Pengendalian Hama Terpadu Buah Srikaya

putih Planococcus lepelleyi. Kutu dopol sering menyerang bunga dan buah yang masih kecil, dan 3 Hama kutu putih yaitu kutu lilin. Kutu ini tidak membahayakan tanaman, tetapi dapat membuat penampilan buah menjadi tidak menarik. Kutu ini sering hinggap pada daun bawah serta mengisap cairan bunga dan daun muda. Selain itu, kutu putih yang berkerumun pada bunga dapat menyebabkan bunga berguguran karena cairan dihisapnya. Penyakit yang biasanya menyerang tanaman srikaya terutama pada kondisi lingkungan yang lembab, yaitu: 1 Penyakit buah busuk, yang disebabkan oleh cendawan Phomopis sp. dan antraknosa Colletotrichum sp, 2 Penyakit cendawan upas, yang menyerang batang dan dahan bila suhu malam terlalu dingin dan lembab, 3 Penyakit busuk leher batang, yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani, 4 Penyakit layu bakteri Pseudomonas solanacearum yang menyerang akar dan leher batang srikaya.

2.2.6. Pengendalian Hama Terpadu

Pengendalian hama terpadu HPT merupakan cara pengelolaan pertanian dengan setiap keputusan dan tindakan yang diambil selalu meminimalisasi organism pengganggu tanaman OPT, sekaligus mengurangi biaya yang ditimbulkan terhadap manusia, tanaman dan lingkungan. Sistem PHT memanfaatkan teknik dan metode yang cocok, guna mempertahankan populasi hama berada dalam suatu tingkat di bawah tingkat yang merugikan secara ekonomis. Beberapa langkah atau teknik untuk tindakan perlindungan tanaman dari serangan OPT dengan sistem PHT agar pengembangan agribisnis dengan usahatani non kimia sintetik bisa dilaksanakan, antara lain diarahkan pada teknik- teknik budidaya, serta mekanikfisik, cara biologis, cara kimiawi dari penggunaan tumbuhannabati sehingga dapat menekan populasi hama sampai batas ambang ekonomi. Dengan demikian pengendalian hama bebas racun pestisida merupakan alternatif yang perlu disebarluaskan. Pengendalian hama terpadu mengandung pengertian dan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut Kusnaedi 1999, diacu dalam Iryanti 2005 : 1 Pengendalian hama bukan berupaya untuk membunuh habis populasi hama melainkan mengendalikan hingga populasi di bawah ambang ekonomi. 2 Tujuan utama dari pengendalian hama adalah mencapai kualitas dan kuantitas produksi tanpa mengganggu kelestarian lingkungan hidup. 3 Penggunaan teknik-teknik pengendalian hama dengan memadukan semua teknik pengendalian sebagai berikut : a Menggunakan varietas yang tahan atau toleran terhadap hama penyakit b Sistem budidaya yang memperhatikan siklus hama, seperti rotasi tanaman, tumpangsari, waktu tanam dan penggunaan mulsa. c Pengendalian cara biologis dengan menyebarkan atau memperhatikan kehidupan musuh alami dari hama. d Pengendalian cara mekanik atau fisik merupakan pengendalian hama dengan cara ditangkap, dibunuh, dijerat dan pemberian umpan beracun. e Pengendalian pestisida sebagai alternatif terakhir dan penggunaannya harus berdaya bunuh selektif dan dikategorikan aman bagi lingkungan.

2.3 Penelitian Terdahulu