angin kencang. Adanya angin kencang dapat dihambat dengan penanaman mahagoni, cemara atau bambu di sekeliling kebun.
2.2.3. Perbanyakan Tanaman Srikaya
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan upaya pembibitan. Ada dua cara pembibitan srikaya yang dapat dilakukan, yaitu dengan biji atau perbanyakan
generatif dan perbanyakan vegetatif. Pemilihan pohon induk pembibitan berdasarkan pada tanaman srikaya varietas unggul yang produksinya tinggi, mutu
buah tinggi , tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta merupakan varietas srikaya yang digemari konsumen.
Biji buah yang dihasilkan dari srikaya varietas unggul dapat dijadikan sumber bibit. Bila telah tumbuh, cabangnya akan dijadikan sumber entris untuk
digunakan sebagai mata tempel. Perbanyakan tersebut dilakukan secara klonal induk tanaman tunggal. Pada umumnya tanaman buah-buahan khususnya
srikaya merupakan tanaman heterozigot atau bersifat hibrida. Bila diperbanyak dengan biji, kemungkinan tanaman akan menampakan banyak sifat. Oleh karena
itu biji srikaya tidak dianjurkan untuk perbanyakan langsung. Kini perbanyakan tanaman srikaya dianjurkan secara vegetatif, seperti
okulasi, sambungan, dan cangkok. Biji hanya di tanam sebagai pembentuk populasi dalam perbaikan varietas dan sebagai batang pokok dalam perbanyakan
vegetatif.
2.2.4. Budidaya Tanaman
1 Pemilihan Bibit
Bibit dapat diperoleh dengan cara membeli atau dihasilkan sendiri. Bibit yang dibeli harus unggul dan bersertifikat atau berlabel agar dapat dijamin
keunggulannya. 2
Persiapan Lahan Budidaya Lahan yang sesuai untuk melakukan usaha budidaya srikaya adalah tanah
yang mengandung pasir. Dilakukan pengolahan tanah pada lahan yang akan ditanami srikaya. Setelah diolah, lahan dibuat lubang tanam 50 cm x 50 cm
x 50 cm dengan jarak tanam 3 m x 5 m atau 4 m x 4 m sehingga populasinya sekitar 620
– 660 tanamanha.
3 Penanaman
Setelah lubang tanam, pupuk organik dan bibit telah tersedia maka penanaman bibit dapat segera dilakukan. Bibit srikaya dengan tinggi 70
– 100 cm dimasukkan ke dalam lubang tegak lurus dengan batas sambungan
sekitar 10 cm di atas permukaan tanah atau 10 cm masuk dalam lubang. Selanjutnya lubang ditimbun dengan tanah lapisan atas sambil ditekan agar
tidak ada rongga-rongga di sekitar akar. 4
Pemeliharaan Pemeliharann tanaman bertujuan agar tanaman menjadi sehat, tumbuh kekar
hingga dapat berbuah lebat. Kegiatan pemeliharaan tersebut meliputi pemupukan,
pemangkasan, penyiraman,
penyerbukan bunga,
dan penjarangan buah. Pada budidaya srikaya organik, pupuk yang digunakan
berupa pupuk organik, yaitu pupuk kandang atau kompos. Banyaknya pupuk kandang yang digunakan yaitu 10
– 20 kg per lubang tanam. Pemberian pupuk kandang sebanyak 10
– 20 kgtanaman dilakukan 1 tahun sekali.
Pemangkasan cabang dilakukan pada waktu tanaman mencapai tinggi 1,5 m. Sebaiknya, setelah pemangkasan berat atau pemangkasan untuk
mempermuda tanaman, tanaman diberi pupuk kandang lagi sebanyak 10 kg per pohon agar berbuah lebat. Dalam pemangkasan cabang pada tanaman
srikaya ada dua tujuan. Pertama, pemangkasan mempermudakan tanaman kembali setelah berbuah lebat. Caranya semua cabang yang lemah akibat
kandungan buahnya lebat dipotong atau dipangkas agar bertunas yang sehat dan kekar. Kedua, pemangkasan bertujuan agar tanaman cepat berbunga
dengan cara ujung cabang dipotong yang diikuti dengan perontokan daunnya. Tanaman srikaya dapat tahan terhadap kekeringan, namun selama
pembungaan sampai buah mendekati tua membutuhkan air secara teratur dan tetap sebanyak 2
– 3 liter per pohon. Penyerbukan pada tanaman srikaya secara alamiah kurang sempurna.
