi lebih
diarahkan pada maksud untuk memberdayakan, agar dapat ditemukan corrective action yang tepat sehingga proyek dapat berjalan dengan baik, transparan, serta
mempunyai validitas dan obyektifitas yang tinggi, sekaligus mampu memuaskan semua pihak yang terkait. Purnama, 2007
2.11. Vectorial Project Analysis VPA