I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Ketua Dewan Atsiri Indonesia Wien P Gunawan, Indonesia adalah penghasil minyak atsiri terbesar kedua di Asia. Data UN Comtrade tahun
2006 bahkan menunjukkan, Indonesia merupakan produsen minyak atsiri terbesar ketujuh di Dunia.
1
Dari 70 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di pasaran internasional, sekitar 9-12 jenis minyak atsiri diekspor dari Indonesia Lampiran
1. Pangsa pasar ekspor Indonesia dari pasar dunia untuk beberapa minyak atsiri antara lain minyak nilam 85 persen, minyak pala 70 persen, minyak cengkeh 63
persen, dan minyak sereh 15 persen.
2
Minyak atsiri yang disebut essential oil, ethereal oils, atau volatile oils adalah salah satu komoditi yang memiliki potensi besar di Indonesia. Minyak
atsiri adalah ekstrak alami dari jenis tumbuhan tertentu, baik berasal dari daun, akar, batang, ranting, bunga atau buah yang diperoleh melalui proses penyulingan
Raziah, 2007. Minyak atsiri dipergunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri, misalnya pada industri parfum, kosmetik, essence, industri farmasi dan
flavoring agent . Dalam pembuatan parfum dan wangi-wangian, minyak atsiri
berfungsi sebagai zat pewangi, terutama minyak atsiri yang berasal dari bunga. Beberapa jenis minyak atsiri dapat digunakan sebagai zat pengikat bau fixative
dalam parfum, misalnya minyak nilam, minyak akar wangi dan minyak cendana. Minyak atsiri yang berasal dari rempah-rempah misalnya minyak lada, minyak
kayu manis, minyak pala, minyak cengkeh, minyak ketumbar dan minyak jahe, umumnya digunakan sebagai bahan penyedap flavoring agent dalam bahan
pangan dan minuman.
3
Jenis tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri sekitar 150 - 200 jenis. Di Indonesia terdapat sekitar 40 jenis tanaman yang dapat menghasilkan
1
Kompas. 9 November 2007. Minyak Atsiri Berpeluang Besar di Pasar Global. Kompas: 19
2
Bisnis Indonesia. 2009. Ekspor minyak nilam prospektif. http:202.158.49.150edisi-cetakedisi- harianperdagangan1id99645.html. [22 Februari 2009]
3
Atsiri Indonesia. Produk Tanaman Atsiri. http:www.atsiri-indonesia.comproduk.php. [11 januari 2001]
2
minyak atsiri, namun yang telah dikembangkan sekitar 37 jenis.
4
Dari berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsiri tersebut, yang cukup terkenal di pasar dunia
adalah nilam. Nilam Pogestemon cablin Benth merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, baik sebagai sumber devisa negara maupun
sebagai sumber pendapatan petani. Mangun 2005, di Indonesia hingga kini terdapat tiga jenis nilam yaitu Pogostemon cablin Benth nilam aceh,
Pogostemon heyneanus Benth nilam jawa, dan Pogostemon hortensis Benth
nilam sabun. Diantara ketiga jenis nilam tersebut, nilam aceh memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi yaitu 2,5 persen sampai 5 persen. Sedangkan
nilam jawa dan nilam sabun memiliki kandungan minyak yang sama yaitu sekitar 0,5 persen sampai 1,5 persen.
Nilam berasal dari daerah tropis Asia Tenggara terutama Indonesia dan Philipina,
India, Amerika
selatan dan
China Grieve
dalam www.balittro.litbang.deptan.go.id, 2003. Sentra produksi nilam di Indonesia
adalah Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Daerah lain yang sedang mengembangkan komoditi ini di antaranya adalah Bengkulu,
Lampung dan beberapa daerah di Jawa. Lebih dari 80 persen minyak nilam Indonesia dihasilkan dari Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera
Barat, yang sebagian besar produksinya di ekspor ke negara-negara industri.
