Analisis Hasil Outflow 1. Skenario I Tanpa Penambahan Ketel Suling
71
Tabel 10. Nilai Sisa Biaya Investasi Proyek pada Skenario II
No. Uraian
Harga Beli Rp
Umur Ekonomis
Tahun Penyusutan
per Tahun Rp
Nilai Sisa Rp
1. Pipa paralon
3.800.000 7
542.857 2.171.428
2. Cangkul
150.000 4
37.500 75.000
3. Gergaji mesin
5.500.000 4
1.375.000 2.750.000
4. Gunting panen
314.500 4
78.625 157.250
5. Linggis
100.000 4
25.000 50.000
6. Kapak
150.000 4
37.500 75.000
7. Pompa hama
207.500 4
51875 103.750
8. Alat siram
80.000 4
20.000 40.000
9. Mesin generator
1.450.000 4
350.000 700.000
10. Kereta sorong
1.400.000 4
362.500 725.000
Total
6.847.428
7.2. Analisis Hasil Outflow 7.2.1. Skenario I Tanpa Penambahan Ketel Suling
Arus pengeluaran pada skenario I terdiri dari pengeluaran untuk biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan pada tahun pertama proyek. Biaya investasi skenario I terdiri dari: 1. Bibit yang digunakan merupakan bibit setek batang yang dibeli dari
masyarakat sekitar. Bibit yang dibutuhkan adalah 240.000 batang, dimana jumlah tersebut sudah termasuk bibit untuk penyulaman. Biaya untuk
pembelian bibit hanya dikeluarkan pada tahun pertama karena pembibitan pada tahun berikut menggunakan bibit setek batang yang diambil dari lahan.
2. Lahan digunakan untuk budidaya nilam. Lahan tersebut merupakan lahan sewa dengan harga Rp 1.000.000 per ha per tahun dengan luas lahan 10 ha,
sehingga total biaya investasi untuk lahan adalah Rp 100.000.000 untuk 10 tahun masa proyek.
4. Bangunan dua lantai berupa kantor dan bangunan fungsional lain yang digunakan untuk proses produksi seperti ruang penyulingan, ruang
penyimpanan, ruang pengeringan, dan lain-lain.
72
5. Kolam air digunakan sebagai tempat penampungan air yang dibutuhkan untuk proses penyulingan. Ukuran kolam adalah 4 m x 1,5 m.
6. Pipa paralon 2 inch yang digunakan untuk mengalirkan air dari kaki gunung ke perusahaan.
7. Rak pengeringan yang digunakan sebagai tempat pengeringan daun nilam yang dijemur di dalam ruangan. Rak pengeringan terdiri dari empat tingkat
dengan ukuran 3 m x 10 m. 8. Alat pertanian yang terdiri dari cangkul, gergaji mesin, gunting, linggis,
kapak, pompa hama, dan alat siram. 9. Terpal yang digunakan sebagai alas untuk menjemur nilam basah yang
dijemur di luar ruangan dibawah sinar matahari langsung. 10. Kereta sorong yang digunakan untuk mengangkut nilam hasil panen, bibit
nilam yang akan ditanam, dan sebagainya. 11. Mesin generator yang digunakan sebagai cadangan sumber aliran listrik jika
mesin genset bermasalah ataupun rusak. 12. Timbangan gantung dan timbangan duduk yang digunakan untuk menimbang
daun nilam kering sebelum disuling dan sebagainya. 13. Alat pengukur PA Patchouli Alcohol yang digunakan untuk mengukur PA
dari minyak yang dihasilkan. 14. Mesin suling yang terdiri dari ketel uap boiler, ketel suling, kondensor
ulir, tempat penampung dan pemisah minyak nilam dengan air oil water separator
, pipa-pipa dan pelengkap lain termometer, keran buka-tutup, indikator volume air, indikator tekanan uap, dan lain-lain, serta heater dan
panel-panel. 15. Mesin genset diesel Ps 130 yang digunakan sebagai mesin penghasil listrik
yang dibutuhkan untuk produksi dan keperluan rumah tangga. Mesin genset menghasilkan tenaga listrik sebesar 18.000 watt, dimana 15.000 watt untuk
kebutuhan mesin suling dan 3.000 watt untuk keperluan rumah tangga dan lain-lain.
