IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di perusahaan pertanian organik Wahana Cory yang terletak di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian dipilih
secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Wahana Cory merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis sebagai produsen sayuran
dan buah organik yang mempunyai rencana untuk melakukan pengembangan usaha srikaya organik, sehingga akan menarik untuk dilakukan penelitian
mengenai kelayakannya. Pengambilan data di lapangan dilaksanakan pada bulan Februari-April 2009.
4.2. Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif. Alat pengumpul data yang
digunakan adalah panduan pertanyaan, alat pencatat, dan alat penyimpan elektronik.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu mulai dari bulan Februari-April 2009. Metode yang digunakan selama pengumpulan data, yaitu
metode observasi langsung, wawancara dengan manajer perusahaan, pegawai perusahaan, dan toko pertanian, sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data
perusahaan, Direktorat Jendral Hortikultura, Badan Pusat Statistik, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Perpustakaan IPB, dan Perpustakaan
Fakultas Pertanian, buku-buku, penelitian terdahulu, dan informasi-informasi dari internet yang sesuai dengan topik penelitian.
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diolah dan dianalisis dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif dianalisis untuk mengkaji aspek pasar, aspek teknis,
aspek manajemen, dan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan aspek finansial pengusahaan
srikaya organik melalui kriteria kelayakan yaitu, Net Present Value NPV,
Internal Rate of Return IRR, Net Benefit-Cost Ratio Net BC, Payback Period PBP, dan analisis sensitivitas. Data kuantitatif akan diolah dengan Microsoft
Excel 2007 dan kalkulator. Pemilihan program didasarkan pada alasan bahwa program tersebut merupakan program yang telah banyak dan mudah digunakan.
Untuk data kualitatif diolah dan disajikan dalam bentuk narasi. Tujuan utama dilakukan analisis kelayakan usaha srikaya organik adalah
untuk menghindari kerugian investasi yang relatif besar dan untuk menghindari kerugian di masa yang akan datang. Analisis dilakukan terhadap aspek-aspek di
dalam studi kelayakan usaha, yaitu: 1
Analisis Non Finansial
a Analisis Aspek Pasar
Analisis pada aspek pasar dilakukan secara kualitatif. Aspek komersial dari suatu proyek adalah rencana pemasaran output yang
dihasilkan oleh proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan pelaksanaan proyek Gittinger 1986. Aspek
pasar dikatakan layak jika potensi pasar srikaya organik dan pangsa pasar srikaya organik dinilai memadai untuk pemasaran produk, pasar
input tersedia dalam jumlah yang cukup dan produk yang dimiliki memiliki daya saing atau keunggulan dibanding produk serupa yang
dimiliki oleh perusahaan pesaing. b
Analisis Aspek Teknis Menurut Gittiger 1986, analisis secara teknis berhubungan dengan
input proyek penyediaan dan output produksi berupa barang-barang nyata dan jasa-jasa. Analisis ini dilakukan secara kualitatif untuk
mengetahui apakah usaha srikaya organik dapat dilaksanakan secara teknis seperti lokasi usaha, skala usaha, teknis budidaya srikaya
organik dan penanganan pascapanen. Aspek teknis berpengaruh sangat besar terhadap kelancaran proses produksi srikaya organik.
c Analisis Aspek Manajemen
Analisis ini dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui apakah fungsi manajemen pada Wahana Cory dapat diterapkan dalam kegiatan
operasional usaha srikaya organik. Usaha srikaya organik dikatakan
layak jika perusahaan Wahana Cory menggunakan sistem manajemen sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat membantu
tercapainya tujuan perusahaan dilihat dari struktur organisasi perusahaan, deskripsi pekerjaan, dan kebutuhan tenaga kerja.
d Analisis Aspek Sosial
Penilaian aspek sosial diperlukan untuk mengkaji perluasan kesempatan kerja serta dampak proyek terhadap lingkungan sekitar
karena pertimbangan ini berhubungan langsung dengan kelangsungan suatu usaha.
2 Analisis Finansial
Analisis ini dilakukan secara kuantitatif dan alat analisis yang digunakan untuk menguji kelayakan yaitu Net Present Value NPV, Internal Rate of
Return IRR, Net Benefit-Cost Ratio Net BC, Payback Period PBP dan tingkat sensitivitas atau Switching Value.
a Net Present Value NPV
Analisis nilai bersih sekarang adalah salah satu dari alat analisis untuk menguji kelayakan dari suatu investasi. NPV usaha srikaya organik
merupakan nilai sekarang Present Value dari selisih antara manfaat benefit dengan biaya cost pada tingkat diskonto tertentu. Rumus
yang digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut :
Keterangan : NPV
= Nilai bersih sekarang Rupiah Bt
= Penerimaan benefit bruto usaha srikaya organik yang merupakan perkalian antara harga jual buah srikaya organik
dengan jumlah buah srikaya organik yang dhasilkan pada tahun ke-t.
