Tabel 13. Proporsi Penggunaan Timbangan Elektrik setiap Unit Bisnis
No Unit Bisnis
Kapasitas Kg Proporsi
1 Sayur-sayuran 2.042.880
99,2213 2 Buah Naga
4.800 0,2332
3 Srikaya 14.976
0,5455
Total 2.062.656
100
Selain timbangan elektrik, ada biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun ke-3 yaitu pembungkus buah. Biaya untuk pembungkus buah dikeluarkan
saat tanaman srikaya organik tersebut mulai menghasilkan buah. Perincian biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun ke-3 dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Biaya Investasi pada Tahun ke
– 3
Jenis Investasi Umur
Ekonomis Tahun
Jumlah Satuan Harga
Satuan Rp
Total Rp
1. Timbangan Elektrik
0,5455 5
1 Unit
1.900.000 10.365,09
2. Pembungkus Buah berbahan
nilon 5
4.160 Unit
3.500 14.560.000,00
Total 14.570.365,09
6.2.2.2. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya keseluruhan yang berhubungan dengan kegiatan operasional pengusahaan srikaya organik. Biaya operasional
terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 1
Biaya Tetap Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh jumlah
output yang dihasilkan perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Biaya tetap yang dikeluarkan pada pengusahaan srikaya organik meliputi
biaya pajak bumi dan bangunan, gaji wakil direktur, gaji manajer kebun, gaji staf administrasi dan keuangan, biaya air dan listrik, biaya komunikasi dan
biaya transportasi. Dilakukan proporsi biaya pada biaya tersebut kecuali biaya pajak bumi dan bangunan pada lahan seluas 5.000 m
2
. Proporsi
dilakukan karena pengusahaan srikaya organik yang dijalankan merupakan salah satu unit bisnis yang dimiliki oleh Wahana Cory.
a Gaji Karyawan Tetap
Wahana Cory saat ini melakukan tiga kegiatan bisnis yang terdiri dari pengusahaan pupuk organik, sayur-sayuran organik, dan buah-buahan
organik, sehingga dilakukan proporsi untuk gaji tetap karyawan perusahaan berdasarkan kontribusi karyawan terhadap unit bisnis yang
ada di perusahaan. Rincian proporsi kontribusi karyawan tetap terhadap tiga unit bisnis perusahaan dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Proporsi Kontribusi Wakil Direktur, Manajer Kebun, dan
Staf Administrasi Keuangan terhadap Unit Bisnis Perusahaan
No Unit bisnis
persentase proporsi 1
Pengusahaan Pupuk organik 33,33
2 Pengusahaan Sayur organik
33,34 3
Pengusahaan buah organik 33,33
Total 100
Proporsi pembagian kontribusi karyawan tetap tidak terbatas pada tiga unit bisnis saja, karena dalam pengusahaan buah-buahan organik
terdapat lima komoditi buah yang saat ini sedang diusahakan yaitu nanas, pepaya, pisang, buah naga, dan srikaya. Pada tahun ke-1
sampai tahun ke-2 proporsi kontribusi karyawan tetap berbeda pada tahun ke-3 sampai tahun ke-12. Hal ini dikarenakan saat in perusahaan
sedang melakukan perhatian yang lebih terhadap komoditi buah naga, nanas, dan srikaya. Pada Tabel 16 dapat dilihat proporsi kontribusi
karyawan tetap pada tahun ke-1 sampai tahun ke-2.
Tabel 16. Proporsi Kontribusi Wakil Direktur, Manajer Kebun, dan
Staf Administrasi Keuangan terhadap Komoditi Buah Organik pada Tahun ke-1 sampai Tahun ke-2
No Buah organik
persentase proporsi 1
Nanas 8,89
2 Pepaya
3,33 3
Buah naga 8,89
4 Pisang
3,33 5
Srikaya 8,89
Total 33,33
Pada tabel di atas dapat dilihat proporsi kontribusi wakil direktur, manajer kebun, dan staf administrasi dan keuangan untuk pengusahaan
srikaya pada tahun ke-1 sampai tahun ke-2 adalah 8,89 persen. Sedangkan pada tahun ke-3 sampai tahun ke-12 proporsi kontribusi
karyawan tetap untuk pengusahaan srikaya berbeda yaitu 6,67 persen. Hal ini dikarenakan pada tahun ke-3 sampai tahun ke-12 kontribusi
karyawan tetap untuk lima komoditas buah-buahan organik adalah sama. Berikut ini proporsi kontribusi karyawan tetap pada tahun ke-3
sampai tahun ke-12.
