Kegiatan Perusahaan Keragaan Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Usaha

Gambar 2. Struktur Organisasi Wahana Cory Sumber : Wahana Cory, 2009

5.2.3. Kegiatan Perusahaan

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Wahana Cory berkaitan dengan usaha yang dijalankan khususnya dalam pengembangan usaha srikaya organik yaitu : 1 Pengadaan Input Wahana Cory memperoleh sarana produksi untuk berbagai kegiatan usahanaya dengan cara meproduksi sendiri dan membeli pada toko pertanian di Pasar Bogor. Sarana produksi yang diperoleh perusahaan dari toko pertanian berupa peralatan pertanian yang biasa digunakan untuk budidaya tanaman seperti cangkul, kored, garpu, sepatu boot, sprayer, pembungkus buah, gunting pohon, dan lain-lain. Sedangkan sarana produksi yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan adalah pupuk dan benih serta bibit tanaman sayur atau buah. Untuk pengusahaan pupuk organik, perusahaan memperoleh bahan baku pupuk dari sisa sayuran yang tidak terjual. Pengusahaan srikaya organik yang dilakukan oleh perusahaan menggunakan bibit yang diproduksi sendiri, dengan menggunakan empat tanaman induk jenis new varietas dan srikaya Australia yang telah dimiliki oleh perusahaan, Wakil Direktur Manajer Kebun Administrasi dan Keuangan Pembibitan dan Persemaian Pemeliharaan Panen dan Pascapanen LITBANG dilakukan sambung susu dengan bibit batang bawah varietas lokal. Harga bibit tanaman srikaya jenis new varietas dan srikaya Australia siap tanam cukup tingi yaitu berkisar antara Rp 75.000,- – Rp 150.000,-. Sehingga untuk menekan biaya produksi, perusahaan mengusahakan sendiri pembibitan srikaya tersebut. Sedangkan untuk bibit bawah digunakan varietas lokal yang diperoleh perusahaan dari salah satu produsen bibit tanaman yang berada di Jakarta. Harga satu bibit srikaya jenis lokal tersebut adalah Rp 2.500,-. Tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan berasal dari masyarakat sekitar. Tenaga kerja umunya melakukan kegiatan yang meliputi pengolahan tanah dan penanaman, pemeliharaan serta panen dan pascapanen. Dalam kegiatan penanaman, pemeliharaan dan panen tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja pria, sedangkan untuk pascapanen dilakukan oleh tenaga kerja wanita, hal ini dikarenakan wanita lebih teliti dalam kegiatan pascapanen seperti penyortiran, penimbangan, dan pengemasan. Besarnya upah yang diberikan oleh perusahaan adalah Rp 25.000,- per hari kerja. Jam kerja yang ditetapkan adalah dari jam 07.30 –

15.30 WIB atau sama dengan 8 jam kerja per hari.