Metode Analytical Hierarchy Process

4. Faktor Anggaran Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan iklan yang bersifat nasional juga besar. Sebaliknya bila dana yang tersedia terbatas, maka perusahaan dapat meimilh personal selling, promosi penjualan, atau iklan bersama di dalam wilayah lokal atau regional. 5. Faktor Bauran Pemasaran a. Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan berkorelasi positif dengan kualitas yang juga tinggi. Dalam kasus demikian, maka penggunaan iklan lebih tepat untuk mengkomunikasikan kualitas dari produk-produk yang harganya mahal. b. Jika pendistribusian dilakukan secara langsung, maka karakteristik mensyaratkan penggunaan personal selling, sedangkan bila secara tidak langsung, maka dibutuhkan iklan karena terbatasnya jumlah armada penjualan yang dipakai. c. Pada daur hidup merek dimana dimulai pada tahap perkenalan, suatu merek baru memerlukan iklan yang gencar untuk memperkenalkannya. Memasuki tahap pertumbuhan, iklan harus dikombinasikan dengan personal selling. Setelah tahap ini segala aktivitas promosi mulai menurun, sehingga pada tahap kedewasaan pemasaran dapat menerapkan life-extension strategy, harvest, atau memperkenalkan merek baru lagi.

2.8 Metode Analytical Hierarchy Process

Metode Analytical Hierarchy Process AHP dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School of Business pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgement dalam memilih alternatif yang paling disukai. AHP merupakan suatu metode yang sederhana dan fleksible yang menampung kreativitas dalam ancangannya terhadap suatu masalah. Metode AHP menstruktur masalah dalam bentuk hierarki dan memasukan pertimbangan- pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif. Pada dasarnya, metode AHP ini memecah-mecah suatu situasi yang kompleks, tak terstruktur, kedalam bagian-bagian komponennya, menata bagian atau variable dalam suatu susunan hierarki, memberi nilai numeric pada pertimbangan subyektif tentang relatif pentingnya setiap variable dan mensintesis berbagai pertimbangan untuk menetapkan variable mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Prinsip dasar dalam metode AHP adalah prinsip menyusun hierarki, prinsip menetapkan prioritas, dan prinsip konsistensi logis. AHP dapat digunakan untuk pengambilan keputusan seperti menetapkan prioritas, menghasilkan seperangkat alternatif, memilih alternatif, memilih alternatif kebijakan terbaik, menetapkan berbagai persyaratan, mengalokasikan sumber daya, meramalkan hasil dan menaksir resiko, mengukur prestasi, merancang sistem, merencanakan dan memecahkan konflik. Menurut Saaty 1991 terdapat berbagai keuntungan dalam menggunakan metode AHP ini, yaitu: 1. Kesatuan, AHP memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes, untuk aneka ragam persoalan tidak terstruktur. 2. Kompleksitas, AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks. 3. Saling ketergantungan, AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen- elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier 4. Penyusunan hierarki, AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokan unsur yang serupa dalam setiap tingkat 5. Pengukuran, AHP memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan tidak berwujud suatu metode untuk menetapkan prioritas. 6. Konsistensi, AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas 7. Sintesis, AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternative. 8. Tawar menawar, AHP mempertimbangankan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih alternative terbaik berdasarkan tujuan-tujuannya. 9. Penilaian dan konsensus, AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda. 10. Pengulangan proses, AHP memungkinkan orang memperhalus definisi pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian melalui pengulangan. Dari berbagai keuntungan yang diuraikan diatas, terdapat kelemahan dari penggunaan metode AHP ini yaitu adanya penilaian yang subjektif, tidak baku karena berdasarkan pemikiran seseorang. Namun hal ini dapat diatasi dengan benar-benar memilih orang yang tepat yakni orang yang ahli atau pakar dibidang yang akan diteliti

2.9 Penelitian Terdahulu