Tabel 17. Proporsi Kontribusi Wakil Direktur, Manajer Kebun, dan
Staf Administrasi Keuangan terhadap Komoditi Buah Organik pada Tahun ke-3 sampai Tahun ke-12
No Buah organik
persentase proporsi 1
Nanas 6,67
2 Pepaya
6,66 3
Buah naga 6,67
4 Pisang
6,66 5
Srikaya 6,67
Total 33,33
b Air
Biaya air merupakan biaya tetap perusahaan, dilakukan proporsi terhadap air berdasarkan penggunaannya. Penggunaan air untuk buah-
buahan organik sebesar 50 persen dan dari persentase tersebut diproporsikan lagi untuk lima komoditas yang diusahakan. Proporsi
untuk lima komoditas buah organik diasumsikan sama, sehingga proporsi penggunaan air oleh setiap komoditas adalah 10 persen,
begitu juga untuk pengusahaan srikaya organik. Rincian persentase penggunaan air untuk setiap unit bisnis dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Persentase Penggunaan Air
No Uraian
Persentase 1
Pengusahaan Pupuk Organik 10
2 Pengusahaan Sayur Organik
30 3
Pengusahaan Buah Organik 50
4 Vila
10 Total
100 c
Listrik Penggunaan listrik pada Wahana Cory lebih banyak digunakan untuk
pengusahaan pupuk organik, karena dalam menjalankan kegiatan pembuatan pupuk organik menggunakan listrik yang besar. Sedangkan
untuk pengusahaan srikaya organik tidak membutuhkan listrik tetapi biaya tersebut tetap harus dikeluarkan. Untuk pengusahaan srikaya
organik diproporsikan penggunaan listrik sebesar 2 persen. Berikut ini persentase penggunaan listrik pada setiap unit bisnis.
Tabel 19. Persentase Penggunaan Listrik
No Uraian
Persentase 1
Pengusahaan pupuk Organik 50
2 Pengusahaan Sayur Organik
10 3
Pengusahaan Buah Organik 10
4 Vila
30 Total
100
d Komunikasi
Perusahaan menggunakan telepon untuk melakukan komunikasi yang berhubungan dengan kegiatan bisnis yang dilakukan. Penggunaan
telepon untuk buah-buahan organik sebesar 50 persen dan dari persentase tersebut diproporsikan lagi untuk lima komoditas yang
diusahakan. Proporsi untuk lima komoditas buah organik diasumsikan sama, sehingga proporsi penggunaan telepon untuk setiap komoditas
adalah 10, persen begitu juga untuk pengusahaan srikaya organik. Pada Tabel 20 dapat dilihat persentase penggunaan telepon oleh
perusahaan.
Tabel 20. Persentase Penggunaan Telepon
No Uraian
Persentase 1
Pengusahaan pupuk Organik 10
2 Pengusahaan Sayur Organik
30 3
Pengusahaan Buah Organik 50
4 Vila
10 Total
100 e
Transportasi Proporsi biaya transportasi berdasarkan ruang angkut pada kendaraan
yang membawa produk-produk yang dihasilkan perusahaan ke distributor di Jakarta. Angkutan tersebut membawa sayur-sayuran dan
buah-buah organik. Jadwal pengiriman sayur berbeda dengan jadwal pengiriman buah. Pengiriman sayuran organik dilakukan setiap hari
Jumat, sedangkan buah organik dikirim setiap hari Sabtu. Dengan demikian pengiriman buah srikaya dilakukan pada hari Sabtu
bersamaan dengan buah organik lainnya. Rincian ruang angkut buah- buahan organik satu kali pengiriman dapat dilihat pada Tabel 21.
Persentase penggunaan angkutan untuk srikaya organik adalah 34,62 persen, serta biaya transportasi untuk pengusahaan srikaya organik
dikeluarkan pada tahun ke-3, yaitu saat tanaman srikaya telah dapat dipanen.
Tabel 21. Penggunaan Ruang Angkut Buah-buahan Organik Satu Kali
Pengiriman No
Komoditi Kapasitas
Keranjang Persentase
1 Buah Naga
200 Kg 3
11,53 2
Nanas 200 Buah
5 19,23
3 Pepaya
500 Buah 8
30,77 4
Pisang 1 tandan
1 3,85
5 Srikaya
624 Kg 9
34,62 Total
26 100
Rincian biaya tetap pengusahaan srikaya organik yang dikeluarkan pada tahun ke-1 sampai tahun ke-2 dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Rincian Biaya Tetap untuk Pengusahaan Srikaya Organik pada
Tahun ke
– 1 sampai Tahun ke – 2
No Uraian
Nilai Rp Proporsi
berdasarkan Proporsi
Persen Total Biaya
Rp 1
PBB 492.000
492.000 2
Gaji Wakil Diektur
48.000.000 waktu kerja 8,89
4.267.200
3 Gaji Manajer
Kebun 42.000.000 waktu kerja
8,89 3.733.800
4 Gaji
Admkeu 36.000.000 waktu kerja
8,89 3.200.400
5 Biaya Air
3.600.000 unit bisnis 10,00
360.000 6
Biaya Listrik 8.400.000 unit bisnis
2,00 168.000
7 Biaya
Komunikasi 7.200.000 unit bisnis
10,00 720.000
Total Biaya Tetap
12.941.400
Berikut ini rincian biaya tetap pengusahaan srikaya organik yang dikeluarkan pada tahun ke-3 sampai tahun ke-12.
