Perumusan Masalah Analisis kelayakan usaha srikaya organik pada perusahaan wahana cory, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

dicampur dengan garam yang digunakan sebagai obat antikanker 7 . Dengan beberapa keunggulan yang dimiliki buah srikaya, menjadikan buah srikaya organik berpotensi untuk dikembangkan. Untuk itu perlu dilakukan sebuah analisis kelayakan bisnis untuk buah srikaya organik.

1.2. Perumusan Masalah

Pertanian organik di Indonesia saat ini sangat potensial dan diperkirakan akan semakin berkembang. Tingkat permintaan produk pertanian organik, khususnya buah organik terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu perusahaan yang membuka lahan pertanian dengan sistem pertanian organik adalah Wahana Cory yang terletak di daerah Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Pada awal diresmikannya Wahana Cory pada Mei 2006, perusahaan ini sudah mulai mengusahakan sayuran organik, namun terdapat masalah dalam pemasarannya karena pada awalnya sayuran tersebut belum sepenuhnya diperlakukan secara organik, sehingga produk yang dihasilkan hanya dipasarkan di pasar tradisional dengan harga relatif rendah. Pada bulan Juli 2006, Wahana Cory melakukan uji laboratorium, dimana hasil yang diperoleh yaitu tanah tempat dilakukan kegiatan usaha pertanian organik ini baik dan cocok untuk pertanian organik karena tidak mengandung nutrisi kimia. Dengan melakukan uji laboratorium, Wahana Cory menyatakan bahwa semua jenis tanaman yang ditanam di kebun Wahana Cory telah diberikan perlakuan organik. Pada bulan Januari 2007 Wahana Cory mulai melakukan pemasaran ke beberapa supermarket, dimana kegiatan pemasaran dilakukan oleh distributor pribadi Wahana Cory yaitu PT Cory Organic International COI. Supermarket yang menjadi konsumen tetap Wahana Cory yaitu beberapa Super Indo di Jakarta diantaranya Mall Cinere, Plaza PP, Cilandak, Plaza Cibubur, Bintaro, Sunrise Garden, Pulomas, dan Pamulang. Produk-produk organik yang dihasilkan Wahana Cory saat ini adalah pupuk organik, sayur-sayuran organik, dan buah-buahan organik seperti lengkeng, jambu, durian, mangga, pisang, nanas, manggis, buah naga, sawo, pepaya, salak, 7 Sardi D. April 2004. Di Ujung Lidah Langsar Teruji. Trubus Edisi 413 jeruk, cengkeh, dan belimbing. Pada Tahun 2009 Wahana Cory menambah unit bisnisnya yaitu dengan mengusahakan srikaya organik pada lahan baru. Srikaya merupakan salah satu buah yang mempunyai potensi untuk dikembangkan. Buah srikaya yang dikonsumsi segar baik untuk kesehatan karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Selain itu produksi buah srikaya di Indonesia masih kecil, sehingga buah ini sulit ditemukan di pasar. Berdasarkan wawancara pendahuluan dengan pihak Direktorat Budidaya Tanaman Buah, buah srikaya memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, di daerah Nusa Tenggara Barat NTB pada musim kemarau buah srikaya banyak dicari oleh masyarakat karena rasa buahnya memberikan kesegaran bagi yang mengkonsumsinya. Sampai saat ini buah srikaya di Indonesia dikonsumsi dalam bentuk segar, sedangkan industri yang mengolah buah srikaya di Indonesia masih sangat terbatas. Pada umumnya konsumen buah organik adalah masyarakat yang berpendapatan menengah ke atas yang juga telah sadar akan pentingnya nilai gizi dan keamanan dari produk pangan atau buah yang akan dimakan. Hal ini menunjukan potensi pasar yang cukup baik. Makin tingginya permintaan akan produk organik, menuntut produsen produk organik untuk mampu memenuhi permintaan tersebut. Salah satu daerah di Indonesia yang memproduksi buah srikaya cukup besar adalah Kota Sumenep, Madura. Bahkan pada bulan Desember 2003, buah srikaya varietas langsar dijadikan sebagai buah unggul nasional. Sedangkan di daerah lain seperti di Jakarta dan Jawa Barat buah srikaya sangat sulit dijumpai, hal ini dikarenakan masyarakat menanam srikaya hanya sebagai tanaman perkarangan rumah bukan untuk dikomersilkan. Perusahaan pertanian organik Wahana Cory melihat hal tersebut sebagai peluang usaha karena masih sedikit masyarakat yang memproduksi buah srikaya dalam jumlah besar. Pada saat ini Wahana Cory telah memiliki 4 tanaman srikaya dengan varietas yang berbeda, yaitu new varietas dan srikaya Australia. Tanaman srikaya tersebut telah berumur dua tahun dan telah menghasilkan buah. Buah srikaya yang dihasilkan tersebut telah dijual ke beberapa toko buah di wilayah Jakarta