Topografi KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1.3. Kesehatan tanaman Live Crown Ratio LCR

Proses pengembalian fungsi ekosistem lahan terdegradasi dan rawan longsor menjadi ekosistem alami seperti sebelumnya sangat ditentukan oleh kesintasan tanaman hasil restorasi yang telah dilakukan. Kesintasan tanaman sangat tergantung pada tingkat kesehatan tanaman, sehingga perlu dilakukan pengukuran kesehatan tanaman. Tanaman dikatakan sehat jika memiliki nilai kesehatan 30 Mangold 1997. Terdapat perbedaan yang nyata untuk tingkat kesehatan tanaman pada ke tiga spesies Tabel 3. Tabel 1 Kesehatan tanaman Live Crown Ratio LCR pada ke 3 spesies tanaman Spesies Pertumbuhan tajuk Interval Pengamatan Bulan 6 12 A. excelsa S. wallichii Normal Normal 73,90 ± 1,47 b 50,45 ± 3,77 a 59,93 ± 2,04 b 49,99 ± 3,39 a 70,32 ± 2,15 a 71,51 ± 3,41 a D. imbricatus Normal 71,15 ± 1,01 b 80,11 ± 1,85 c 76,65 ± 2,25 a Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 0.05 berdasarkan uji DMRT Secara umum nilai tingkat kesehatan tanaman atau LCR dikatakan baik. Hal tersebut terlihat dari seluruh nilai rata-rata LCR yang berada di atas 30 pada semua spesies. Tanaman akan memperlihatkan perkembangan yang maksimal apabila memiliki daya dukung yang memadai dan sesuai dengan komponen-komponen yang dibutuhkan oleh tanaman itu sendiri. Daya dukung yang dimaksud antara lain adalah tingkat kesesuaian unsur hara tanah, kesesuaian faktor iklim, kemampuan beradaptasi dan lainya. Tingkat kesehatan tanaman ke tiga spesies tanaman relatif baik antara 50,45 hingga 73,90 di awal penanaman. Pada pengamatan pertama 6 bst spesies D. imbricatus menunjukkan perubahan pada kenaikan tingkat kesehatan tanaman dari 71,15 menjadi 80,11, sedangkan spesies A. excelsa dan S. wallichii justru mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan strategi adaptasi yang digunakan dari masing-masing spesies tanaman untuk menghadapi perubahan lingkungannya.