Diagram Alir Penelitian Data Penelitian 1. Jenis data

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Lokasi Penelitian

Secara administratif lahan penelitian terletak di Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis lahan terletak antara 06°46 241˝ S; 106°50 44˝ E. Sebagian dari daerah ini adalah lahan pertanian aktif dan sisanya adalah lahan pertanian yang ditinggalkan. Tanah pertanian di daerah ini milik TNGGP dan merupakan lahan eks Perum Perhutani III. Peta lokasi Penelitian dapat dilihat pada Gambar 3 berikut: Sumber: Peta Kerja Balai Besar TNGGP Gambar 3 Peta lokasi Penelitian Bodogol tanda panah menunjukkan Lokasi Penelitian Kawasan Restorasi resort Bodogol memiliki delapan spesies tanaman endemik TNGGP yang ditanam oleh UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas – LIPI, yaitu Beleketebe Sloanea sigun Blume K. Schum, Ki Sireum Syzygium lineatum DC. Merr. L.M. Perry, Lame Alstonia scholaris L R. Br., Rasamala Altingia excelsa Noronha, Manglid Manglietia glauca Blume, Puspa Schima wallichii DC. Korth., Saninten Castanopsis argentea A.DC. dan Jamuju Dacrycarpus imbricatus Blume de Laub. Ketiga spesies tanaman terpilih dalam penelitian adalah A. excelsa, S. wallichii dan D. imbricatus merupakan spesies yang memiliki kelebihan dari segi ekologi maupun ekonomi. Dua dari tiga spesies tanaman terpilih yaitu S. wallichii dan D. imbricatus merupakan tumbuhan yang hampir langka karena hanya dapat dijumpai pada habitat tertentu yang merupakan habitat alaminya. Seluruh tanaman dalam keadaan sehat dan di tanam dengan jarak tanam 5 meter. Salah satu faktor yang membedakan dari ketiga bibit tersebut adalah rata-rata tinggi bibit tanaman pada saat ditanam. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposif dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Lokasi penelitian mempunyai fungsi penting, selain sebagai area penyangga dan resapan air agar tidak terjadi banjir dan erosi, juga merupakan kawasan budidaya dari sejumlah tanaman pangan. 2. Kondisi tanah di lokasi penelitian telah mengalami degradasi bahkan sudah pada tahapan kritis akibat penebangan seluruh jenis pohon dan tanaman keras yang terdapat pada lahan tersebut.

4.2. Topografi

Keadaan lapangan berada pada ketinggian antara 620 m sampai dengan 709 m dpl dengan luas 4 hektar dan memiliki kemiringan 0° hingga 60°.

4.3. Iklim

Berdasarkan hasil pengamatan cuaca Stasiun Klimatologi dan Geofisika Citeko, wilayah Bodogol termasuk dalam katagori tipe iklim A iklim basah berdasarkan pengklasifikasian menurut Schmidt Ferguson, dengan curah hujan rata-rata 3500 - 4500 mmtahun, dan jumlah hari hujan antara 240-320 haritahun.

4.4. Tanah

Tanah pada areal pengamatan merupakan jenis tanah asam dengan pH antara pH 4,6 – 4,9 dengan tekstur liat. Pada lereng yang lebih tinggi di kawasan ini merupakan tanah andosol yang berasal dari abu beku vulkanik FAO 1993. Pada lereng yang lebih rendah, tanah menjadi lebih mudah lapuk dan berupa asosiasi antara andosol dan latosol. Selain itu juga terdapat asosiasi antara andosol dan regosol. Tanah latosol disini banyak mengandung liat yang tidak lengket.