16. Mobil pick up dan motor yang digunakan sebagai alat transportasi.
73
17. Komputer, meja dan kursi, printer, dan stabilizer yang digunakan untuk keperluan kantor.
Tabel 11. Biaya Investasi Skenario I
No. Uraian
Satuan Hargasatuan
Rp Volume
Nilai Rp Umur
Ekonomis Tahun
1. Bibit
Batang 200
240.000 48.000.000
10 2.
Sewa lahan 10 tahun
Ha 10.000.000
10 100.000.000
10 3.
Bangunan Unit
50.000.000 1
50.000.000 10
4. Kolam air
Unit 1.200.000
1 1.200.000
10 5.
Pipa Paralon Unit
38.000 100
3.800.000 7
6. Rak pengeringan
Unit 2.000.000
1 2.000.000
10 7.
Cangkul Unit
30.000 5
150.000 4
8. Gergaji mesin
Unit 5.500.000
1 5.500.000
4 9.
Gunting Unit
31.450 10
314.500 4
10. Linggis
Unit 20.000
5 100.000
4 11.
Kapak Unit
30.000 5
150.000 4
12. Pompa hama
Unit 207.500
1 207.500
4 13.
Alat siram Unit
40.000 2
80.000 4
14. Terpal
Rol 600.000
1 600.000
2 15.
Kereta sorong Unit
350.000 4
1.400.000 4
16. Mesin generator
Unit 1.450.000
1 1.450.000
4 17.
Timbangan gantung Unit
200.000 1
200.000 5
18. Timbangan duduk
Unit 1.100.000
1 1.100.000
5 19.
Alat ukur PA Unit
900.000 1
900.000 5
20. Mesin suling :
Ketel suling Unit
32.175.000 1
32.175.000 10
Boiler Unit
16.500.000 1
16.500.000 10
Kondensor Unit
19.250.000 1
19.250.000 10
Oil water separator Unit
2.750.000 1
2.750.000 10
Pipa dan pelengkap lain
Set 5.500.000
1 5.500.000
10 Hiter dan panel
Set 16.500.000
1 16.500.000
10 21.
Mesin genset Ps 130 Unit
38.500.000 1
38.500.000 10
22. Mobil pick up
Unit 40.000.000
1 40.000.000
10 23.
Motor Unit
14.000.000 3
42.000.000 10
24. Komputer
Unit 6.000.000
2 12.000.000
5 25.
Meja dan kursi Set
2.500.000 4
10.000.000 10
26. Printer
Unit 600.000
2 1.200.000
5 27.
Stabilizer Unit
500.000 2
1.000.000 5
74
Selain biaya investasi, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya reinvestasi
. Biaya reinvestasi adalah biaya yang dikeluarkan apabila komponen pada biaya investasi yang dikeluarkan telah habis umur ekonomisnya. Tidak
semua biaya investasi mengalami reinvestasi, hanya beberapa biaya saja yang umur ekonomisnya tidak selama umur proyek. Biaya reinvestasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Biaya Reinvestasi pada Skenario I
No. Uraian
Satuan Hargasatuan
Rp Volume
Nilai Rp Umur
Ekonomis Tahun
1. Pipa paralon
Unit 38.000
100 3.800.000
7 2.
Cangkul Unit
30.000 5
150.000 4
3. Gergaji mesin
Unit 5.500.000
1 5.500.000
4 4.
Gunting Unit
31.450 10
314.500 4
5. Linggis
Unit 20.000
5 100.000
4 6.
Kapak Unit
30.000 5
150.000 4
7. Pompa hama
Unit 207.500
1 207.500
4 8.
Alat siram Unit
40.000 2
80.000 4
9. Terpal
Rol 600.000
1 600.000
2 10.
Kereta sorong unit
350.000 4
1.400.000 4
11. Mesin generator
unit 1.450.000
1 1.450.000
4 12.
Timbangan gantung unit
200.000 1
200.000 5
13. Timbangan duduk
unit 1.100.000
1 1.100.000
5 14.
Alat ukur PA unit
900.000 1
900.000 5
15. Komputer
unit 6.000.000
2 12.000.000
5 16.
