Persepsi Karyawan tentang Tanggung Jawab Persepsi Karyawan tentang Kehadiran

Tabel 14. Rataan skor dan interpretasi hasil indikator kejujuran berdasarkan persepsi karyawan Indikator TP Bobot =1 jumlah karyawan JR Bobot =2 jumlah karyawan SR Bobot =3 jumlah karyawan SL Bobot =4 jumlah karyawan Rataan Skor Interpretasi Hasil Melaporkan hasil kerja kepada atasan sesuai keadaan sebenarnya 15 44,12 19 55,88 3,55 Sangat Baik Berkata sesuai keadaan sebenarnya kepada rekan kerja 15 44,12 19 55,88 3,55 Sangat Baik Berterus terang bila melakukan kesalahan 19 55,88 15 44,12 3,44 Sangat Baik Jujur ketika tidak memahami instruksi pekerjaan 8 23,53 15 44,12 11 32,35 3,08 Sangat Baik Kejujuran 3,40 Sangat Baik Kejujuran karyawan dalam hal melaporkan hasil kerja kepada atasan dikategorikan sangat baik. Begitu pula saat karyawan berkata sesuai keadaan sebenarnya kepada rekan kerja dan berterus terang ketika melakukan kesalahan. Kejujuran karyawan dikategorikan baik dalam hal karyawan dapat berkata jujur saat instruksi yang diterima belum dipahami sepenuhnya., meskipun masih terdapat 8 karyawan 23,53 yang kurang sependapat dengan pernyataan tersebut. Artinya, masih ada karyawan yang masih ragu dan takut ketika jujur terhadap instruksi yang belum dipahaminya. Kejujuran karyawan dalam hal ini diperlukan agar karyawan dapat mengurangi risiko kesalahan dalam melaksanakan tugaspekerjaan.

4.4.4 Persepsi Karyawan tentang Tanggung Jawab

Berdasarkan rataan skor, rasa tanggung jawab yang dimiliki karyawan dikategorikan sangat baik dengan rataan skor 3,56. Artinya karyawan selama ini sangat bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukan dan ditugaskan kepadanya. Baik dalam hal taat terhadap peraturan perusahaan, berani menanggung risiko dari keputusantindakan yang dilakukan, tidak melempar kesalahan kepada orang lain, tetap bekerja walaupun tidak ada atasan serta memelihara peralatan kantor dari kerusakanhilang. Tabel 15. Rataan skor dan interpretasi hasil indikator tanggung jawab berdasarkan persepsi karyawan Indikator TP Bobot =1 jumlah karyawan JR Bobot =2 jumlah karyawan SR Bobot =3 jumlah karyawan SL Bobot =4 jumlah karyawan Rataan Skor Interpretasi Hasil Mentaati peraturan perusahaan 1 2,94 16 47,06 17 50 3,47 Sangat Baik Berani menanggung resiko 1 2,94 2 5,88 13 38,24 18 52,94 3,41 Sangat Baik Melempar kesalahan yang diperbuat kepada orang lain 1 2,94 3 8,82 30 88,24 3,85 Sangat Baik Tetap bekerja, walaupun tidak ada atasan 1 2,94 15 44,12 18 52,94 3,5 Sangat Baik Memelihara peralatan dari kerusakan 13 38,24 21 61,76 3,6 Sangat Baik Tanggung Jawab 3,56 Sangat Baik

4.4.5 Persepsi Karyawan tentang Kehadiran

Tingkat kehadiran karyawan merupakan bentuk dari kedisiplinan karyawan. Kedisiplinan merupakan kesadaran karyawan dalam mematuhi peraturan pada PT MMI. Kedisiplinan sangat mempengaruhi kenerja karyawan dan perusahaan. Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari pernyataan-pernyataan mengenai indikator kualitas hasil kerja dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Rataan skor dan interpretasi hasil indikator kehadiran berdasarkan persepsi karyawan Indikator TP Bobot =1 jumlah karyawan JR Bobot =2 jumlah karyawan SR Bobot =3 jumlah karyawan SL Bobot =4 jumlah karyawan Rataan Skor Interpretasi Hasil Datang bekerja sesuai jam kerja 3 8,82 16 47,06 15 44,12 3,35 Sangat Baik Pulang bekerja sesuai jam kerja 2 5,88 16 47,06 16 47,06 3,41 Sangat Baik Lanjutan Tabel 16. Indikator TP Bobot =1 jumlah karyawan JR Bobot =2 jumlah karyawan SR Bobot =3 jumlah karyawan SL Bobot =4 jumlah karyawan Rataan Skor Interpretasi Hasil Tidak pulang walaupun sudah selesai bekerja karena jadwal kerja belum selesai 6 17,65 15 44,12 13 38,23 3,20 Baik Berhenti mengerjakan tugas pada waktu istirahat 2 5,88 8 23,53 10 29,41 14 41,18 3,05 Baik Tidak pernah meninggalkan tugas 2 5,88 6 17,65 20 58,82 6 17,65 2,88 Baik Kehadiran 3,12 Baik Berdasarkan Tabel 16, diketahui bahwa rataan skor mengenai tingkat kehadiran karyawan tergolong baik dengan rataan skor 3,12. Karyawan mempersepsikan dirinya telah datang, istirahat, dan pulang bekerja sesuai jam kerja yang telah ditentukan perusahaan. Walaupun, masih terdapat karyawan yang menganggap dirinya suka meninggalkan tugas tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Tingkat kehadiran karyawan menujukan semangat kerja serta kedisiplinan karyawan saat berada di lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan secara keseluruhan.

4.4.6 Persepsi Karyawan tentang Kerjasama