31
yang akan dibayarkan oleh unit penyulingan diperlukan perhitungan mengenai penyusutan dari mesin yang digunakan. Metode penyusutan yang digunakan
adalah metode penyusutan garis lurus.
4.3.1. Analisis Kelayakan Finansial
Untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha penyulingan nilam digunakan alat ukur kelayakan finansial melalui pendekatan Net Present Value NPV,
Internal Rate of Return IRR, Net Benefit-Cost Ratio Net BC, dan Payback
Period PP.
4.3.1.1. Net Present Value NPV
Net Present Value NPV adalah manfaat bersih sekarang yang diperoleh
selama umur proyek. Dengan demikian, NPV merupakan selisih antara nilai sekarang present value dari manfaat benefit dari biaya cost pada tingkat suku
bunga tertentu. Secara sistematis, NPV dirumuskan sebagai berikut Kadariah,1999:
Keterangan : Bt = penerimaan usaha penyulingan nilam yang merupakan perkalian antara
harga minyak nilam dengan jumlah minyak nilam yang dihasilkan pada tahun ke-t
Ct = biaya usaha penyulingan nilam pada tahun ke-t. Biaya ini terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional.
i = tingkat suku bunga yang ditetapkan. n = umur ekonomis usaha penyulingan nilam.
Kriteria kelayakan finansial berdasarkan NPV, yaitu: 1
NPV nol, berarti usaha penyulingan nilam layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biaya.
32
2 NPV = nol, berarti secara finansial usaha penyulingan nilam mengembalikan
nilai yang sama sebesar modal sosial Opportunities Cost faktor produksi normal.
3 NPV nol, berarti usaha penyulingan nilam tidak layak untuk dilaksanakan
karena hanya akan mendatangkan kerugian.
4.3.1.2. Internal Rate of Return IRR
IRR merupakan presentase tingkat pengembalian investasi yang diperoleh selama umur proyek. IRR berupa tingkat suku bunga yang menjadikan nilai NPV
suatu investasi sama dengan nol. IRR juga merupakan tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan bagi perusahaan dan biasanya dinyatakan dalam satuan
persen. Biasanya dalam menentukan nilai IRR dicari nilai i-nya tidak dapat
dipecahkan secara langsung, namun dilakukan dengan cara interpolasi mencoba- coba. Prosedurnya adalah sebagai berikut Kadariah,1999:
1 Dipilih nilai discount rate i yang dianggap dekat dengan nilai IRR yang
benar, lalu hitung NPV dari arus benefit dan biaya. 2
Jika hasil NPV tersebut negatif, hal ini berarti nilai percobaan i terlalu tinggi benefit di waktu yang akan dating di-discount rate dengan terlalu berat yang
membuat present value biaya melebihi present value benefit. Jadi dipilih nilai percobaan i baru yang lebih rendah.
3 Jika yang terjadi adalah sebaliknya, hasil present value tersebut positif, hal
ini berarti percobaan i terlalu rendah benefit di waktu yang akan dating belum di-discount dengan berat untuk disamakan dengan present value
biaya. Jadi dipilih nilai percobaan i baru yang lebih tinggi. 4
Nilai discount rate pada percobaan pertama dilambangkan dengan i
1
dan i
2
untuk percobaan kedua. Nilai percobaan pertama untuk NPV dilambangkan dengan NPV
1
dan NPV
2
untuk percobaan kedua., asalkan salah satu dari kedua perkiraan NPV tidak terlalu jauh dari nol yang merupakan nilai NPV
yang benar apabila i=IRR, maka perkiraan IRR yang dekat akan diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut ini:
33
Keterangan: i
’
= discount rate
yang menghasilkan NPV positif i
“
= discount rate
yang menghasilkan NPV negatif NPV
’
= nilai bersih sekarang yang bernilai positif
NPV
”
= nilai bersih sekarang yang bernilai negatif
Kriteria kelayakan berdasarkan IRR, yaitu: a
IRR tingkat suku bunga yang ditetapkan, berarti investasi penyulingan nilam layak untuk dilaksanakan.
b IRR = tingkat suku bunga yang ditetapkan, berarti investasi penyulingan
nilam tidak menguntungkan dan tidak merugikan juga. c
RR tingkat suku bunga yang ditetapkan, berarti investasi penyulingan nilam tidak layak untuk dilaksanakan.
4.3.1.3. Net Benefit-Cost Ratio Net BC