Printer unit
600.000 2
1.200.000 5
17. Stabilizer
unit 500.000
2 1.000.000
5
Biaya operasional adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi. Biaya operasional terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya variabel pada skenario I terdiri dari biaya yang dikeluarkan polibag, karung, jerigen, solar, dan bensin. Polibag dan karung sama-sama digunakan dalam
budidaya nilam. Polibag digunakan sebagai tempat bibit pada saat pembibitan sebelum bibit ditanam ke lahan. Polibag yang digunakan berukuran 15 cm x 21
cm. Polibag digunakan dalam 3 tahun sekali yaitu hanya pada saat melakukan pembibitan. Karung digunakan sebagai tempat penyimpanan daun nilam baik
75
nilam basah maupun kering. Penggunaan karung diasumsikan tetap selama umur proyek karena nilam yang dihasilkan juga tetap. Namun apabila terjadi perluasan
lahan yang menyebabkan nilam yang ditanam lebih banyak maka kebutuhan karung juga akan meningkat.
Jerigen digunakan sebagai tempat penyimpanan minyak nilam yang telah dihasilkan. Satuan dari jerigen yang digunakan adalah liter sedangkan hasil
minyak yang diperoleh menggunakan satuan kg. Oleh karena itu untuk memperoleh jumlah jerigen yang dibutuhkan dalam satu tahun, hasil minyak
nilam harus dikonversi ke dalam liter. Dimana hasil produksi minyak nilam dalam satu tahun adalah 1.036,8 kg. Dari hasil konversi tersebut diperoleh bahwa
minyak nilam yang dihasilkan dalam satu tahun adalah 1152 liter. Jerigen yang akan digunakan adalah jerigen yang berukuran 15 liter. Dengan demikian
diperoleh kebutuhan jerigen dalam satu tahun yaitu 77 buah. Namun pada tahun pertama penyulingan dilakukan hanya 3 bulan, hal ini disebabkan karena daun
nilam baru dapat dipanen pada bulan ke-10. Oleh sebab itu kebutuhan akan jerigen pada tahun pertama lebih sedikit dibandingkan pada tahun berikutnya.
Pada tahun pertama minyak yang dihasilkan adalah 259,2 kg. Jika dikonversi ke dalam liter maka jumlah minyak yang dihasilkan pada tahun pertama adalah 288
liter. Sehingga jerigen yang dibutuhkan adalah sebanyak 20 buah. Solar digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel genset.
Kebutuhan solar dalam sebulan adalah 1680 liter. Kebutuhan solar pada tahun pertama juga lebih sedikit daripada tahun berikutnya yaitu sebesar 5.040 liter,
sedangkan untuk tahun berikutnya adalah 20.160 liter. Selain bahan bakar solar, perusahaan juga mengeluarkan biaya untuk bahan bakar bensin. Bensin digunakan
sebagai bahan bakar alat transportasi. Rincian biaya variabel pada skenario I dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Biaya Variabel pada Skenario I
No. Uraian
Satuan Harga
Tahun 1 Tahun 2-10
Rp Volume
Nilai Rp Volume
Nilai Rp
1. Polibag
Buah 40,3
240.000 9.672.000
240.000 9.672.000
2. Karung
Buah 1.000
50 50.000
50 50.000
3. Jerigen
Buah 30.000
20 600.000
77 2.310.000
4. Solar
Liter 4.300
5.040 21.672.000
20.160 86.688.000
5. Bensin
Liter 4.500
2.400 10.800.000
2.400 10.800.000
76
Selain biaya variabel, biaya operasional yang juga dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya tetap. Biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan berupa
gaji, biaya pemeliharaan alat-alat investasi, serta pajak bumi dan bangunan PBB. Sistem kompensasi yang digunakan oleh perusahaan adalah gaji dibayar per bulan
baik gaji untuk pengelola maupun karyawan. Hal ini disebabkan karena pada umumnya tenaga kerja perusahaan merupakan tenaga kerja tetap. Oleh sebab itu
jumlah pengeluaran untuk tenaga kerja dalam satu tahun juga tetap. Semua tenaga kerja sudah memiliki tugas masing-masing.
