Lanjutan Tabel 5.
Indikator Rataan
skor Interpretasi
Hasil
Rasa percaya terhadap rekan kerja menyangkut informasi non pekerjaan
2,32 Kurang Efektif
HUBUNGAN 2,87
Efektif
Atasan mampu membangkitkan tindakan 3,58
Sangat Efektif
Rekan kerja mampu membangkitkan tindakan 3,23
Efektif
TINDAKAN 3,40
Sangat Efektif
KOMUNIKASI EFEKTIF 2,98
Efektif
4.3.1 Persepsi Karyawan tentang Komunikasi Efektif Dimensi Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini menggambarkan sejauh mana pemahaman karyawan terhadap informasipesan yang disampaikan oleh
atasan dan rekan kerja baik secara lisan maupun tulisan.
Tabel 6. Rataan skor dan interpretasi hasil indikator pemahaman berdasarkan persepsi karyawan
Indikator
TP Bobot =1
jumlah karyawan
JR Bobot =2
jumlah karyawan
SR Bobot =3
jumlah karyawan
SL Bobot =4
jumlah karyawan
Rataan Skor
Interpretasi Hasil
Memahami intsruski secara
lisan 7
20,59 15
44,11 12
35,30 3,14
Efektif Memahami
instruksi secara tulisan
2 5,88
10 29,41
11 32,35
11 32,35
2,91 Efektif
Memahami prosedur kerja
secara lisan 1
2,94 3
8,82 17
50 13
38,24 3,23
Efektif Memahami
prosedur kerja secara tulisan
8 23,53
16 47,06
10 29,41
3,05 Efektif
Pemberian responumpan
balik dari atasan 3
8,82 12
35,30 10
29,41 9
26,47 2,73
Efektif Pemahaman
pesan dari rekan kerja
1 2,94
4 11,76
18 52,94
11 32,35
3,14 Efektif
Pemberian respon dari rekan kerja
9 26,47
16 47,06
9 26,47
3,00 Efektif
Pemahaman 3,02
Efektif
Berdasarkan Tabel 6, diketahui rataan skor tingkat pemahaman karyawan sebesar 3,02. Artinya, secara umum tingkat pemahaman karyawan
tergolong tinggi atau dikategorikan baik..Karyawan selama ini memahami setiap pesaninformasi yang disampaikan oleh atasan dan rekan kerjanya
baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini terlihat dari penilaian karyawan mengenai instruksi dan prosedur kerja yang disampaikan oleh atasan secara
lisan dan tulisan. Metode komunikasi yang dinilai lebih efektif dapat pula terlihat dari penilaian karyawan terhadap instruksi 3,14 dan prosedur
3,32 melalui metode lisan yang rataan skornya lebih tinggi dibandingkan dengan instruksi 2,91 dan prosedur 3,05 melalui metode tulisan.
Perilaku komunikasi tersebut terjadi karena adanya persepsi bahwa metode komunikasi lisan lebih praktis, cepat, jelas, dan mudah dipahami daripada
metode tulisan. Selain memahami pesan yang diterima oleh karyawan, karyawan juga
mengharapkan umpan balik atau respon terhadap laporan yang disampaikan kepada atasannya. Namun, selama ini respon dari atasan terhadap apa yang
disampaikan karyawan masih kurang. Hal ini terlihat dari rataan skor penilaian karyawan terhadap responumpan balik dari atasannya, yaitu
sebesar 2,73. Karyawan mengharapkan respon nya ditanggapi dengan baik oleh atasannya, karena dengan respon yang baik artinya karyawan merasa
diperhatikan dan dihargai serta menghindari terjadinya kesalahpahaman.
4.3.2 Persepsi Karyawan tentang Komunikasi Efektif Dimensi Kesenangan