merupakan penelitian kualitatif untuk menggali informasi mengenai evaluasi pelaksaan HSE Passport Training dengan mengunakan pendekatan sistem
yakni input, process, dan output.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pelatihan
Pelatihan adalah aktivitas kegiatan yang dirancang secara sistematis untuk meningkatkan kinerja pekerja dalam pekerjaan yang diserahkan kepada
mereka. Pelatihan dapat berlangsung selama dua sampai tiga hari ataupun dua
sampai tiga bulan Hardjana, 2001. Pelatihan merupakan kegiatan proses
belajar individu atau kelompok untuk mencapai meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kinerja dan perilaku, yang dirancang suatu kelompok, lembaga
atau institusi,
cara tersebut
digunakan untuk
memperkecil atau
menghilangkan kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi
aktual Santoso, 2010. 1. Tujuan Pelatihan
Pelatihan terhadap karyawan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan karyawan, sehingga hal tersebut bermanfaat bagi kemajuan
dan perkembangan perusahaan. Peningkatan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, mampu membuat pekerja melakukan pekerjaan tepat
waktu, cepat dan efisien Sembiring, 2010. Menurut Maarif dan Kartika
2014, tujuan penyelenggaraan pelatihan adalah, a.
Memperbaiki kinerja b.
Meningkatkan keterampilan karyawan c.
Memecahkan permasalahan d.
Orientasi karyawan baru
e. Persiapan promosi dan keberhasilan manajerial
f. Memberi kepuasan untuk kebituhan pengembangan personal
Selain itu menurut Hardjana 2001 tujuan pelatihan dapat membantu pekerja dalam:
a. Mempelajari dan mendapatkan keterampilan baru
b. Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan yang telah dikuasai
sebelumnya c.
Mendorong pekerja untuk berkembang dan belajar d.
Mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dari pelatihan di tempat kerja
e. Meningkatkan efektivitas perusahaan
f. Memberikan motivasi kepada pekerja
Menurut Santoso 2010 pada dasarnya tujuan pelatihan dapat dibedakan dalam tiga kategori pokok domain yang meliputi:
a. Cognitive domain, tujuan pelatihan yang berkaitan dengan
meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan. b.
Affective domain, tujuan pelatihan yang berkaitan dengan sikap dan tingkah laku peseta pelatihan.
c. Psychomotor domain, tujuan pelatihan yang berkaitan dengan
keterampilanskill peserta pelatihan.
2. Manfaat Pelatihan
Menurut Sirait 2006, manfaat program pelatihan yang dapat dirasakan oleh organisasi dan individu yakni,
a. Bagi organisasi
1 Memperbaiki pengetahuan tentang jabatan dan keterampilan
2 Mengenali tujuan organisasi
3 Membuat citra terhadap organisasi lebih baik lagi memperbaiki
hubungan antara atasan dan bawahan 4
Membantu pegawai untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
5 Membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja
b. Bagi Individu
1 Membantu individu untuk dapat membuat keputusan dan
pemecahan masalah secara lebih baik lagi 2
Internalisasi dan operasionalisasi motivasi kerja, prestasi tumbuh, tanggung jawab, dan kemajuan
3 Mempertinggi rasa percaya diri dan pengembangan diri
3. Pelatihan Sebagai Sistem
Pelatihan merupakan suatu sistem karena sistem pelatihan terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dalam mencapai tujuan
pelatihan, sehingga pelatihan akan terlaksana secara sistematis, optimal dan terpadu FIP-UP, 2007. Sub sistem dalam program pelatihan terdiri
dari analisis kebutuhan pelatihan, strategi pendekatan, penyusunan bahan, pelaksananaan dan evaluasi Atmodiwirio, 2002.
Menurut Sudjana 2007 pendekatan sistem dalam peatihan memiliki manfaat antara lain,
a. Hasil akhir suatu program pelatihan sudah dapat diprediksi mengenai
pencapaian hasil pelatihan b.
Hasil akhir suatu program pelatihan dapat diperbaiki dan disempurnakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari peserta
pelatihan dan trainer c.
Hasil akhir terdiri dari berbagai bentuk pengalaman belajar yang digabungkan dengan prosedur pengajaran dan teknik-teknik evaluasi
d. Setiap bagian dari hasil akhir tersebut dapat dijelaskan dan
keterangannya dapat dikemukakan pada saat itu juga
B. Tahap Proses Pelatihan
Secara konseptual pelatihan memiliki tiga proses tahapan. Berikut tahap proses pelatihan yang disajikan dalam gambar 2.1:
Gambar 2.1 Model Proses Pelatihan
Sumber: Maarif dan Kartika 2014