Perumusan Masalah Analysis of prime commodities and participation level of farmers in agricultural development of Bulukumba Regency.;

6 Kebijaksanaan pewilayahan komoditi yang dikembangkan di Sulawesi Selatan merupakan upaya untuk memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dalam rangka mengacu pertumbuhan ekonomi dimana sektor pertanian sebagai kekuatan pokok. Pewilayahan komoditi dengan pendekatan wilayah menetapkan Kabupaten Bulukumba sebagai sentra pengembangan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan untuk beberapa komoditi. Pewilayahan ini menggambarkan Kabupaten Bulukumba dipandang sebagai kabupaten yang memiliki potensi besar dalam membudidayakan berbagai komoditi pertanian secara luas. Pewilayahan komoditi yang diterapkan Provinsi Sulawesi Selatan didukung dengan adanya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah yang mengisyaratkan kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan daerahnya masing-masing menurut potensi wilayahnya dimana setiap daerah memiliki potensi yang dapat dijadikan sumber pendapatan daerah. Untuk itu, pemerintah daerah harus jeli dalam mengelola potensi yang dimiliki. Dasar pemikiran dalam penentuan komoditas unggulan adalah beragamnya jenis komoditi yang dikembangkan di Kabupaten Bulukumba dan setiap wilayah umumnya memiliki kekhasan tersendiri dalam menghasilkan komoditas baik secara geografis, ekonomi maupun sosial. Sifat kekhasan inilah dengan komoditas di wilayah tersebut berpotensi untuk dikembangkan guna kesejahteraan masyarakat. Penentuan komoditas unggulan baik dari segi komparatif maupun kompetitif dimaksudkan agar komoditas tersebut dalam pengembangannya lebih terfokus dan terarah sehingga pihak pemerintah maupun pihak lain yang berkepentingan dapat memprioritaskan kebijakan ekonomi melalui pengembangan komoditi unggulan tersebut sebagai bentuk upaya peningkatan pendapatan masyarakat, kesejahteraan meningkat dan tingkat kemiskinan berkurang. Hal ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi baik di Kabupaten Bulukumba maupun tingkat provinsi. Penentuan komoditas unggulan Kabupaten Bulukumba, tidak hanya didukung oleh kondisi geografi semata, tetapi perlunya sinkronisasi antara pandangan aparat pemerintah dengan keinginan petani. Aparat pemerintah dalam hal ini pemangku kebijakan diharapkan bertindak sebagai fasilitator dan regulator dalam pengembangan komoditas unggulan ke depannya dan petani diharapkan mampu berpartisipasi dalam pengembangan komoditas tersebut. Alternatif yang diambil oleh pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk pembangunan jangka panjang adalah pengembangan agroindustri. Agroindustri memberikan gambaran terhadap perekonomian Kabupaten Bulukumba yaitu adanya pergeseran struktur ekonomi yang dominan dalam memberikan konstribusi PDRB yakni sektor pertanian menuju ke sektor industri dengan tetap berlandaskan pada sektor pertanian. Pengembangan agroindustri sangat tergantung dari peningkatan produktivitas komoditas unggulan sebagai sub sistem produksi farming dari agribisnis dan diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi petani sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memberikan pendapatan bagi daerah. Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan kerangka pemikiran seperti yang tertera pada Gambar 1. 7 Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Pembangunan Kabupaten Bulukumba Sektor pertanian Sektor basis : - PDRB - Penyerapan tenaga kerja Penentuan komoditas unggulan Dasar Pelaksanaan : - Kondisi geografis - Pewilayahan komoditi Pengembangan agribisnis berbasis komoditas unggulan Misi pembangunan daerah Kab. Bulukumba Aspek sosial dan ekonomi : - Tingkat partisipasi - Pandangan aparat pemerintah - Produksi Pertanian