Karakteristik Peserta HSE Passsport Training
memenuhi persyaratan yaitu memiliki gelar sarjana keselamatan dan kesehatan kerja, atau minimal lima tahun pengalaman dan mengetahui
setiap bahaya yang ada pada konstruksi. Divisi HSE telah menetapkan kualifikasi sebagai trainer HSE Passport
Training. Berdasarkan hasil penelitian trainer yang akan mengajar pada pelaksanaan HSE Passport Training telah memenuhi kualifikasi yang telah
ditetapkan, yakni tingkat pendidikan trainer adalah S1 dan D3 dengan pengalaman kerja dibidang HSE lebih dari lima tahun. Trainer HSE
Passport Training telah lulus mengikuti Combad Pro 1 yang diselenggarakan oleh divisi HSE. Trainer yang telah lulus Combad Pro1
akan memiliki kompetensi sesuai dengan materi yang akan diberikan pada pelaksanaan HSE Passport Taining. Hal tersebut menunjukan bahwa trainer
yang akan mengajar pada pelaksanaan telah memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan divisi HSE.
Mempelajari hal baru di tempat kerja akan melibatkan orang lain. Lingkungan kerja dapat menjadi sumber belajar ataupun sumber kendala,
misalnya rekan kerja yang berpengalaman dapat memberi mereka informasi yang berguna Laberge dkk., 2014. Akan tetapi, rekan kerja yang
memberikan informasi tersebut belum tentu telah memenuhi kualifikasi sebagai trainer yang mampu sepenuhnya mengarahkan pekerja lainnya
untuk selalu memenuhi peraturan terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan pelatihan menunjukkan seorang
pekerja bagaimana melakukan sesuatu dan sumber daya lain selain pelatihan untuk mendukung pembelajaran Laberge dkk., 2014. Seorang
trainer harus memiliki kompetensi sebagai fasilitator yang memenuhi kualifikasi trainer untuk bisa memberikan pembelajaran.
Sebagian besar perusahaan memberikan pelatihan occupational health and safety OHS melalui pendekatan yang berorientasi membentuk sikap atau
perilaku pekerja untuk mengikuti peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Pendekatan tersebut membutuhkan peran trainer untuk mengarahkan
peserta Laberge dkk., 2014. Trainer yang dipilih untuk memberikan
pelatihan dan pengetahuan terkait keselamatan dan kesehatan kerja harus seseorang yang telah memiliki pengalaman dan menguasai bidang yang
diajarkan kepada peserta latihan. Hal ini yang menjadi dasar perusahaan memilih trainer yang telah memenuhi kualifikasi yang sebelumnya
ditentukan perusahaan untuk menjamin tujuan pelatihan yan telah ditetapkan tercapai.
Trainer harus memiliki kesesuaian keahlian dengan materi yang diberikan kualifikasi tenaga, yaitu latar belakang pendidikan dasarkeahlian
termasuk pelatihan tambahan yang sesuai dengan materi pelatihan dan pengalaman dalam bidang tugasnya sesuai dengan materi yang diberikan
Kepmenkes no. 7252003. Keberlangsungan pelaksanaan pelatihan yang efektif sebagaimana yang telah diatur dalam PP 50 tahun 2012 maka
seorang trainer sebagai sumber daya yang dibutuhkan, harus memadai kompetensi atau pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang
berkompeten sebagai trainer dalam proses pelaksanaan kegiatan pelatihan. Trainer yang mendapat sertifikat Combad Pro 1 dan berhak menjadi
trainer HSE Passport Training, apabila calon trainer telah lulus mengikuti
Combad Pro 1 yang dinilai oleh Senior Manager HSE SMHSE . Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seluruh trainer HSE Passport
Training telah mendapatkan sertifikat Combad Pro 1 yang berlaku selama trainer bekerja di PT. X.
Sertifikat pelatihan adalah tanda bukti otentik yang menerangkan bahwa pemiliknya telah berhasil mengikuti suatu pelatihan serta memiliki
kompetensi tertentu Kepmenkes no. 7252003. Menurut Sembiring 2010 sertifikasi merupakan persyaratan terhadap suatu perizinan. Seorang trainer
juga harus memiliki pengakuan dan kualifikasi profesional yang relevan dengan materi pelatihan Aprinto dan Jacob, 2013. Sertifikat Combad Pro 1
yang dimiliki trainer HSE Passport Training merupakan bukti bahwa trainer telah berkompeten dan diberi izin untuk membawakan materi HSE
Passport Training. Trainer yang bertugas mengajar pada batch 62 tidak seluruhnya telah
mengikuti Training of Trainer TOT karena masih terdapat satu trainer yang belum mengikuti TOT. Walaupun divisi HSE tidak menetapkan TOT
sebagai kualifikasi menjadi trainer HSE Passport Training, namun berdasarkan Kepmenkes no 725 tahun 2003 trainer harus memiliki
kemampuan kediklatan yaitu telah mengikuti pelatihan dasar atau Traning of Trainer TOT. TOT memberikan manfaat bagi trainer untuk merancang
pelatihan sesuai dengan informasi analisis kebutuhan pelatihan, kemampuan trainer sebagai fasilitator sesuai dengan konsep-konsep menorganisir
pelatihan yang sukses, cara memulai, memfasilitasi dan menutup pelatihan, mengatur waktu dan peserta pelatihan serta menjaga energi peserta, dan cara