Penyebabnya, sifat bunga yang proterogyme, yakni masaknya putik lebih dulu dari tepung sarinya. Akibatnya pertumbuhan buah tidak sempurna.
Agar buah lebat dan normal, diperlukan penyerbukan buatan.
Penjarangan buah pada tanaman srikaya dilakukan pada tanaman yang penyerbukannya dilakukan secara buatan, karena biasanya buah yang
terbentuk dari penyerbukan buatan banyak dan ada yang berdesakan atau rapat. Buah yang berdesakan akan tumbuh tidak normal. Oleh karena itu
buah harus dijarangkan agar buah berukuran besar dan bermutu tinggi. 5
Panen dan Hasil Tanaman srikaya dapat menghasilkan buah pada umur 4
– 5 tahun. Panen pada srikaya harus dilakukan pada saat yang tepat, sesuai dengan tujuan
pemasaran dan penggunaannya. Untuk pemasaran jarak jauh, sebaiknya buah dipanen sebelum matang. Tujuannya agar buah tidak rusak selama
pengangkutan atau pengiriman. Biasanya srikaya dipanen pada kematangan mencapai 80 persen. Ciri buah srikaya yang siap panen adalah benjolan
buah renggang, lapisan bedak tebal, dan tercium aromanya. Panen raya buah srikaya terjadi pada bulan Agustus-September. Produksi tanaman
srikaya yang baik dapat mencapai 10 – 20 tonhatahun dengan berat sekitar
100 – 300 gram per buah.
Penanganan hasil panen buah srikaya dilakukan untuk mempertahankan kualitas buah agar memiliki nilai jual yang tinggi. Pascapanen buah srikaya
meliputi kegiatan pembersihan buah, pemeraman, pemilihan buah serta pengemasan. Hasil panen dikumpulkan pada tempat yang bersih dan tidak
terkena sinar matahari langsung. Hal ini bertujuan menghindarkan kelayuan pada buah akibat laju respirasi yang tinggi dan memudahkan penanganan
selanjutnya. Buah dibersihkan dari segala kotoran terutama hama kutu putih yang menempel diantara sisik buah. Pembersihan dilakukan menggunakan
kuas kering dan bersih, serta diusahakan tidak terkena air yang dapat
menyebabkan busuk buah. 2.2.5. Hama dan Penyakit
Srikaya seperti halnya tanaman buah lain, tidak luput dari gangguan hama dan penyakit. Hama srikaya yang menyerang srikaya yaitu : 1 Hama penggerek
buah Annonaepestis bengalella dan lalat buah Batocera dorsalis atau Dacus dorsalis. Larva lalat ini setelah menetas langsung masuk ke dalam buah srikaya
yang masih kecil dan dapat merusak daging buah, 2 Kutu dompol atau kutu
putih Planococcus lepelleyi. Kutu dopol sering menyerang bunga dan buah yang masih kecil, dan 3 Hama kutu putih yaitu kutu lilin. Kutu ini tidak
membahayakan tanaman, tetapi dapat membuat penampilan buah menjadi tidak menarik. Kutu ini sering hinggap pada daun bawah serta mengisap cairan bunga
dan daun muda. Selain itu, kutu putih yang berkerumun pada bunga dapat menyebabkan bunga berguguran karena cairan dihisapnya.
Penyakit yang biasanya menyerang tanaman srikaya terutama pada kondisi lingkungan yang lembab, yaitu: 1 Penyakit buah busuk, yang disebabkan oleh
cendawan Phomopis sp. dan antraknosa Colletotrichum sp, 2 Penyakit cendawan upas, yang menyerang batang dan dahan bila suhu malam terlalu dingin
dan lembab, 3 Penyakit busuk leher batang, yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani, 4 Penyakit layu bakteri Pseudomonas solanacearum yang
menyerang akar dan leher batang srikaya.
2.2.6. Pengendalian Hama Terpadu