26
4.4 Produk Domestik Regional Bruto PDRB Sektor Pertanian
PDRB sektor pertanian Kabupaten Bulukumba memiliki kontribusi terbesar dari total PDRB Kabupaten Bulukumba. Sektor pertanian terdiri dari sub sektor
tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sub sektor tanaman bahan makanan yang terdiri dari tanaman pangan dan hortikultura
memiliki nilai PDRB tertinggi dibandingkan dengan keempat sub sektor lainnya selama 5 tahun berturut-turut Tabel 9. Berdasarkan nilai PDRB tahun 2006, sub
sektor tanaman bahan makanan menyumbang 50 persen dari PDRB sektor pertanian dan begitupun pada tahun 2010 sebesar 54,12 persen. Hal ini
menunjukkan besarnya peran sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman bahan makanan dalam memicu perekonomian di Kabupaten Bulukumba.
Tabel 9 PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Bulukumba pada Tahun 2006 sampai
2010 juta rupiah
Sub Sektor Tahun
2006 2007
2008 2009
2010 Tabama
597 506.83 595 634.62
721 648.81 793 660.28
922 354.02 Perkebunan
304 518.16 351 964.80
36 833.51 422 566.70
404 643.68 Peternakan
41 126.00 47 498.78
59.531.40 73 195.85
95 950.63 Kehutanan
2 857.16 3 509.15
3 813.59 4 357.27
6 290.31 Perikanan
155 778.91 175 367.32
211 031.37 229 313.04
274 98.71 Total
1 101 787.06 1 173 974.67 1 382 858.68 1 523 093.14 1 704 137.35 Sumber: BPS Kab.Bulukumba 2011
PDRB merupakan total nilai tambah dari semua barang dan jasa yang dihasilkan di suatu wilayah dalam periode satu tahun Rustiadi et al. 2011. PDRB
tersusun dari nilai-nilai produksi pada masing-masing komoditi dalam suatu sub sistem dimana nilai produksi merupakan hasil perkalian dari jumlah produksi dan
harga pada setiap komoditi Wulandari 2010. Produksi sub sektor tanaman bahan makanan umumnya mengalami peningkatan dari tahun 2005 ke 2010 kecuali
komoditas ubi kayu, ubi jalar dan nenas Tabel 10. Ubi kayu mengalami penurunan pada Kecamatan Ujung Loe, Herlang, Bulukumpa dan Rilau Ale
sedangkan ubi jalar pada Kecamatan Gantarang, Bonto Bahari, Bonto Tiro, Herlang dan Rilau Ale. Komoditi nenas mengalami penurunan produksi di
Kecamatan Kajang, Bulukumpa, Rilau Ale dan Kindang.
Komoditas perkebunan yang dominan di Kabupaten Bulukumba yang diidentifikasi dalam penelitian adalah kelapa, kopi, kakao, cengkeh dan lada.
Komoditas yang mengalami peningkatan dari tahun 2005 ke 2010 adalah cengkeh, kakao dan lada sedangkan kelapa dan kopi mengalami penurunan. Produksi
tertinggi pada tahun 2010 untuk komoditi kelapa di Kecamatan Kajang, lada di Kecamatan Rilau Ale sedangkan kopi, cengkeh dan kakao di Kecamatan Kindang.
Kabupaten Bulukumba dengan populasi ternaknya tersebar pada 10 kecamatan merupakan salah satu wilayah penyedia ternak di Sulawesi Selatan.
Komoditas ternak yang dikembangkan adalah sapi, kerbau, kuda, kambing, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, ayam buras dan itik. Komoditas kerbau, ayam
buras dan itik mengalami penurunan populasi dari tahun 2005 ke 2010 sedangkan komoditas peternakan lainnya mengalami peningkatan. Penurunan populasi ayam