Ct = Biaya cost total bruto usaha srikaya organik pada tahun
ke-t. Biaya ini terdiri dari biaya investasi dan biaya
operasional. Biaya investasi terdiri dari biaya lahan, biaya bibit tanaman srikaya dan biaya peralatan pendukung.
Biaya operasional terdiri dari biaya tetap gaji tetap, pembayaran listrik, air dan telepon, transportasi, serta
PBB, dan biaya variabel biaya pupuk organik, pestisida alami, dan label.
i = Tingkat suku bunga yang berlaku
n = Umur ekonomis proyek usaha srikaya organik yang
didasarkan pada umur ekonomis tanaman srikaya yaitu selama 12 tahun
t = Tahun
Penilaian kelayakan finansial NPV terbagi atas : 1.
NPV 0, berarti secara finansial usaha srikaya organik layak dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar dari
biaya. 2.
NPV = 0, berarti secara finansial usaha srikaya organik sulit dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh diperlukan untuk
menutupi biaya yang dikeluarkan. 3.
NPV 0, berarti secara finansial usaha srikaya organik tidak layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih
kecil dari biaya yang dikeluarkan. b
Internal Rate of Return IRR Internal Rate of Return merupakan tingkat pengembalian yang dapat
dibayar atas sumber-sumber yang digunakan untuk menutupi pengeluaran investasi dan operasional selama umur usaha srikaya
organik. Nilai IRR diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : IRR
= Tingkat internal hasil
NPV
1
= Nilai bersih sekarang yang bernilai positif Rupiah NPV
2
= Nilai bersih sekarang yang bernilai negatif Rupiah i
1
= Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif i
2
= Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif
Penilaian kelayakan finansial berdasarkan IRR yaitu : 1.
IRR tingkat suku bunga yang berlaku, berarti investasi layak untuk dilaksanakan.
2. IRR = tingkat suku bunga yag berlaku, berarti investasi tidak
menguntungkan dan juga tidak merugikan. 3.
IRR tingkat suku bunga yang berlaku, berarti investasi tidak layak untuk dilaksanakan.
c Net Benefit-Cost Ratio Net BC
Net Benefit-Cost Ratio merupakan perbandingan antara nilai sekarang dari net benefit yang positif dengan net benefit yang negatif. Rumus
yang digunakan dalam perhitungan Net BC adalah sebagai berikut :
Keterangan : Bt
= Penerimaan benefit bruto usaha srikaya organik yang diterima pada tahun ke-t
Ct = Biaya cost bruto usaha srikaya organik yang dikeluarkan
pada tahun ke-t i
= Tingkat suku bunga yang berlaku n
= Umur ekonomis usaha srikaya organik t
= Tahun
Penilaian kelayakan finansial berdasarkan Net BC yaitu :
1. Net BC 1, maka usaha srikaya organik layak atau
menguntungkan. 2.
Net BC = 1, maka usaha srikaya organik tidak untung ataupun rugi.
3. Net BC 1, maka usaha srikaya organik tidak layak atau tidak
menguntungkan. d
Payback Period PBP Payback Period atau periode pengembalian kembali merupakan
metode yang mengukur periode jangka waktu atau jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal investasi. Rumus yang
digunakan dalam perhitungan Payback Period adalah sebagai berikut :
Keterangan : I = Besarnya investasi yang diperlukan
Ab = Benefit bersih yang dapat diperoleh setiap tahun e
Analisis Switching Value Analisis Switching Value dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
perubahan pada tingkat manfaat dan biaya dapat terjadi, sehingga masih memenuhi kriteria minimum kelayakan investasi. Pada proyek
di bidang pertanian terdapat beberapa masalah utama yang mengakibatkan proyek sensitif terhadap perubahan, yaitu perubahan
harga jual, kenaikan biaya, dan perubahan volume produksi. Analisis Switching Value dalam penelitian ini dilakukan menggunakan
parameter penurunan jumlah produksi srikaya organik karena dipengaruhi teknik budidaya dan kondisi lingkungan serta peningkatan
biaya operasional yang dapat mempengaruhi penerimaan perusahaan.
4.5. Asumsi Dasar