Biaya Investasi Arus Biaya Outflow

Harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan untuk produk srikaya organik jenis new varietas dan srikaya Australia berbeda dengan harga buah srikaya an- organik sejenisnya. Penetapan harga jual buah srikaya organik tersebut adalah Rp 60.000kg ditingkat distributor. Perusahaan Wahana Cory menjual seluruh hasil panennya kepada distributor yaitu PT Cory Organic Internasional. Jumlah perkiraan produksi srikaya organik pada tahun ke 3 – 12 dan penerimaan dari penjualannya dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Perkiraan Penjualan dan Total Penerimaan Penjualan Srikaya Organik per Tahun pada Lahan Seluas 5.000 m 2 di Wahana Cory No Tahun Ke- Jumlah Penjualan Kg Harga Satuan Rp Total Penerimaan Per Tahun Rp 1 3 4.992 60.000 299,520,000 2 4 6.240 60.000 374,400,000 3 5 6.240 60.000 374,400,000 4 6 6.240 60.000 374,400,000 5 7 11.232 60.000 673,920,000 6 8 11.232 60.000 673,920,000 7 9 6.240 60.000 374,400,000 8 10 6.240 60.000 374,400,000 9 11 4.992 60.000 299,520,000 10 12 4.992 60.000 299,520,000 Total 4,118,400,000