Tabel 23. Rincian Biaya Tetap untuk Pengusahaan Srikaya Organik pada
Tahun ke
– 3 sampai Tahun ke – 12
No Uraian
Nilai Rp Proporsi
berdasarkan Proporsi
Persen Total Biaya
Rp 1
PBB 492.000
492.000 2
Gaji Wakil Diektur
48.000.000 waktu kerja 6,67
3.201.600 3
Gaji Manajer Kebun
42.000.000 waktu kerja 6,67
2.940.000 4
Gaji Admkeu
36.000.000 waktu kerja 6,67
2.520.000 5
Biaya Air 3.600.000 unit bisnis
10,00 360.000
6 Biaya Listrik
8.400.000 unit bisnis 4,00
168.000 7
Biaya Komunikasi
7.200.000 unit bisnis 10,00
720.000 8
Biaya Transportasi
7.200.000 ruang
angkut 34,62
2.492.640
Total Biaya Tetap
12.894.240
2 Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya dapat berubah-ubah, terpengaruh oleh jumlah output yang dihasilkan perusahaan dalam suatu
periode waktu tertentu. Biaya variabel pada pengusahaan srikaya organik meliputi biaya pupuk kompos, pupuk organik cair, pestisida alami, label, dan
upah tenaga kerja harian. a
Pupuk Kompos, Pupuk Cair Organik, Pestisida Alami, dan Label Pada tahun pertama pengusahaan srikaya organik, jumlah dosis
pemupukan dan pemberian pestisida alami berbeda dengan tahun berikutnya. Pupuk yang diberikan adalah pupuk kompos dan pupuk
organik cair. Pemberian pupuk kompos pada tahun pertama dilakukan satu kali pada saat penanaman. Pada tahun berikutnya yaitu tahun ke 2
– 12, pupuk kompos diberikan 3 kali dalam setahun dan harga pupuk kompos adalah Rp 1000,- per kg. Selain pupuk kompos, perusahaan
juga memberikan pupuk cair organik untuk tanaman setiap minggu dan harga pupuk cair organik per liter adalah Rp 1.500,-. Sedangkan untuk
mengendalikan hama yang dapat merugikan pengusahaan srikaya organik, perusahaan melakukan penyemprotan pestisida alami secara
rutin yaitu sebulan sekali dan harga pestisida alami adalah Rp 400,- per liter. Setiap buah srikaya organik akan diberikan label dan harga label
per buah adalah Rp 500,-. Jumlah label yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah buah yang diproduksi setiap tahun. Dosis pemberian
pupuk kompos, pupuk cair organik dan pestisida alami serta label yang dibutuhkan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Jumlah Pupuk Kompos, Pupuk Organik Cair, Pestisida
Alami dan Label pada Pengusahaan Srikaya Organik per Tahun
No Uraian
Satuan Tahun
1 2
3 4
– 12 1
Pupuk Kompos
Kg 24.960
12.480 12.480
12.480 2
Pupuk organik cair
Liter 3.344
6.672 6.672
6.672 3
Pestisida Alami
Liter 836
1.668 1.668
1.668 4
Label Buah
17.472 29.952
b Upah Tenaga Kerja Harian
Tenaga kerja untuk pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, serta panen dan pascapanen merupakan tenaga kerja harian. Tenaga kerja
harian untuk pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan dan panen dilakukan oleh tenaga kerja pria, sedangkan kegiatan pascapanen
dilakukan oleh tenaga kerja wanita. Besarnya upah yang diberikan adalah Rp 25.000,- per hari kerja. Jam kerja yang ditetapkan adalah
dari jam 07.30 – 15.30 WIB atau sama dengan 8 jam kerja per hari.
Rincian kebutuhan tenaga kerja pengusahaan srikaya organik dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Penggunaan Tenaga Kerja Pengusahaan Srikaya Organik
pada Lahan Seluas 5.000 m
2
No Kegiatan
Satuan Tahun
1 2
3 4
– 12 1
Persiapan Lahan HOK
8 2
Pembuatan Lubang Tanam
HOK 32
3 Pemberian
Pupuk Kompos HOK
20 24
24 24
4 Penanaman
HOK 34
5 Penyulaman
HOK 2
6 Penyiraman
HOK 120
96 96
96 7
Pengendalian HPT
HOK 8
12 12
12 8
Pemberian Pupuk Organik
Cair HOK
64 96
96 96
9 Penggemburan
Tanah HOK
32 48
48 48
10 Pemangkasan
HOK 12
12 12
11 Panen
HOK 36
48 12
Pasca Panen HOK
36 48
Total HOK
320 288
360 384
6.2.3. Kelayakan Finansial Pengusahaan Srikaya Organik