27
biasanya didasarkan pada proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian dan perubahan yang akan terjadi di masa depan.
Proyek pada sektor pertanian dapat berubah-ubah akibat dari empat permasalahan utama, yaitu perubahan harga jual produk, keterlambatan
pelaksanaan proyek, kenaikan biaya, dan perubahan volume produksi. Permasalahan ini timbul karena banyak faktor yang tidak terkendali. Setiap
kemungkinan perubahan atau kesalahan dalam dasar perhitungan sebaiknya dipertimbangkan dalam analisis sensitivitas Gittinger, 1986.
Suatu variasi dari analisis sensitivitas adalah analisis nilai pengganti switching value. Menurut Gittinger 1986, pengujian ini dilakukan sampai
dicapai tingkat minimum dimana proyek dapat dilaksanakan dengan menentukan berapa besarnya proporsi manfaat yang akan turun akibat manfaat bersih sekarang
menjadi nol NPV = 0. NPV sama dengan nol akan membuat IRR sama dengan tingkat suku bunga dan Net BC sama dengan 1.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Berdasarkan data BPS, ekspor minyak nilam dari tahun 2003 sampai tahun 2006 mengalami peningkatan dari 1.127 ton dengan nilai sebesar US 19.165.000
hingga 2.832 ton dengan nilai sebesar US 43.984. Peningkatan ekspor minyak nilam dapat disebabkan karena adanya peningkatan permintaan bahan baku
minyak nilam oleh industri-industri parfum, kosmetika, dan farmasi. Seiring dengan peningkatan tersebut, maka prospek agribisnis dan agroindustri nilam di
Indonesia sangat terbuka lebar. Meskipun prospek agribisnis dan agroindustri nilam di Indonesia sangat
terbuka lebar, namun terdapat beberapa masalah yang sering terjadi dalam pengusahaan nilam seperti produktivitas nilam rendah, harga minyak nilam yang
berfluktuasi, dan mutu minyak nilam yang dihasilkan sering tidak stabil dan tidak sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini disebabkan karena pengusahaan nilam
pada umumnya masih dalam bentuk perkebunan rakyat dengan luas areal tanam yang relatif kecil serta teknologi yang digunakan dalam penyulingan nilam masih
sederhana akibat faktor sosial ekonomi petani dan faktor teknologi yang diakses masih terbatas.
28
Kabupaten Mandailing Natal merupakan salah satu sentra produksi nilam yang terdapat di Sumatera Utara. Keadaan iklim dan tanahnya sangat mendukung
untuk ditanami nilam. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang menanami lahannya dengan tanaman nilam. Selama ini pengusahaan nilam di Kabupaten
Mandailing Natal masih dalam bentuk perkebunan rakyat dengan luas areal tanam yang relatif kecil. Selain itu, penyulingan nilam yang dilakukan juga masih
tradisional yaitu dengan menggunakan mesin yang sederhana. Akibatnya mutu minyak yang dihasilkan rendah sehingga harga yang diterima petani juga rendah.
Melihat prospek pasar minyak nilam yang cerah dan potensi yang ada di Kabupaten Mandailing Natal, maka ada keinginan dari PT. Perkasa Primatama
Mandiri untuk membuka usaha yang bergerak dalam usaha penyulingan minyak nilam di kabupaten tersebut. Permasalahan-permasalahan yang sering terjadi
selama ini dijadikan sebagai suatu tantangan sekaligus peluang oleh PT. Perkasa Primatama Mandiri. PT. Perkasa Primatama Mandiri merupakan perusahaan baru
dan perusahaan satu-satunya yang bergerak dalam usaha penyulingan minyak nilam yang menggunakan teknologi modern di Sumatera Utara. Mengingat dalam
pembukaan usaha penyulingan minyak nilam yang menggunakan teknologi modern membutuhkan investasi yang besar, maka perlu dilakukan analisis
kelayakan untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan perusahaan menguntungkan atau tidak.
Analisis kelayakan yang dilakukan dilihat dari dua aspek yaitu aspek finansial dan non finansial. Analisis aspek non finansial mengakaji aspek-aspek
kelayakan investasi seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial lingkungan, dan aspek financial, sedangkan analisis finansial
mengkaji NPV, IRR, Net BC, Payback Period, dan sensitivitas usaha penyulingan nilam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
rekomendasi mengenai pelaksanaan usaha kepada PT. Perkasa Primatama Mandiri. Berikut adalah kerangka operasional penelitian pada usaha penyulingan
nilam.
29
Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional
Peningkatan ekspor minyak nilam yang disebabkan oleh peningkatan
permintaan minyak nilam dari industri-indutri parfum, kosmetika,
dan farmasi
Prospek pasar minyak nilam cerah
PT. Perkasa Primatama Mandiri
Kelayakan Usaha Penyulingan Nilam
Analisis Finansial - NPV
- IRR - Net BC
- PP Analisis Non Finansial :
- Aspek pasar - Aspek teknis
- Aspek manajemen - Aspek sosial dan lingkungan
- Aspek hukum
Layak atau Tidak layak untuk dilaksanakan
Analisis Switching value - Produktivitas
nilam rendah - Mutu minyak
nilam tidak stabil - Harga minyak
nilam berfluktuatif
Potensi Kabupaten
Mandailing Natal
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkasa Primatama Mandiri yang berlokasi di Desa Hutarimbaru, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing
Natal, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja purposive dengan pertimbangan Sumatera Utara sebagai sentra produksi nilam
kelima terbesar dan PT. Perkasa Primatama Mandiri merupakan perusahaan baru dan satu-satunya yang melakukan penyulingan minyak nilam dengan
menggunakan teknologi modern heater di Sumatera Utara. Penelitian di lapangan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2009.
4.2. Jenis dan Sumber Data