Analisis laju pertumbuhan tanaman. Iklim mikro dan iklim lokal.

Iklim Lokal Selain dilakukan pengamatan parameter iklim mikro, dikumpulkan pula data iklim lokal, meliputi curah hujan, temperatur, kelembaban, penguapan, penyinaran matahari, tekanan udara, dan kecepatan angin. Data iklim lokal diperoleh dari Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Citeko Bogor. Semua data yang meliputi parameter iklim tersebut dipergunakan untuk menjelaskan kondisi ilkim terutama iklim mikro daerah tempat pengamatan dan ditampilkan dalam bentuk kurva periodik. Kurva periodik komponen iklim suhu, kelembaban udara, curah hujan, kecepatan angin, penguapan, tekanan udara dan lama penyinaran tahun 20092010 dan 20102011 dibuat untuk melihat kondisi iklim pada saat pengamatan. Kurva periodik dibuat sesuai dengan metode yang dikemukakan oleh Little dan Hills 1977. Dalam pembuatan kurva periodik diperlukan 2 P value yang dinamai PU 1 ∑U 1 Y dan PV 1 ∑V 1 Y Keterangan: Y = komponen iklim bulanan, U 1 = cos CX V 1 = sin CX di mana C = ½ x 360° dan X adalah bulan, di mana Januari adalah bulan ke-0, Februari adalah bulan ke-1, dan seterusnya. Kurva periodik membutuhkan PU 1 dan PV 1 untuk kurva first degree, serta PU 2 dan PV 2 untuk kurva second degree. Persamaan kurva first degree adalah: Ŷ 1 = a o + a 1 cosCX + b 1 sin CX Keterangan: a o = ∑ Yn a 1 = 2 PU 1 n b 1 = 2 PV 1 n Persamaan kurva second degree adalah: Ŷ 2 = a o + a 1 cos CX + b 1 sin CX + a 2 cos 2 CX + b 2 sin 2 CX Keterangan: a 2 = 2 PU 2 n b 1 = 2 PV 2 n Kurva periodik yang digambarkan adalah hasil dari perhitungan second degree dengan sumbu X adalah bulan, dan sumbu Y adalah deviasi rata-rata.

3.3.6. Diagram Alir Penelitian

Secara ringkas, alur dari penelitian yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut: Gambar 2 Diagram alir penelitian Analisis laju pertumbuhan Analisis daya sintas tanaman Analisis faktor lingkungan Kemiringan lahan Tumbuhan bawah Pengolahan data keseluruhan o Daya sintas dan laju pertumbuhan tiga spesies asli o Pedoman restorasi dengan menggunakan spesies asli Suhu, Intensitas cahaya, kelembaban. Survey awal Penentuan plot pengamatan

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Lokasi Penelitian

Secara administratif lahan penelitian terletak di Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis lahan terletak antara 06°46 241˝ S; 106°50 44˝ E. Sebagian dari daerah ini adalah lahan pertanian aktif dan sisanya adalah lahan pertanian yang ditinggalkan. Tanah pertanian di daerah ini milik TNGGP dan merupakan lahan eks Perum Perhutani III. Peta lokasi Penelitian dapat dilihat pada Gambar 3 berikut: Sumber: Peta Kerja Balai Besar TNGGP Gambar 3 Peta lokasi Penelitian Bodogol tanda panah menunjukkan Lokasi Penelitian Kawasan Restorasi resort Bodogol memiliki delapan spesies tanaman endemik TNGGP yang ditanam oleh UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas – LIPI, yaitu Beleketebe Sloanea sigun Blume K. Schum, Ki Sireum Syzygium lineatum DC. Merr. L.M. Perry, Lame Alstonia scholaris L R. Br., Rasamala Altingia excelsa Noronha, Manglid Manglietia glauca Blume, Puspa Schima wallichii DC. Korth., Saninten Castanopsis argentea A.DC. dan Jamuju Dacrycarpus imbricatus Blume de Laub.