dan Bogor. Namun hasil produksi tersebut masih sangat kecil yaitu setiap pohon baru mampu menghasilkan 0,5 – 2 kg buah srikaya tiap 2 minggu. Pendistribusian buah srikaya organik tersebut dilakukan secara bergilir pada beberapa toko buah. Setelah dilakukan pendistribusian tersebut diketahui bahwa permintaan terbesar berasal dari toko buah di Jakarta, sedangkan di daerah Bogor sangat kecil. Untuk dapat memasok srikaya organik secara merata ke beberapa toko buah di Jakarta Wahana Cory akan mebuka lahan baru untuk pengusahaan srikaya organik. Berdasarkan permintaan dari toko-toko buah di Jakarta, perusahaan memperkirakan permintaan buah srikaya sekitar 5-10 ton per tahun. Untuk itu sebagai awal pengembangan usaha srikaya organik, Wahana Cory mengusahakan srikaya organik pada lahan seluas 5.000 m 2 dengan perkiraan produksi mencapai 5-10 ton per tahun. Harga jual srikaya organik lebih tinggi dibanding srikaya an-organik, yaitu mencapai Rp 75.000,- per kg, sedangkan srikaya an-organik Rp 40.000,- per kg. Selain itu tanaman srikaya merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh pada semua jenis tanah sehingga diharapkan mudah untuk dibudidayakan di areal tanam Wahana Cory. 8 Wahana Cory juga memberikan citra yang khas dengan menjadikan produk buah srikaya sebagai suatu komoditi organik yang memiliki keterjaminan bebas dari bahan kimia buatan dan berwawasan lingkungan. Diperlukan investasi yang besar untuk mengembangkan usaha srikaya organik, diantaranya investasi untuk lahan pembudidayaan tanaman srikaya organik dan berbagai biaya operasional yang dapat mendukung keberhasilan suatu usaha. Kelayakan investasi diperlukan karena karakteristik dari usaha srikaya organik, yaitu usaha ini sangat ditentukan oleh lamanya umur pohon srikaya yang dapat berproduksi dengan baik pada usia 2 tahun sampai 12 tahun. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis kelayakan bisnis sebagai suatu bahan pertimbangan apakah pengusahaan buah srikaya organik, layak atau tidak untuk dilakukan. Untuk menilai kelayakan usaha srikaya organik diperlukan penilaian terhadap aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi dan lingkungan, dan aspek finansial. Penilaian terhadap aspek pasar untuk mengetahui potensi pasar dari buah srikaya organik. Penilaian terhadap aspek teknis diperlukan untuk mengkaji lokasi usaha, skala usaha, penerapan budidaya srikaya secara organik dan penanganan pascapanen. Sedangkan penilaian 8 Hasil wawancara pendahuluan dengan Pak Daniel, Manajer Kebun Wahana Cory terhadap aspek manajemen diperlukan untuk mengkaji seberapa jauh usaha srikaya organik dapat dikelola oleh Wahana Cory. Penilaian aspek sosial diperlukan untuk mengkaji perluasan kesempatan kerja serta dampak proyek terhadap lingkungan sekitar. Secara finansial perlu dikaji apakah proyek layak dilaksanakan dan menguntungkan karena untuk mendirikan proyek srikaya organik diperlukan investasi yang cukup besar dan jangka waktu pelaksanaan proyek lebih dari 1 tahun. Usaha pertanian organik khususnya srikaya organik sangat dipengaruhi oleh teknik budidaya dan keadaan iklim sehingga akan mempengaruhi jumlah produksi buah srikaya organik. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kepekaan sensitivitas terhadap usaha srikaya organik. Dalam usaha ini, perubahan terjadi dari sisi perubahan kuantitas produksi buah srikaya organik yang dihasilkan dan peningkatan biaya operasional untuk pengusahaan srikaya organik. Berdasarkan pengalaman perusahaan Wahana Cory, harga jual produk pertanian organik khususnya srikaya organik belum pernah mengalami penurunan, hal ini dikarenakan perusahaan yang menentukan harga srikaya organik tersebut di pasar karena jumlah pesaing di pasar srikaya organik masih sedikit, sedangkan peningkatan harga input seperti pupuk dan bibit tidak terlalu mempengaruhi penerimaan perusahaan karena biaya variabel dalam pengusahan srikaya organik cenderung stabil. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu : 1 Apakah pengusahaan buah srikaya organik di Wahana Cory layak untuk dilakukan dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan? 2 Apakah pengusahaan buah srikaya organik di Wahana Cory layak untuk dilakukan dilihat dari aspek finansial? 3 Bagaimana tingkat kepekaan pengusahaan buah srikaya organik di Wahana Cory terhadap penurunan jumlah produksi srikaya organik serta peningkatan biaya operasional?

1.3. Tujuan