5
Daerah produksi nilam dapat dilihat pada Tabel 1. Pada tahun 2003-2006 luas areal perkebunan nilam mengalami
peningkatan, sedangkan produksi mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan produktivitasnya akan mengalami penurunan. Peningkatan luas areal perkebunan
nilam yang tidak diikuti dengan peningkatan produksi dan produktivitas nilam disebabkan karena pengusahaan nilam pada umumnya masih dalam bentuk
perkebunan rakyat dengan luas areal tanam yang relatif kecil dan teknik budidaya belum diterapkan petani dengan baik dan benar sehingga produksi nilam menjadi
tidak optimal. Luas areal, produksi, dan produktivitas perkebunan nilam dapat dilihat pada Tabel 2.
4
Atsiri Indonesia. Tanaman Atsiri. http:www.atsiri-indonesia.comtanaman.php. [22 Februari 2009]
5
Petani Indonesia. 2009. Minyak Nilam. http:www.petaniindonesia.com20090106minyak- nilam. [18 Januari 2009]
3
Tabel 1. Daerah Produksi Nilam di Indonesia Tahun 2003-2008
Lokasi Produksi ton Tahun
Rata-rata Pertumbuan
Produksi 2003-2006
2003 2004
2005 2006
2007 2008
NAD 239.00
121 87
88 110
130 -33
Sumatera Utara 383.00
233 178
118 98
116 -95
Sumatera Barat 613.00
404 396
152 300
318 6
Riau 362.00
22 23
20 19
33 -34
Jambi -
- -
29 23
48 -
Sumatera Selatan 438
42 42
108 19
79 300
Bengkulu 146
584 286
297 -
- -
Lampung 45
15 15
19 25
33 24
Jawa Barat 25
55 180
223 155
181 357
Jawa Tengah 129
234 330
424 292
388 153
D.I.Yogyakarta -
- 51
- -
- Jawa Timur
2 2
1 967
110 164
96.510
Indonesia 2.382
1.712 1.537
2.496 1.152
1.490 -0,5
Sumber : Departemen Pertanian, 2003-2008 Keterangan : = angka sementara
Tabel 2. Luas Areal, Produksi, dan Produktivitas Perkebunan Nilam Tahun 2003-
2006
Tahun Luas Areal Ha
Produksi Ton Produktivitas KgHa
2003 16.354,00
2.382,00 199,38
2004 20.179,00
1.712,00 103,42
2005 20.455,00
1.537,00 103,11
2006
[4]
22.498,00
[4]
1.758,00
[4]
107,23 Sumber: Departemen Pertanian
6
, 2003-2006 Keterangan : [4] = angka sementara
Minyak nilam merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang digunakan dalam industri parfum, sabun dan kosmetik disamping itu juga dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan pestisida nabati. Sedangkan limbah sisa dari hasil penyulingan yang jumlahnya berkisar 40 - 50 persen dari bahan baku dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan dupa, obat nyamuk bakar, dan pupuk tanaman atau mulsa. Selanjutnya air sisa hasil penyulingan minyak nilam setelah
dipekatkan masih dapat dimanfaatkan sebagai aroma terapi. Minyak nilam diperoleh dari hasil penyulingan daun, batang dan cabang tanaman nilam. Kadar
minyak tertinggi terdapat pada daun dengan kandungan utamanya adalah
6
Departemen Pertanian. Pencarian Data Beradasarkan Indikator. http:database.deptan.go.id Bdsphasil_ind.asp. [11 Januari 2009]
4
patchauoli alkohol yang berkisar antara 30
– 50 persen. Aromanya segar dan khas dan mempunyai daya fiksasi yang kuat, sulit digantikan oleh bahan sintetis Feri
dalam www.balittro.litbang.deptan.go.id, 1991. Penyulingan minyak nilam dapat dilakukan dengan menggunakan daun nilam basah maupun kering. Namun
penyulingan yang menggunakan daun nilam kering akan menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dibanding dengan yang menggunakan daun nilam basah.
Rendemen dari basah ke kering adalah sebesar 25 persen. Berdasarkan data BPS tahun 2003-2006, ekspor minyak nilam mengalami
peningkatan dari 1.127 ton dengan nilai sebesar US 19.165.000 hingga 2.832 ton dengan nilai sebesar US 43.984.000. Peningkatan ekspor minyak nilam dapat
disebabkan karena adanya peningkatan permintaan minyak nilam oleh industri- industri parfum, kosmetika, dan farmasi, peningkatan tren mode, serta belum
berkembangnya materi subsitusi minyak nilam di dalam industri parfum maupun kosmetik. Seiring dengan peningkatan tersebut, maka prospek agribisnis dan
agroindustri nilam di Indonesia sangat terbuka lebar. Beberapa negara tujuan ekspor minyak nilam Indonesia yang terbesar, antara lain AS, Inggris, Perancis,
Swiss, Jerman, Belanda, Singapura, dan India.
Tabel 3. Ekspor Minyak Nilam Indonesia Tahun 2003-2006
Tahun Volume Ton
Nilai US 000
2003 1.127
19.165 2004
2.074 27.137
2005 2.679
43.894 2006
2.832 43.984
Rata-rata Pertumbuhan 2003-2006
40 35
Sumber: Biro Pusat Statistik, 2003-2006
Menurut Ketua The Indonesian Essential Oil Trade Association Indessota T.R. Manurung, pangsa pasar nilam ke AS sebesar 20 persen, Eropa
40 persen, India 10 persen, China 8 persen dan sisanya sebesar 22 persen ke negara lain.
7
Sebagai komoditas ekspor, kualitas minyak nilam merupakan salah
7
Bisnis Indonesia. 2009. Ekspor minyak nilam prospektif. http:202.158.49.150edisi-cetakedisi- harianperdagangan1id99645.html. [22 Februari 2009]
5
satu faktor penting yang harus diperhatikan. Kualitas minyak nilam dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan aromanya. Ordinary dan medium
merupakan minyak nilam hasil sulingan dari Indonesia dan Singapura. Special dan extra special
merupakan minyak nilam hasil sulingan Prancis dan Inggris yang dilakukan secara tidak langsung. Maksudnya, sebelum penyulingan, diadakan
pemilihan daun terlebih dulu.
8
Terkait dengan kualitas minyak nilam, Dewan Standardisasi Nasional telah menetapkan standar produk dengan nama Standar Nasional Indonesia SNI 06-
2385-1991, meliputi syarat mutu, pengujian mutu dan pengemasan, definisi, jenis mutu, pengambilan contoh, serta rekomendasi. Dalam SNI tersebut, minyak nilam
didefinisikan sebagai minyak yang dihasilkan dengan cara penyulingan dari tanaman pogostemon cablin Benth. Minyak nilam digolongkan hanya dalam satu
jenis mutu, yaitu patchouli oil. Minyak nilam yang hendak diekspor harus memenuhi sejumlah persyaratan, antara lain 1 minyak dikemas dalam drum
aluminium atau drum dari pelat timah putih atau drum besi galvanis atau drum dilapisi timah putih atau drum besi dilapisi cat enamel, 2 setiap drum berisi 50
kilogram netto atau 170 kilogram netto. Drum tersebut tidak boleh diisi penuh, tetapi harus diberi rongga 5 persen- 10 persen dari volume drum. Selanjutnya pada
bagian luar drum harus dicantumkan merek dalam bahasa Inggris dengan cat, misal product of Indonesia, nama barang, negara tujuan, serta berat netto dan
bruto, 3 sebelum dikapalkan, isi setiap drum wajib diambil sedikit sebagai contoh untuk diperiksa petugas pengujian mutu.
9
1.2. Perumusan Masalah