Asumsi Dasar Analisis kelayakan usaha srikaya organik pada perusahaan wahana cory, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

4.5. Asumsi Dasar

Asumsi dasar yang digunakan dalam analisis kelayakan usaha srikaya organik di perusahaan Wahana Cory yaitu : 1 Modal yang digunakan oleh perusahaan Wahana Cory berasal dari modal sendiri. 2 Umur proyek yang ditetapkan berdasarkan atas umur ekonomi tanaman srikaya yaitu 12 tahun. 3 Biaya yang dikeluarkan untuk pengusahaan srikaya organik terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi terdiri dari pembelian tanah, pembibitan, pembeliaan peralatan, perlengkapan dan barang inventaris lainnya yang dikeluarkan pada tahun pertama. Sedangkan biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. 4 Terdapat biaya reinvestasi yang dikeluarkan berdasarkan umur ekonomis peralatan-peralatan yang diinvestasikan. 5 Luas lahan yang akan diteliti adalah 5.000 m 2 . Hal ini berdasarkan kondisi yang terjadi di lapangan. 6 Bibit srikaya untuk pengusahaan tersebut diperoleh dari pembibitan sendiri yang dilakukan oleh perusahaan. 7 Terdapat empat tanaman srikaya yang telah berumur dua tahun dan dijadikan tanaman induk untuk pembibitan. 8 Jenis srikaya yang diusahakan adalah jenis new varietas dan srikaya Australia. 9 Tanaman srikaya mulai dipanen pada umur 3 tahun setelah penanaman. 10 Total produksi adalah jumlah srikaya organik yang dihasilkan selama satu tahun. Nilai total penjualan adalah hasil kali antara total produksi dengan harga jual. 11 Harga jual srikaya organik Rp 60.000 per kg. Harga tersebut merupakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan. 12 Tingkat suku bunga discount rate yang digunakan merupakan tingkat suku bunga deposito karena pemilik tidak melakukan pinjaman kepada bank. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga deposito rata-rata Bank Indonesia tahun 2008, yaitu sebesar 9. 13 Harga input dan output yang digunakan dalam penelitian adalah harga konstan yang berlaku pada tahun 2009. 14 Pajak pendapatan yang digunakan adalah pajak progresif berdasarkan UU No. 17 tahun 2000 tentang Tarif Umum PPh Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap, yaitu : a Penghasilan ≤ Rp 50 juta dikenakan pajak sebesar 10 persen b Penghasilan Rp 50 – Rp 100 juta dikenakan pajak sebesar 15 persen c Penghasilan ≥ Rp 100 juta dikenakan pajak sebesar 30 persen V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Kondisi Geografis