Biaya pemeliharaan alat investasi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk perawatan barang-barang investasi sehingga usaha tetap dapat
berlangsung. Alat-alat investasi yang membutuhkan pemeliharaan diantaranya bangunan, mesin, alat transportasi, dan alat kantor. Pajak bumi dan bangunan
PBB dikeluarkan sebesar Rp 276.000 setiap tahun. Rincian biaya tetap pada skenario I dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Biaya Tetap Skenario I
No. Uraian
Satuan Volume
HargaSatuan Rp
TotalTahun Nilai
1. Gaji:
Gaji Kepala Bagian orangbulan
5 1.500.000
9.000.000 Gaji Kepala Mandor
orangbulan 1
1.250.000 15.000.000
Gaji Staf Administrasi orangbulan
4 1.000.000
48.000.000 Gaji TK Budidaya
orangbulan 35
1.000.000 420.000.000
Gaji TK Penyulingan orangbulan
3 1.000.000
36.000.000 2.
Biaya pemeliharaan: Bangunan
Tahun 1.500.000
1.500.000 Mesin
Tahun 6.000.000
6.000.000 Alat transportasi
Tahun 2.000.000
2.000.000 Alat kantor
Tahun 1.200.000
1.200.000 3.
PBB Tahun
276.000 276.000
7.2.2. Skenario II Adanya Penambahan Ketel Suling 100 Kg Arus pengeluaran pada skenario II sama dengan skenario I yaitu terdiri
dari pengeluaran untuk biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi skenario II juga sama dengan skenario I, hanya saja pada skenario II terdapat
77
penambahan ketel suling kapasitas 100 kg dengan harga Rp 80.437.500. Rincian biaya investasi skenario II dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Biaya Investasi Skenario II
No .
Uraian Satuan
Hargasatuan Rp
Volume Nilai Rp
Umur Ekonomis
Tahun
1. Bibit
batang 200
240.000 48.000.000
10 2.
Sewa lahan 10 tahun
Ha 10.000.000
10 100.000.000
10 3.
Bangunan unit
50.000.000 1
50.000.000 10
4. Kolam air
unit 1.200.000
1 1.200.000
10 5.
Pipa Paralon unit
38.000 100
3.800.000 7
6. Rak pengeringan
unit 2.000.000
1 2.000.000
10 7.
Cangkul unit
30.000 5
150.000 4
8. Gergaji mesin
unit 5.500.000
1 5.500.000
4 9.
Gunting panen unit
31.450 10
314.500 4
10. Linggis unit
20.000 5
100.000 4
11. Kapak unit
30.000 5
150.000 4
12. Pompa hama unit
207.500 1
207.500 4
13. Alat siram unit
40.000 2
80.000 4
14. Terpal rol
600.000 1
600.000 2
15. Kereta sorong unit
350.000 4
1.400.000 4
16. Mesin generator unit
1.450.000 1
1.450.000 4
17. Timbangan gantung unit
200.000 1
200.000 5
18. Timbangan duduk unit
1.100.000 1
1.100.000 5
19. Alat ukur PA unit
900.000 1
900.000 5
20. Mesin suling : Ketel suling 30 kg
unit 32.175.000
1 32.175.000
10 Ketel suling 100 kg
unit 80.437.500
1 80.437.500
10 Boiler
unit 16.500.000
1 16.500.000
10 Kondensor
unit 19.250.000
1 19.250.000
10 Oil water separator
unit 2.750.000
1 2.750.000
10 Pipa dan pelengkap
lain set
5.500.000 1
5.500.000 10
Hiter dan panel set
16.500.000 1
16.500.000 10
21. Mesin genset Ps 130 unit
38.500.000 1
38.500.000 10
22. Mobil pick up unit
40.000.000 1
40.000.000 10
23. Motor unit
14.000.000 3
42.000.000 10
24. Komputer Unit
6.000.000 2
12.000.000 5
25. Meja dan kursi Set
2.500.000 4
10.000.000 10
26. Printer Unit
600.000 2
1.200.000 5
27. Stabilizer Unit
500.000 2
1.000.000 5
78
Selain biaya investasi, perusahaan juga mengeluarkan biaya reinvestasi. Biaya reinvestasi adalah biaya yang dikeluarkan apabila komponen pada biaya
investasi yang dikeluarkan telah habis umur ekonomisnya. Biaya reinvestasi yang dikeluarkan oleh perusahaan pada skenario II sama dengan skenario I yaitu dapat
dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Biaya Reinvestasi pada Skenario II
No. Uraian
Satuan Hargasatuan
Rp Volume
Nilai Rp Umur
Ekonomis Tahun
1. Pipa paralon
Unit 38.000
100 3.800.000
7 2.