6.2.2. Arus Biaya Outflow

6.2.2.1. Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal tahun proyek. Biaya ini meliputi biaya pembelian tanah, biaya pembibitan, dan pembelian peralatan pertanian. Perusahaan Wahana Cory memproduksi sendiri bibit srikaya organik, sehingga perlu dilakukan perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk pembibitan. Pembibitan sendiri dilakukan untuk menghemat biaya pembelian bibit secara langsung, karena harga bibit yang sudah siap tanam cukup tinggi yaitu berkisar antara Rp 75.000,- – Rp 150.000,-. Perusahaan membeli 4 bibit siap tanam sebagai tanaman induk yang digunakan untuk pembibitan. Untuk menghasilkan jumlah bibit yang dibutuhkan pada lahan seluas 5.000 m 2 diperlukan pembibitan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. Satu tanaman induk srikaya dapat menghasilkan 50 bibit tanaman baru dengan metode pembibitan sambung susu. Jadwal pembibitan srikaya organik sampai siap tanam dapat dilihat pada Lampiran 1, 2 dan 3. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembibitan selain bibit induk diantaranya : 1 Bibit batang bawah, yang diperoleh perusahaan dari pengusaha pembibitan di Jakarta. Jenis varietas yang digunakan sebagai bibit batang bawah adalah srikaya jenis lokal. 2 Polybag dan pupuk kompos, perusahaan mengganti polybag dan media tanam pada bibit batang bawah yang dibeli dari produsen. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa bibit mendapat perlakuan organik. 3 Pupuk organik cair, diberikan pada bibit yang disambung susu setiap minggu agar dapat menghasilkan bibit baru yang berkualitas dan mencegah terjadinya kegagalan pembibitan. 4 Tali rafia dan bambu, digunakan untuk menyangga bibit-bibit yang telah disambung pada tanaman induk agar bibit-bibit tersebut tidak goyang atau jatuh dan agar cabang pada tanaman induk yang disambung dengan bibit batang bawah tidak patah. Dalam pembibitan dengan sambung susu ini diperlukan beberapa tenaga kerja. Tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan merupakan tenaga kerja harian yang bertugas sebagai berikut : 1 Pembibitan, yaitu tenaga kerja tersebut melakukan pembibitan sambung susu dengan menyambungkan bibit batang bawah dengan tanaman induk. Dibutuhkan ketelitian dalam melakukan kegiatan pembibitan ini, karena sangat mempengaruhi keberhasilan bibit yang dihasilkan nantinya. 2 Pembersihan, yaitu tenaga kerja tersebut membersihkan gulma atau hama yang dapat mengganggu bibit yang sedang diusahakan. Pembersihan bibit pada polybag ini dilakukan setiap satu bulan sekali. 3 Pemberian pupuk organik cair dan penyiraman pada bibit, dilakukan oleh pekerja setiap satu minggu sekali. Total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan 420 bibit tanaman srikaya organik adalah Rp. 4.976.400, biaya tersebut jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan membeli bibit srikaya siap tanam walaupun membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus melalui beberapa tahapan. Rincian biaya pembibitan yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Perincian Biaya Pembibitan Srikaya Organik Uraian Jumlah Satuan NilaiUnit Rp Nilai Total Rp Alat dan Bahan 1. Bibit Induk 4 Unit 150.000 600.000 2. Bibit Batang Bawah 420 Unit 2.500 1.050.000 3. Polybag 4 Kg 17.000 71.400 4. Pupuk Kompos 210 Kg 1.000 210.000 5. Pupuk Organik Cair 1.120 Liter 1.500 1.680.000 6. Tali Rafia 420 Unit 750 315.000 7. Bambu 40 Batang 7.500 300.000 Tenaga Kerja 1. Pembibitan 12 HOK 25.000 300.000 2. Pembersihan 4 HOK 25.000 100.000 3. Pemberian pupuk organik cair dan penyiraman 8 HOK 25.000 200.000 4. Panen bibit 6 HOK 25.000 150.000 Total Biaya 4.976.400 Investasi yang diperlukan dalam pengusahaan srikaya organik selain biaya untuk pembibitan yaitu : 1 Lahan, perusahaan mengusahakan srikaya organik pada lahan seluas 5.000 m 2 . 2 Cangkul, kored, dan garpu digunakan untuk persiapan lahan, pembuatan lubang tanam, penanaman, dan penggemburan tanah. Peralatan tersebut perusahaan beli dari awal pengusahaan srikaya organik. 3 Sprayer digunakan untuk menyiram tanaman, pemberian pupuk organik cair, dan penyemprotan pestisida alami. 4 Gunting pohon digunakan untuk memangkas tanaman dan panen buah srikaya organik Total biaya investasi yang dibutuhkan untuk pengusahaan srikaya organik adalah Rp 506.346.400,-. Perincian biaya investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pengusahaan srikaya organik dapat dilihat pada Tabel 12. Pada akhir tahun proyek pengusahaan srikaya organik, diperoleh nilai sisa sebesar Rp 500.000.000. Nilai sisa merupakan penerimaan yang diterima pada akhir umur proyek, dimana nilai ini diperoleh dari nilai sisa dari tanah. Sedangkan untuk alat-alat pertanian tidak terdapat nilai sisa, semuanya habis terpakai sampai pada akhir tahun proyek yaitu pada tahun ke-12. Tabel 12. Perincian Biaya Investasi Pengusahaan Srikaya Organik pada Lahan Seluas 5.000 m 2 No Jenis Investasi Umur Ekonomis Tahun Jumlah Satuan Harga Satuan Rp Total Rp 1 Lahan 5.000 m 2 100.000 500.000.000 2 Pembibitan 420 Unit 4.976.400 3 Cangkul 4 4 Unit 45.000 180.000 4 Garpu 4 4 Unit 50.000 200.000 5 Kored 3 4 Unit 30.000 120.000 6 Spayer 3 2 Unit 400.000 800.000 7 Gunting Pohon 2 2 Unit 35.000 70.000 Total 506.346.400 Pada perusahaan Wahana Cory, komoditi yang diusahakan tidak hanya srikaya organik, tetapi juga mengusahakan sayuran organik dan buah-buahan organik seperti nanas, pepaya, buah naga, dan pisang. Oleh karena itu ada investasi yang digunakan bersama yaitu timbangan elektrik. Timbangan elektrik tersebut, saat ini telah berumur 3 tahun dan digunakan untuk menimbang berbagai jenis sayuran dan buah-buahan sehingga dilakukan proporsi untuk biaya investasi timbangan elektrik. Besarnya proporsi ditetapkan berdasarkan jumlah sayur dan buah yang ditimbang dengan timbangan elektik tersebut. Buah yang ditimbang dengan timbangan elektrik tersebut hanya buah naga organik, sedangkan buah nanas, papaya, dan pisang tidak dihitung dengan timbangan tetapi dihitung per buah. Proporsi penggunaan timbangan dapat dilihat pada Tabel 13. Dalam pengusahaan srikaya organik penggunaan timbangan tersebut dimulai pada saat tahun ke-3 proyek karena tanaman srikaya organik tersebut baru menghasilkan buah pada tahun ke-3. Tabel 13. Proporsi Penggunaan Timbangan Elektrik setiap Unit Bisnis No Unit Bisnis Kapasitas Kg Proporsi 1 Sayur-sayuran 2.042.880 99,2213 2 Buah Naga 4.800 0,2332 3 Srikaya 14.976 0,5455 Total 2.062.656 100 Selain timbangan elektrik, ada biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun ke-3 yaitu pembungkus buah. Biaya untuk pembungkus buah dikeluarkan saat tanaman srikaya organik tersebut mulai menghasilkan buah. Perincian biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun ke-3 dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Biaya Investasi pada Tahun ke – 3 Jenis Investasi Umur Ekonomis Tahun Jumlah Satuan Harga Satuan Rp Total Rp 1. Timbangan Elektrik 0,5455 5 1 Unit 1.900.000 10.365,09 2. Pembungkus Buah berbahan nilon 5 4.160 Unit 3.500 14.560.000,00 Total 14.570.365,09

6.2.2.2. Biaya Operasional