karyawan tidak merasa canggung ketika berkomunikasi dengan rekan kerjanya.
4.3.3 Persepsi Karyawan tentang Komunikasi Efektif Dimensi Sikap
Komunikasi dapat dikatakan efektif jika komunikator pengirim dapat mempengaruhi sikap komunikan penerima, tindakan mempengaruhi sikap
bertujuan agar orang lain memahami ucapan kita dan melakukan tindakan sesuai dengan yang kita inginkan. Hasil perhitungan rataan skor dan
interpretasi hasil
dari pernyataan-pernyataan
mengenai indikator
mempengaruhi sikap dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Rataan skor dan interpretasi hasil indikator sikap berdasarkan persepsi karyawan
Indikator
TP Bobot =1
jumlah karyawan
JR Bobot =2
jumlah karyawan
SR Bobot =3
jumlah karyawan
SL Bobot =4
jumlah karyawan
Rataan Skor
Interpretasi Hasil
Atasan mampu mempengaruhi
perubahan sikap
5 14,70
16 47,06
13 38,24
3,23 Efektif
Rekan kerja mampu
mempengaruhi perubahan
sikap 3
8,82 13
38,24 12
35,30 6
17,64 2,61
Efektif
Mempengaruhi Sikap 2,92
Efektif
Rata-rata persepsi karyawan tentang indikator mempengrauhi sikap dikategorikan baik dengan rataan skor 2,92. Namun, atasan lebih mampu
mempengaruhi sikap karyawan dibandingkan rekan kerja. Hal tersebut terlihat dari rataan skor atasan lebih besar, yaitu 3,32 dibandingkan rataan
skor rekan kerja hanya sebesar 2,61. Artinya sikap karyawan telah dapat diarahkan oleh atasan. Hal ini menunjukkan adanya keinginan yang tinggi
untuk melaksanakan perintah atau instruksi yang disampaikan atasan.
4.3.4 Persepsi Karyawan tentang Komunikasi Efektif Dimensi Hubungan
Secara keseluruhan, komunikasi efektif memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Kepercayaan yang tinggi
terhadap komunikator akan menyebabkan kesediaan komunikan untuk
menerima pesan dan mengubah sikap sesuai keinginan komunikator. Salah satu kegagalan dalam berkomunikasi adalah adanya gangguan dalam
hubungan insani yang berasal dari kesalahpahaman. Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari pernyataan-pernyataan mengenai
indikator hubungan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rataan skor dan interpretasi hasil indikator hubungan berdasarkan persepsi karyawan
Indikator
TP Bobot =1
jumlah karyawan
JR Bobot =2
jumlah karyawan
SR Bobot =3
jumlah karyawan
SL Bobot =4
jumlah karyawan
Rataan Skor
Interpretasi Hasil
Hubungan dengan atasan
3 8,82
13 38,24
18 52,94
3,44 Sangat
Efektif Hubungan
dengan rekan kerja
1 2,94
16 47,06
17 50
3,47 Sangat
Efektif Rasa percaya
terhadap atasan menyangkut
informasi pekerjaan
1 2,94
8 23,53
11 32,35
14 41,18
3,11 Efektif
Rasa percaya terhadap atasan
menyangkut masalah non
pekerjaan 5
14,71 17
50 9
26,47 3
8,82 2,29
Kurang Efektif
Rasa percaya terhadap rekan
kerja menyangkut
informasi pekerjaan
1 2,94
16 47,06
11 32,35
6 17,65
2,64 Efektif
Rasa percaya terhadap rekan
kerja menyangkut
masalah non pekerjaan
3 8,82
19 55,88
10 29,41
2 5,88
2,32 Kurang
Efektif
Hubungan 2,87
Efektif
Berdasarkan rataan skor, persepsi karyawan terhadap indikator hubungan dikategorikan baik dengan rataan skor 2,87. Artinya antara
karyawan dengan atasan dan rekan kerja sudah terjalin hubungan yang baik dalam bekerja. Karena dengan adanya hubungan baik maka akan
mendukung terciptanya suasana komunikasi yang menyenangkan.
Rata-rata persepsi karyawan tentang kepercayaan kepada atasan mengenai informasi pekerjaan dikategorikan baik dengan rataan skor 3,11.
Hal ini menunjukkan bahwa atasan memiliki kredibilitas yang baik sebagai komunikator dalam menyampaikan informasi atau pesan yang berkaitan
dengan pekerjaan. Selain itu, atasan juga memiliki jabatan dan latar belakang pendidikan yang lebih baik dibandingkan rekan kerjanya sehingga
karyawan lebih percaya dan tertarik terhadap pesan mengenai pekerjaan yang disampaikan oleh atasan.
Kepercayaan karyawan terhadap atasan dalam mendiskusikan masalah yang tidak berkaitan dengan pekerjaan dikategorikan kurang baik atau
rendah. Terdapat 17 karyawan 50 menyatakan jarang atau kurang setuju dan 5 karyawan 14,71 tidak pernah atau tidak setuju dengan pernyataan
mengenai kepercayaan karyawan terhadap atasan dalam mendiskusikan masalah yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Artinya, karyawan-
karyawan tersebut menilai bahwa atasan mereka cenderung tidak menciptakan suasana yang mendukung bagi karyawan sehingga karyawan
enggan untuk mendiskusikan masalah yang tidak terkait dengan pekerjaan. Kepercayaan karyawan terhadap rekan kerja dalam mendiskusikan
masalah yang tidak berkaitan dengan pekerjaan dikategorikan kurang baik atau rendah. Terdapat 19 karyawan 55,88 menyatakan jarang atau
kurang setuju dan 3 karyawan 8,82 tidak pernah atau tidak setuju dengan pernyataan mengenai kepercayaan karyawan terhadap rekan kerja dalam
mendiskusikan masalah yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Artinya, karyawan-karyawan tersebut menilai bahwa adanya kesulitan untuk
mendiskusikan masalah yang tidak berkaitan dengan pekerjaan kepada rekan kerja. Upaya dalam meningkatkan kepercayaan karyawan dalam hal
mendiskusikan masalah yang tidak berkaitan dengan pekerjaan perlu dilakukan oleh perusahaan. Karena, masalah-masalah yang sedang dialami
oleh karyawan dapat berpotensi menurunkan kinerja karyawan tersebut dan pada akhirnya menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
4.3.5 Persepsi Karyawan tentang Komunikasi Efektif Dimensi Tindakan