Agroekologi Tanaman Srikaya Perbanyakan Tanaman Srikaya

muncul. Bila terlambat dipanen dan kondisi tanah basah, buah sering retak, dan busuk. Buah yang dihasilkan dari setiap varietas tanaman srikaya memiliki perbedaan. Buah srikaya lokal memiliki berat buah rata-rata 150 g per buah, daging buah putih, rasa buah manis dengan kristal seperti pasir, bijinya besar, dan penuh. Sedangkan bentuk buah srikaya merah dari Australia sama dengan srikaya lokal, warna kulit buah merah dengan berat rata-rata 100 g per buah, dan daging buah berwarna putih, rasanya halus dan kenyal, bijinya kering dan gepeng. Sedangkan srikaya pink mammoth memiliki bentuk yang tidak teratur, kulit buah tebal, dan tidak mudah pecah, tekstur daging lembut, beraroma kuat dan bijinya sedikit dengan berat rata-rata 0,5 – 2 kg per buah Radi 1997.

2.2.2. Agroekologi Tanaman Srikaya

Penyebaran tanaman srikaya sangat erat hubungannya dengan persyaratan tumbuh. Kemampuan tumbuh bukan sekedar tumbuh membesar dengan daun rimbun, tetapi tanaman harus mampu berbuah lebat. Tanaman srikaya untuk dapat tumbuh normal menghendaki persyaratan tumbuh yang sesuai meliputi jenis tanah, ketinggian tempat dan iklim setempat. Srikaya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Akan tetapi jenis tanah yang paling baik adalah tanah yang mengandung pasir dan kapur. Srikaya dapat tumbuh baik pada derajat keasaman tanah pH antara 6 – 6,5 dengan ketinggian tempat antara 100 – 1.000 m dpl di atas permukaan laut. Pada ketinggian di atas 1.000 m dpl atau dataran tinggi dan pegunungan, tanaman srikaya tumbuh lambat dan enggan berbuah. Iklim yang dibutuhkan tanaman srikaya harus sesuai. Komponen iklim meliputi curah hujan, suhu udara dan angin. Suhu udara yang sesuai dengan tanaman srikaya antara 20 – 25 ° C dan curah hujan yang dibutuhkan tanaman srikaya antara 1.500 – 3.000 mmtahun. Sebaiknya curah hujan merata sepanjang tahun. Walaupun tanaman srikaya tahan terhadap kekeringan, tetapi untuk pertumbuhan bunga sampai buah matang perlu kelembaban yang cukup di sekitar sistem perakarannya. Tanaman srikaya menyukai tempat yang ada naungan agak teduh karena tanaman srikaya tidak menyukai daerah yang terbuka dan banyak angin kencang. Adanya angin kencang dapat dihambat dengan penanaman mahagoni, cemara atau bambu di sekeliling kebun.

2.2.3. Perbanyakan Tanaman Srikaya

Perbanyakan tanaman dilakukan dengan upaya pembibitan. Ada dua cara pembibitan srikaya yang dapat dilakukan, yaitu dengan biji atau perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif. Pemilihan pohon induk pembibitan berdasarkan pada tanaman srikaya varietas unggul yang produksinya tinggi, mutu buah tinggi , tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta merupakan varietas srikaya yang digemari konsumen. Biji buah yang dihasilkan dari srikaya varietas unggul dapat dijadikan sumber bibit. Bila telah tumbuh, cabangnya akan dijadikan sumber entris untuk digunakan sebagai mata tempel. Perbanyakan tersebut dilakukan secara klonal induk tanaman tunggal. Pada umumnya tanaman buah-buahan khususnya srikaya merupakan tanaman heterozigot atau bersifat hibrida. Bila diperbanyak dengan biji, kemungkinan tanaman akan menampakan banyak sifat. Oleh karena itu biji srikaya tidak dianjurkan untuk perbanyakan langsung. Kini perbanyakan tanaman srikaya dianjurkan secara vegetatif, seperti okulasi, sambungan, dan cangkok. Biji hanya di tanam sebagai pembentuk populasi dalam perbaikan varietas dan sebagai batang pokok dalam perbanyakan vegetatif.

2.2.4. Budidaya Tanaman