Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

dengan kondisi pada saat belum terganggu, baik secara komposisi, struktur maupun fungsi Sitorus 2003. Restorasi memiliki tujuan membentuk ekosistem alami kembali tanpa melibatkan faktor-faktor dari luar ekosistem itu sendiri SER 2004. Ekosistem hasil pembentukan restorasi ekologi diharapkan bisa menjadi ekosistem yang kondisi relatif sama dengan ekosistem alami sebelumnya. Kawasan lindung seperti Taman Nasional merupakan salah satu pilihan yang efektif untuk menghentikan pembukaan lahan dan melindungi keanekaragaman hayati tropis Bruner et al. 2001. Pembentukan kawasan lindung di Indonesia dapat mengurangi deforestasi berskala besar seperti illegal logging dengan menggunakan alat-alat mekanik besar tetapi bukan deforestasi akibat perambahan pertanian Gaveau et al. 2007. Kawasan lindung yang terjaga baik mampu mendukung pembentukan hutan kembali, walaupun memerlukan waktu lama lambat. Proses penghutanan kembali dapat dipercepat dengan intervensi manusia melalui metode restorasi ekologi Dobson et al. 1997. Penutupan lahan oleh vegetasi yang sesuai merupakan kunci keberhasilan kegiatan restorasi dan rehabilitasi, sehingga pemilihan spesies menjadi salah satu faktor penentu. Salah satu strategi yang sering digunakan untuk mengembalikan ekosistem alami seperti kondisi sebelumnya adalah dengan cara mendatangkan kembali hewan-hewan pemakan biji, sehingga dapat menyebarkan biji-bijian dari tanaman hasil restorasi ekologi yang pada akhirnya diharapkan berdampak pada pemulihan ekosistem alami. Metode ini disebut dengan metode framework species Tucker Murphy 1997; Elliott et al. 2000; Alvarez-Aquino et al. 2004; Ramirez-Marcial et al. 2010. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang daya sintas dan laju pertumbuhan spesies-spesies tumbuhan asli dalam proses restorasi ekologi sebagai bagian dari upaya membentuk kembali ekosistem alami.

1.2. Perumusan Masalah

Fenomena banyaknya lahan terdegradasi dan rawan longsor di Indonesia mengharuskan seluruh masyarakat melakukan rehabilitasi lahan dengan memilih jenis tanaman yang sesuai sebagai upaya menekan laju degradasi lahan dan memelihara keanekaragaman hayati. Rehabilitasi lahan umumnya hanya menggunakan spesies-spesies introduksi sehingga tidak mampu meningkatkan kualitas lahan dan habitat tidak dapat pulih seperti semula. Penggunaan spesies- spesies tanaman asli dinilai sangat tepat dan masih jarang dilakukan dalam kegiatan restorasi lahan. Informasi ilmiah tentang daya sintas dan laju pertumbuhan spesies-spesies asli pada restorasi lahan sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan kegiatan tersebut. Informasi-informasi ilmiah yang perlu dikuasai meliputi: 1. Bagaimana daya sintas tumbuhan pada kondisi lahan terdegradasi? 2. Spesies tumbuhan apa yang mempunyai daya sintas tinggi? Mengapa demikian? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesintasan tumbuhan? 4. Bagaimana laju pertumbuhan tanaman yang mampu bertahan hidup? 5. Apakah laju pertumbuhan tanaman yang mampu bertahan hidup seragam? Mengapa demikian? 6. Apa yang menyebabkan tanaman tidak mampu bertahan hidup pada lahan terdegradasi?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Menentukan daya sintas tanaman Rasamala Altingia excelsa, Puspa Schima wallichii, dan Jamuju Dacrycarpus imbricatus. 2. Menentukan spesies yang mempunyai daya hidup terbaik dan laju pertumbuhan tertinggi dari ketiga spesies yang diamati. 3. Menentukan karakter lingkungan yang mempengaruhi daya sintas dan laju pertumbuhan ketiga spesies pengamatan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan ilmiah dalam melaksanakan upaya restorasi atau rehabilitasi lahan terdegradasi dengan menggunakan tanaman asli native species khususnya pada ekosistem DAS Cisadane.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian