Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian Partisipasi Petani

13 3 METODE

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian meliputi wilayah Kabupaten Bulukumba yang mencakup 10 kecamatan. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober 2012.

3.2 Jenis, Sumber dan Metode Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari dinas-dinas terkait di sektor pertanian dan BPS sedangkan data primer melalui wawancara dan kuesioner pada pengambil kebijakan di instansi lingkup pertanian Kabupaten Bulukumba dan petani. Matriks tujuan, metode, data yang digunakan, sumber data dan output yang diharapkan tertera pada Tabel 2. Tabel 2 Matriks Hubungan Tujuan, Metode, Data yang Digunakan, Sumber Data dan Keluaran No Tujuan Metode Analisis Data yang digunakan Sumber Data Keluaran 1 Mengidentifikasi sub sektor pertanian unggulan Kabupaten Bulukumba pada lingkup Provinsi Sulawsi Selatan Location Quotient Komponen Differential Shift PDRB sektor pertanian Prov.Sul-Sel dan PDRB sektor pertanian Kab. Bulukumba BPS Prov. Sul-Sel dan BPS Kab. Bulukumba Teridentifikasinya sub sektor pertanian unggulan Kab. Bulukumba dalam lingkup Prov.Sul- Sel 2 Menganalisis komoditas unggulan dalam Kabupaten Bulukumba Location Quotient, Komponen Differential Shift, Analytical Hierarcy Process Data produksi populasi sub sektor pertanian tiap kecamatan Kab. Bulukumba dan pandangan aparat pemerintah BPS Kab. Bulukumba dan dinas – dinas sub sektor pertanian Teridentifikasinya komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Bulukumba 3 Menganalisis tingkat partisipasi petani dalam pengembangan komoditas unggulan Tabulasi silang Tingkat partisipasi petani Kuesioner Tingkatan partisipasi petani dalam mengembangkan komoditas unggulan 4 Menyusun arahan dan strategi pengembangan sektor dan komoditas unggul serta sektor turunannya Deskriptif Data gabungan, data dan laporan instansi terkait Keluaran tujuan 1, 2 dan 3, instansi terkait Arahan dan strategi pengembangan sektor dan komoditas unggul serta sektor turunannya 14 Gambar 2 sebagai diagram alir menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan secara bertahap. Diagram ini digunakan untuk menjawab tujuan-tujuan dari penelitian. Gambar 2 Diagram Alur Penelitian

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan secara ringkas sebagai berikut:

3.4.1 Analisis Location Quotient

Analisis lokasi yang digunakan yaitu Location Quotient LQ. Teknik analisis LQ merupakan cara permulaan untuk mengetahui kemampuan suatu daerah dalam sektor tertentu. Pada dasarnya, teknik ini menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan suatu sektor di daerah yang diselidiki dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih luas. Berdasarkan pemahaman terhadap teori ekonomi basis, teknik LQ dapat digunakan menentukan sektor unggulan dengan data PDRB per sektor sedangkan untuk komoditas unggulan wilayah berupa data produksi Rustiadi et al. 2011. Teknik LQ dapat juga digunakan untuk memetakan komoditas unggulan wilayah, data Unggulan Analisis LQ dan DS Sub sektor pertanian unggulan di Kab. Bulukumba Identifikasi komoditas per sub sektor pertanian unggulan di Kab.Bulukumba Data produksi populasi Arahan dan strategi pengembangan pertanian dan agroindustri Tabulasi silang Komoditas pertanian unggulan di Kab.Bulukumba PDRB Prov.Sul- Sel dan PDRB Kab. Bulukumba A H P DS + DS - LQ1 LQ1 15 yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan yaitu data produksi, sehingga dapat diasumsikan teknik LQ menunjukkan keunggulan komparatif dari suatu komoditi berdasarkan produksinya. Untuk komoditas unggulan menggunakan data produksi untuk komoditas berbasis lahan dan data populasi ternak untuk komoditas peternakan pada setiap kecamatan di tahun 2010. Rumus LQ adalah sebagai berikut: LQ= p i p t P i P t dimana: Sub Sektor Unggulan: pi = PDRB sub sektor i di Kabupaten Bulukumba rupiah pt = total PDRB sektor pertanian di Kabupaten Bulukumba rupiah Pi = PDRB sub sektor i di Provinsi Sulawesi Selatan rupiah Pt = total PDRB sektor petanian di Provinsi Sulawsi Selatan rupiah Komoditi Unggu lan: pi = produksipopulasi komoditas i di suatu kecamatan ton atau ekor pt = total produksipopulasi seluruh komoditas di suatu kecamatan ton atau ekor Pi = total produksipopulasi komoditas i di kabupaten ton atau ekor Pt = total produksipopulasi seluruh komoditas di kabupaten ton atau ekor Nilai LQ yang diperoleh kemudian diinterpretasikan untuk menentukan komoditas unggulan secara komparatif. Interpretasi nilai LQ didasarkan pada kriteria sebagai berikut: LQ 1: sub sektorkomoditi i di suatu wilayah memiliki keunggu lan komparatif LQ = 1: sub sektorkomoditi i disuatu wilayah tidak memiliki keunggu lan, produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah LQ 1: sub sektorkomoditi i di suatu wilayah tidak memiliki keunggulan komparatif.

3.4.2 Komponen Differrential Shift dalam Shift Share Analysis

Differential Shift merupakan salah satu komponen dari Shift-Share Analysis yang digunakan untuk melihat tingkat keunggulan kompetitif suatu wilayah agregat yang lebih luas berdasarkan kinerja sektoral local sector di wilayah tersebut Rustiadi et al. 2011. Komponen pergeseran diferensial komponen Differential Shift menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi suatu komoditas tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total sub sektor atau komoditas tersebut dalam wilayah. Komponen ini menggambarkan dinamika keunggulan atau ketakunggulan suatu sub sektor atau komoditas tertentu di sub wilayah terhadap sub wilayah lain. Data yang digunakan untuk sub sektor adalah PDRB provinsi dan kabupaten sedangkan untuk komoditas unggulan yaitu produksi atau populasi komoditas se-Kabupaten Bulukumba pada tahun 2006 dan 2010. Rumus Differential Shift adalah sebagai berikut: