Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

9. Penilaian dan konsensus, AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda. 10. Pengulangan proses, AHP memungkinkan orang memperhalus definisi pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian melalui pengulangan. Dari berbagai keuntungan yang diuraikan diatas, terdapat kelemahan dari penggunaan metode AHP ini yaitu adanya penilaian yang subjektif, tidak baku karena berdasarkan pemikiran seseorang. Namun hal ini dapat diatasi dengan benar-benar memilih orang yang tepat yakni orang yang ahli atau pakar dibidang yang akan diteliti

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Syafrizal 2006 dengan judul analisis strategi promosi bedak marcks’ venus pada PT. Kimia Farma tbk. Kegiatan bauran promosi bedak marcks’ venus bertujuan untuk meningkatkan image positif bagi perusahaan dan konsumen, meningkatkan penjualan, memberikan informasi keberadaan produk, memperluas pangsa pasar dan menghadapi para pesaing. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode PHA dan diperoleh jawaban bahwa alternatif strategi promosi yang tepat bagi perusahaan adalah menitik beratkan pada humas dan publisitas dengan bobot nilai yang dihasilkan sebesar 0,307, pemasaran langsung dan personal selling dengan mengikuti pameran sebesar 0,207, periklanan dengan bobot 0,091, dan tidak melakukan perubahan apapun dalam kegiatan promosi memiliki bobot sebesar 0,043 Penelitian oleh Putra 2010 dengan judul analisis strategi promosi majalah cita cinta dimana penelitian ini menggunakan metode PHA. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pemilihan strategi promosi majalah cita cinta mencakup dua hal yaitu meningkatkan pendapatan yang berimbas kepada peningkatan kinerja karyawan dan membangun brand image serta brand awareness yang kuat dimata konsumen. Berdasarkan hasil analisis dan perhintungan melalui metode PHA didapatkan alternative strategi promosi yang dapat dijalankan oleh perusahaan yaitu dengan melakukan kegiatan pemasaran langsung dengan bobot 0,262, melakukan kegiatan promosi yang telah dilakukan perusahaan sebelumnya 0,239, melakukan kerjasama secara aktif dengan para media partner 0,223, melakukan promosi melalui kegiatan periklanan 0,185, dan melakukan promosi melalui kegiatan humas dan publisitas dengan nilai bobot sebesar 0,091. Penelitian yang dilakukan oleh Trisasi 2010 dengan judul analisis strategi promosi telkomvision – yes tv pada PT. Indonusa Telemedia Jakarta, menyatakan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. Indonusa Telemedia yaitu periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Faktor-faktor yang teridentifikasi sebagai faktor penyusun strategi promosi telkomvision – yes tv yaitu sumberdaya manusia, anggaran promosi, STP segmenting, targeting, positioning, karakteristik pasar, media partner, pesaing, karakteristik pelanggan, karakteristik produk, peralatan dan fasilitas pendukung, bonus dan paket sponsorship, tahap daur hidup produk, bauran pemasaran lain, dan tahap kesiapan pembelian. Berdasarkan pengolahan yang dilakukan dengan metode PHA didapatkan alternatif strategi promosi dengan mempertimbangkan faktor-faktor diatas terdiri dari lima prioritas yaitu telkomvision – yes tv melakukan promo bundling secara aktif dengan produk Telkom dan anak perusahaan Telkom lainnya baik diacara onair ataupun offair dengan nilai bobot 0,256, aktif melakukan kerjasama dengan media cetak maupun elektronik dan stakeholder lainnya 0,227, melakukan kegiatan offair dan onair promo dalam skala besar atau kecil 0,202, melakukan promo dengan memberikan merchant-merchant lifestyle ataupun produk lainnya 0,197, melakukan kegiatan promosi yang telah dilakukan perusahaan sebelumnya 0,118. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dalam penelitian ini, peneliti mengambil topik “Analisis Strategi Promosi Serambi Botani Bogor”. Pemilihan topik ini dikarenakan belum adanya penelitian mengenai pengambilan keputusan strategi promosi dengan mengenai toko eceran khusus speciality store seperti Serambi Botani sebagai objek penelitian. Penggunaan metode AHP dalam penelitian ini dikarenakan AHP merupakan aspek kualitatif dan kuantitatif sehingga sangat tepat untuk mengambil keputusan strategi promosi yang efektif bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat pada saat ini.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Kesadaran konsumen akan produk yang bermutu tanpa kandungan bahan kimia berbahaya baik itu kosmetik ataupun makanan kini semakin meningkat. Melihat hal tersebut Serambi Botani yang terletak di kota Bogor mencoba menyediakan suatu produk yang alami dan ramah lingkungan. Tidak hanya dengan menyediakan produk yang berkualitas, tetapi Serambi Botani juga memerlukan suatu strategi promosi guna memberitahukan produknya ke masyarakat luas. Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi yang dimiliki oleh Serambi Botani yang kemudian dilakukan identifikasi bauran promosi yang digunakan oleh Serambi Botani dibandingkan dengan teori bauran promosi yang ada seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, pemasaran langsung, dan acara khusus dan pengalaman. Setelah mengidentifikasi bauran promosi yang digunakan, kemudian dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor penyusun bauran promosi, dimana faktor-faktor penyusun bauran promosi tersebut terdiri dari faktor produk, faktor pasar, faktor pelanggan, faktor anggaran, dan faktor bauran pemasaran. Setelah itu, kemudian dilakukan pemilihan alternative strategi promosi yang paling tepat dengan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process AHP. Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan berdasarkan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan persepsi pakar yang dalam hal ini adalah general manager, manager produk dan promosi, dua orang store leader dari Serambi Botani dan ahli pemasaran. Melalui metode ini diharapkan dapat memperoleh alternatif solusi dapat yang menjadi rekomendasi bagi Serambi Botani. Untuk lebih jelas kerangka pemikiran disajikan pada Gambar 2. Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian Misi Serambi Botani Identifikasi Bauran Promosi Serambi Botani Bogor: 1. Periklanan 2. Promosi Penjualan 3. Hubungan Masyarakat 4. Penjualan Personal 5. Pemasaran Langsung 6. Acara khusus atau Pengalaman 7. Faktor penyusun Bauran Promosi Serambi Botani Bogor: 1. Faktor anggaran 2. Faktor turn over produk 3. Faktor thematic 4. Faktor segmentasi Strategi yang dijalankan Serambi Botani saat ini Metode AHP Alternatif Strategi Promosi Rekomendasi Visi Serambi Botani