Tinggi tanaman Analisis pertumbuhan tanaman

penanaman sampai 12 bst. Berbeda dengan S. wallichii dan D. imbricatus, pada pengamatan awal 0 bulan hingga 6 bst pengamatan ke 2, S. wallichii memiliki tinggi 81,9 cm lebih unggul dibanding D. imbricatus 74,87 cm. Pada pengamatan ke 3 12 bst D. imbricatus memiliki rata-rata tinggi tanaman 112,17 cm lebih unggul dibanding S. wallichii 100,5 cm Gambar 7. Gambar 7 Pertumbuhan tinggi tiga spesies tanaman pada lahan terdegradasi di Bodogol A. excelsa, S. wallichii, D. imbricatus A. excelsa, S. wallichii dan D. imbricatus merupakan jenis yang mudah tumbuh dan dapat memberikan respons yang baik terhadap kondisi tempat hidupnya. Ketiga spesies tanaman ini memiliki kecepatan pertumbuhan normal hingga cepat Meijer 1974. Kecepatan pertumbuhan pada faktor tinggi tanaman merupakan strategi yang gunakan spesies D. imbricatus agar dapat bersaing dengan tumbuhan bawah untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar sebagai bahan untuk melakukan proses fotosintesis. Perbedaan tinggi tanaman dapat disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik berupa luas, sempit, dan tebal atau tipis daun akan berpengaruh terhadap proses fotosintesis. Fotosintesis sangat ditentukan faktor lingkungan salah satunya penyerapan cahaya. Penampilan daun yang luas ataupun tidak, tebal atau tipis, tinggi rendahnya penyerapan cahaya akan mempengaruhi pertambahan tinggi spesies tanaman. Pertumbuhan tinggi adalah salah satu strategi yang digunakan tanaman agar tanaman mencapai lapisan kanopi yang bebas dari tanaman lainnya. 20 40 60 80 100 120 140 160 180 6 12 Ti n g g i tan am an Cm Interval Pengamatan Bulan

5.2.2. Diameter tanaman

Hasil analisis menunjukkan bahwa pertumbuhan diameter batang pada spesies A. excelsa, lebih besar dari dua spesies lainya, yaitu D. imbricatus dan S. wallichii tampak tidak berbeda nyata. Hal itu terlihat dari posisi standar error yang saling berdekatan antara kedua spesies Gambar 8. Gambar 8 Pertumbuhan diameter batang tiga spesies tanaman pada lahan terdegradasi di Bodogol. A. excelsa, S. wallichii, D. imbricatus. Pertumbuhan diameter tanaman Gambar 8 pada waktu pengamatan 0 - 12 bst, spesies A. excelsa sejak awal penanaman 0 bulan telah memiliki rata-rata diameter batang paling besar 0,55 cm, tetap mampu mempertahankan tingginya pada 6 sampai 12 bulan setelah tanam. Berbeda dengan S. wallichii dan D. imbricatus, pada pengamatan awal 0 bulan, S. wallichii memiliki diameter batang 0,39 cm sedangkan D. imbricatus 0,32 cm. Pada pengamatan ke dua 6 bst D. imbricatus memiliki diameter batang 0.74 lebih besar dibanding S. wallichii 0,67 cm. Demikian pula pengamatan ke tiga 12 bst, D. imbricatus memiliki rata-rata diameter batang 1,17 cm lebih besar dibanding S. wallichii 1,1 cm. Pertambahan diameter batang tidak tergantung pada pertumbuhan pucuk tanaman melainkan hasil dari pembelahan sel-sel kambium batang ke arah samping. Pembelahan tersebut menghasilkan sel xilem dan floem yang bertambah kearah dalam dan luar batang menyebabkan diameter tanaman bertambah Taiz Zieger 2002. 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 6 12 D iam e te r tan am an cm Interval Pengamatan Bulan

5.2.3. Luas tajuk

Hasil pengukuran luas tajuk tanaman menunjukkan bahwa antara D. imbricatus dan A. excelsa tidak berbeda nyata, terlihat dari standar error saling berdekatan, sedangkan pada spesies S. wallichii nampak memiliki luas tajuk yang lebih kecil dari dua spesies lainnya Gambar 9 Gambar 8. Gambar 9 Pertumbuhan luas tajuk tiga spesies tanaman pada lahan terdegradasi di Bodogol A. excelsa, S. wallichii, D. imbricatus. Gambar 9 memperlihatkan bahwa luas tajuk tanaman pada interval pengamatan satu sampai tiga 0 - 12 bst masing-masing spesies tanaman tetap berada dengan urutan luas tajuk yang sama. A. excelsa dengan luas tajuk 21,46 cm 2 , 33,11 cm 2 , 56,73 cm 2 pada urutan pertama, D. imbricatus 16,36 cm 2 , 37,31 cm 2 , 51,1 cm 2 pada urutan kedua, dan S. wallichii berada pada urutan ketiga dengan luas tajuk 7,73 cm 2 , 18,78 cm 2 dan 23,7 cm 2 . Tanaman dapat memiliki luas tajuk maksimal, bila terjadi pertambahan percabangan. Salah satu faktor penting meningkatkan pemaparan sistem tunas ke lingkungan dengan menambah jumlah percabangan. Tunas aksiler mulai tumbuh jika ada kesesuaian dengan kondisi alaminya. Pertambahan tunas aksiler akan menambah jumlah daun dan memperbesar luasan tajuk Campbell et al. 2003. Terdapat perbedaaan yang nyata pada pertambahan tinggi, diameter dan luas tajuk tanaman antara ke tiga spesies tanaman Tabel 4. 10 20 30 40 50 60 70 6 12 Lu as Taj u k Tan am an cm ² Interval Pengamatan Bulan