Manajemen kinerja adalah suatu cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bagi organisasi, kelompok, dan individu dengan memahami dan
mengelola kinerja sesuai dengan target yang telah direncanakan, standar dan persyaratan kompetensi yang telah ditentukan Dharma 2009.
2.4.1 Prinsip Dasar Manajemen Kinerja
Prinsip dasar manajemen kinerja menjadi fondasi yang kuat bagi kinerja organisasi untuk mencapai tujuan Dharma 2009. Prinsip dasar
tersebut meliputi : 1. Kejujuran
Kejujuran menampakan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur diantara manajer, pekerja, dan rekan kerja. kejujuran adalah cara
mengekspresikan pendapat,
menyampaikan fakta,
memberikan pertimbangan dan perasaan. Kejujuran mempunyai beberapa segi dan
tingkatan, dan kejujuran digunakan sebagai proses persepsi untuk menggali kebenaran secara luas dana dalam sehinnga memperoleh
manfaat terbesar. 2. Pelayanan
Setiap aspek dalam proses kinerja harus memberikan pelayanan kepada setiap stakeholder. Proses manajemen kinera, umpan balik, dan
pengukuran harus membantu pekerja dan perencanaan kinerja. Prinsip pelayanan merupakan tanda yang paling kuat untuk pengukuran,
perencanaan, dan coaching pekerja. 3. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan prinsip dasar dalam pengembangan kinerja. Memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka
kerjakan dan yang tidak dikerjakan untuk mencapai tujuan mereka, pekerja belajar tentang apa yang perlu mereka perbaiki. Pengembangan
kinerja didasarkan pada anggapan bahwa pekerja dapat mempengaruhi hasilnya dengan memperbaiki kecakapan dan kompetensi pribadi.
Mereka tidak memerlukan izin untuk memperbaiki kompetensi.
4. Bermain Manajemen kinerja menggunakan prinsip bahwa bekerja sama dengan
bermain. Dengan prinsip bermain, dalam manajemen kinerja karyawan mendapatkan kepuasan dari apa yang mereka kerjakan. Apabila tidak
menerapkan prinsip bermain, bekerja akan menjadi beban. Timbul beban dalam dirinya karena adanya suatu perasaan bahwa mereka harus
bekerja, mereka tidak mempunyai pilihan dan pekerjaan mereka tidak dihargai.
5. Rasa Kasihan Rasa kasihan merupakan prinsip bahwa manajer memahami dan empati
terhadap orang lain. Rasa kasihan seorang manajer akan melupakan kesalahan mereka dan mulai dengan sesuatu yang baru. Mendapat
kepercayaan diri dan dorongan merupakan suatu elemen kunci pengembangan kinerja. Penting untuk tidak menjadi kasihan dengan
menerima permintaan maaf. Manajer yang baik membiarkan bawahan mengalami konsekuensi wajar dari tindakannnya sehingga mereka
belajar dan memperbaiki dirinya. 6. Perumusan Tujuan
Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai organisasi.
7. Konsensus dan Kerja Sama Manajemen kinerja mengandalkan pada konsensus dan kerja sama antara
atasan dan bawahan daripada menekankan pada kontrol dan melakukan paksaan.
8. Berkelanjutan Manajemen kinerja merupakan suatu proses yang sifatnya berlangsung
secara terus-menerus, berkelanjutan, bersifat evolusioner, dimana kinerja secara bertahap selalu diperbaiki sehingga menjadi semakin baik.
9. Komunikasi Dua Arah Manajemen kinerja memerlukan gaya manajemen yang bersifat terbuka
dan jujur serta mendorong terjadinya komunikasi dua arah antara atasan
dan bawahan. Komunikasi dua arah menunjukkan adanya sikap keterbukaan dan saling pengertian antar dua pihak.
10. Umpan Balik Pelaksanaan manajemen kinerja memerlukan umpan balik terus-
menerus. Umpan balik memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari pekerjaannya dipergunakan untuk memodifikasi
tujuan organisasi.
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja