Pemberdayaan petani Pemberdayaan usahatani

menumbuhkan rasa memiliki, gotong rotong, mutual trust, kemitraan, kebersamaan, solidaritas sosial dan visi kolektif masyarakat. Sedangkan pemberdayaan struktural masyarakat berarti mengorganisir masyarakat untuk tindakan kolektif serta penguatan partisipasi masyarakat

2.3. Pemberdayaan Masyarakat Tani

Pengertian Program Pemberdayaan Masyarakat Tani PPMT adalah proses perubahan pola pikir, perilaku, dan sikap petani dari petani sub sisten tradisional menjadi petani moderen berwawasan agribisnis melalui proses pembelajaran dengan tujuan untuk: 1 Merubah pola pikir petani, dari petani sub sisten tradisional menjadi petani moderen berwawasan agribisnis; 2 Menciptakan wirausahawan yang handal di perdesaan; 3 Meningkatkan pendapatan masyarakat tani di perdesaan sebagai upaya pengentasan kemiskinan di perdesaan; 4 Meningkatkan aktivitas kegiatan agribisnis di perdesaan sebagai upaya pengurangan pengangguran. Program PPMT meliputi 1 Pemberdayaan petani; 2 Pemberdayaan kelembagaan petani; 3 Pemberdayaan usaha tani. dalam pembangunan dan pemerintahan.

1. Pemberdayaan petani

2. dilakukan dengan 5 lima jurus yakni: 1 Kegiatan agrisbisnis harus berorientasi pasar kuantitas, kualitas, dan kontinuitas; 2 Usaha agribisnis harus menguntungkan dan comparable dengan usaha lainnya; 3 Agribisnis merupakan kepercayaan jangka panjang; 4 Kemandirian dan daya saing usaha; 5 Komitmen terhadap kontrak usaha. Pemberdayaan kelembagaan petani meliputi : 1 Petani sub sisten tradisional yang telah berubah menjadi petani moderen berwawasan agribisnis difasilitasi untuk membentuk kelembagaan petani melalui proses partisipatif dan “bottom-up”; 2 Untuk membentuk kelembagaan petani yang kokoh, perlu disusun suatu instrumen pemberdayaan kelompok tani. 3 Instrumen pemberdayaan kelompok tani yang perlu dipertimbangkan antara lain : a Adanya interestkepentingan yang sama di antara petani dalam kelompok; b Adanya jiwa kepemimpinan dari salah satu petani di dalam kelompok; c Adanya kemampuan manajerial dari petani di dalam kelompok; d Adanya komitmen dari petani untuk membentuk kelembagaan petani; e Adanya saling kepercayaan di antara petani di dalam kelompok.

3. Pemberdayaan usahatani

meliputi kegiatan: 1 Fasilitasi kelompok usaha tani yang tidak feasible dan tidak bankable melalui bantuan langsung masyarakat untuk mengembangkan usaha agribisnis; 2 Mendorong kelompok usaha tani yang tidak feasible dan tidak bankable menjadi usaha yang feasible tetapi belum bankable; 3 Fasilitasi kelompok usaha tani yang feasible tetapi belum bankable dengan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi KKP-E dan Kredit Usaha Rakyat untuk mengembangkan usaha agribisnis; 4 Mendorong kelompok usaha tani yang feasible tetapi belum bankable menjadi usaha yang feasible dan bankable; 5 Untuk mendukung kelompok usaha tani yang feasible dan bankable, Pemerintah perlu menciptakan iklim usaha yang kondusif agar investasi masuk ke sektor agribisnis. Suprapto,http:stppyogyakarta.compemberdayaan-petani-melalui- program-ppmt-program-pemberdayaan-masyarakat-tani.html, 2009 2.4. Aspek Sustainibilitas dalam Pemberdayaan Masyarakat Terdapat suatu kecenderungan suatu program dengan perubahan taraf hidup penerima manfaat yang sangat cepat biasanya tidak akan mempunyai sustainibilitas yang tinggi. Sehingga bila program berakhir maka penerima manfaat akan kembali jatuh miskin. Hal ini terjadi karena masih sedikitnya metode evaluasi untuk mengukur keberhasilan program Suharyadi,2005. Sustainibilitas adalah suatu kata kunci lain yang menjadi sangat penting untuk melihat efek jangka panjang dan dampak program secara lebih luas, tidak ada suatu teoripun dalam bidang keilmuan pemberdayaan masyarakat yang dapat menjamin keberlanjutan suatu program, tetapi sustainibilitas atau keberlanjutan program sebenarnya dapat diprediksi dengan beberapa cara sederhana. Program pemberdayaan yang hanya mengandalkan input secara fisik saja tidak akan mampu berkembang menjadi suatu program yang berkelanjutan, suatu pembagian wilayah input diperlukan untuk mengatasi hal ini, yaitu 1 Input fisik; 2 Input non fisik pengembangan kapasitas. Program pemberdayaan masyarakat yang baik seharusnya menuju ke arah keberlanjutan sustainability dengan cara meningkatkan aspek-aspek pemberdayaan sebagai berikut : a. Peningkatan kesejahteraan b. Peningkatan akses c. Peningkatan kesadaran kritis d. Peningkatan pengorganisasian e. Peningkatan kontrol terhadap manajemen kelompok Aspek keberlanjutan sustainability selain mendapatkan pengaruh eksternal dari luar kelembagaan kelompok tani , terdapat juga pengaruh berasal dari program pemberdayaan, yaitu perbandingan besaran porsi peran pendampingan dan peran kelompok itu sendiri. Sehingga untuk mencapai tujuan sustainibiltas diperlukan suatu pola perbandingan besaran porsi yang berkembang sesuai dengan kemajuan kelembagaan kelompok tani Gambar 1.. Pergeseran peran pendamping menjadi peran kelompok secara bertahap akan berjalan dengan mulus, bila aspek pemberdayaan tidak hanya meliputi aspek peningkatan taraf hidup saja Livelihood, melainkan juga harus berjalan seiring dengan peningkatan kualitas manusia yang dicirikan dengan adanya perubahan pola pikir mindset.Purnama,2007 1 4 1 4 PERAN PEN D AM PI N G PERAN KELOM PO K Gambar 1 Pergeseran Peran Pendamping menjadi Peran Kelompok

2.5. Pendampingan dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Program Pemberdayaan Masyarakat Petani Melalui Peningkatan Usaha Tanaman Cabe (Kasus Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis)

0 5 110

Batobo dan kesinambungan usahatani padi ladang (studi kasus komunitas petani padi ladang di Desa Kampar Kecamatan Kampar- Provinsi Riau)

0 12 173

Analisis Hubungan Jaringan Komunikasi Dengan Perubahan Taraf Penghidupan Dan Pola Pikir Dalam Pemberdayaan Pembudidaya Ikan Di Kabupaten Kampar, Riau

7 56 237

Pengembangan Kapasitas Petani Miskin Melalui Program Pemberdayaan Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Merbasis Komunitas : Kasus Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Miskin Melalui Inovasi di Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, Kecamatan Donggala, Provins

1 14 132

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI-NELAYAN KECIL, (P4K) DI DESA PULAU LAWAS KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR.

0 0 6

MENINGKATKAN TARAF HIDUP PETANI MELALUI PEMBERDAYAAN KUD

0 0 11

SKRIPSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI DALAM PROGRAM PEKARANGAN TERPADU DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

0 0 186

Sosial Masyarakat Pendatang dengan Masyarakat Tempatan di Desa koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar .“

0 0 15