Pertumbuhan tanaman tinggi, diameter batang, dan luas tajuk. Laju pertumbuhan relatif tanaman Relative Growth Rates RGR

Interval pengamatan = 12 bulan waktu pengamatan

3.3.2.4. Indeks penampilan relatif Relative Performance Index RPI

Nilai penampilan relatif spesies pengamatan RPI didapatkan dengan cara menganalisis kombinasi antara nilai kesintasan pada masing-masing spesies dengan nilai RGR pada masing-masing parameter pengamatan tinggi, diameter, dan luas tajuk tanaman. Indeks penampilan relatif merupakan formula untuk mengetahui spesies yang memiliki tingkat penampilan relatif paling tinggi. Penghitungan RPI Elliot et al. 2000 dimodifikasi: � = �� . � tRGR �� .� � dRGR �� . � ljRGR �� . � � 100.................. 7 Keterangan: RPI = indeks penampilan relatif tanaman S = daya sintas tanaman tRGR = laju pertumbuhan tinggi relatif dRGR = laju pertumbuhan diameter relatif ljRGR = laju pertumbuhan luas tajuk relatif max = 100 Hubungankorelasi antara ukuran tinggi, diameter, luas tajuk spesies pada awal penanaman dengan laju pertumbuhan tanaman dilakukan analisis korelasi antara nilai tinggi, diameter, dan luas tajuk pada awal penanaman dengan nilai laju pertumbuhan tanaman RGR.

3.3.2.5. Faktor biotik dan abiotik

a. Faktor biotik Faktor biotik yang mempengaruhi daya sintas dan laju pertumbuhan tanaman diperoleh langsung di tempat penelitian. Faktor biotik yang diamati adalah tumbuhan bawah yang terdapat di bawah tanaman pokok dengan radius satu meter di sekitar tanaman. Identifikasi jenis tumbuhan bawah dilakukan dengan membuat herbarium cara standar sesuai dengan yang dikemukakan oleh Djarwiningsih et al. 2002, dan kemudian dicocokkan dengan buku identifikasi. b. Faktor abiotik yang diamati adalah: 1. Tanah komposit tanah Pengamatan sifat tanah dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengambilan data. Contoh tanah komposit diambil pada setiap satuan lahan homogen sebanyak 1 sampel, dengan jumlah keseluruhan sampel tanah sebanyak 3 buah. Analisis kimia tanah dilakukan dengan mmengambil contoh tanah menggunakan sekop pada lapisan topsoil dengan kedalaman 10 cm Hardjowigeno 2010. Contoh tanah untuk keperluan analisis fisika tanah diambil dengan menggunakan ring sampel tanah. Tempat pengambilan sampel tanah dilakukan pada titik-titik yang tersebar BPT 2008 Gambar 1. Gambar 1 Titik-titik pengambilan sampel tanah o 2. Iklim Temperatur dan kelembaban udara relatif di sekitar spesies yang diamati diukur dengan menggunakan lutrom LM 8000 digital 4 in 1 . Pengukuran dilakukan berdasar pada kesamaan kondisi lingkungan yang ditemui pada area pengamatan. Data iklim lokal suhu, kelembaban, intensitas cahaya, kecepatan angin, curah hujan, penguapan diperoleh dari Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Citeko Bogor. 2. Kemiringan lereng lahan Kemiringan lahan diukur dengan menggunakan clinometer. Kemiringan lahan dikelompokan berdasarkan tingkat kemiringannya, yaitu 0-20°A, 21-40°B, 41-60°C, 60°D Zuidam RA Zuidam VC 1979.