Cangkul Unit
30.000 5
150.000 4
3. Gergaji mesin
Unit 5.500.000
1 5.500.000
4 4.
Gunting panen Unit
31.450 10
314.500 4
5. Linggis
Unit 20.000
5 100.000
4 6.
Kapak Unit
30.000 5
150.000 4
7. Pompa hama
Unit 207.500
1 207.500
4 8.
Alat siram Unit
40.000 2
80.000 4
9. Terpal
Rol 600.000
1 600.000
2 10.
Kereta sorong Unit
350.000 4
1.400.000 4
11. Mesin generator
Unit 1.450.000
1 1.450.000
4 12.
Timbangan gantung Unit
200.000 1
200.000 5
13. Timbangan duduk
Unit 1.100.000
1 1.100.000
5 14.
Alat ukur PA Unit
900.000 1
900.000 5
15. Komputer
Unit 6.000.000
2 12.000.000
5 16.
Printer Unit
600.000 2
1.200.000 5
17. Stabilizer
Unit 500.000
2 1.000.000
5
Biaya operasional adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi. Biaya operasional terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya variabel pada skenario II sama dengan skenario I yaitu terdiri dari biaya yang dikeluarkan untuk polibag, karung, jerigen, solar dan bensin. Biaya yang
dikeluarkan untuk polibag dan karung sama dengan skenario I karena lahan yang digunakan sama yaitu 10 ha dengan kebutuhan bibit 240.000 batang sehingga
hasil panen yang diperoleh juga sama. Namun pada skenario II terjadi peningkatan kebutuhan jerigen dan solar karena disesuaikan dengan hasil dan
proses produksi yang dikakukan. Kebutuhan jerigen pada tahun pertama
79
meningkat dari 20 buah menjadi 84 buah. Sedangkan untuk tahun berikutnya juga meningkat dari 77 buah menjadi 333 buah. Adanya peningkatan kapasitas
produksi menyebabkan waktu yang dibutuhkan dalam satu kali penyulingan bertambah menjadi 4 jam sehingga kebutuhan solar meningkat dari 1680 liter
menjadi 2.016 liter per bulan. Pada tahun pertama solar yang dibutuhkan adalah sebesar 6.048 liter 2.016 x 3 sedangkan untuk tahun berikutnya kebutuhan solar
diasumsikan sama yaitu sebesar 24.192 liter. Rincian biaya variabel pada skenario II dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Biaya Variabel pada Skenario II
No. Uraian
Satuan Harga
Tahun 1 Tahun 2-10
Rp Volume
Nilai Rp Volume
Nilai Rp
1. Polibag
Buah 40,3
240.000 9.672.000 240.000
9.672.000 2.
Karung Buah
1.000 50
50.000 50
50.000 3.
Jerigen buah
30.000 84
2.520.000 333
9.990.000 4.
Solar liter
4.300 6.048
26.006.400 24.192
104.025.600 5.
Bensin Tahun
2.400 4.500
10.800.000 4.500
10.800.000
Selain biaya variabel, biaya operasional yang juga dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya tetap. Biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan pada
skenario II juga sama dengan skenario I yaitu berupa gaji, biaya pemeliharaan alat-alat investasi, dan pajak bumi dan bangunan PBB. Rincian biaya tetap pada
skenario II dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Biaya Tetap Skenario II
No. Uraian
Satuan Volume
HargaSatuan Rp
TotalTahun Rp
1. Gaji:
Gaji Kepala Bagian orangbulan
5 1.500.000
9.000.000 Gaji Kepala Mandor
orangbulan 1
1.250.000 15.000.000
Gaji Staf Administrasi orangbulan
4 1.000.000
48.000.000 Gaji TK Budidaya
orangbulan 35
1.000.000 420.000.000
Gaji TK Penyulingan orangbulan
3 1.000.000
36.000.000 2.
Biaya pemeliharaan: Bangunan
Tahun -
1.500.000 1.500.000
Mesin Tahun
- 6.000.000
6.000.000 Alat transportasi
Tahun -
2.000.000 2.00032000
Alat kantor Tahun
- 1.200.000
1.200.000 3.
PBB Tahun
- 276.000
276.000
80
7.3. Analisis Kelayakan Finansial 7.3.1. Skenario I Tanpa Penambahan Ketel Suling