Tingkat Partisipasi Petani Ubi Kayu

51 berkemauan, berkemampuan dan berkesempatan rendah untuk berpartisipasi mengembangkan komoditi ubi jalar. Gambar 17 Persentase Tingkat Partisipasi Petani Ubi Jalar pada Masing-masing Kategori Tingkat kemauan petani untuk membudidayakan ubi jalar rendah. Hal ini terjadi karena mereka menganggap hasil pertanian mereka cukup memenuhi kebutuhan dengan harga komoditi sedang. Mereka menjual hasil pertanian mereka dalam bentuk mentah sehingga penghasilannya bagi mereka cukup memuaskan. Variabel kemampuan terdiri dari keterampilan, pengalaman dan keterediaan modal. Keterampilan petani salah satunya bersumber dari pelatihan sebagai pendidikan non formal yang diperoleh dari dinas pertanian terkait dan penyuluh. Rendahnya kemampuan petani dalam membudidayakan ubi jalar dipengaruhi oleh rendahnya keterampilan petani. Petani tidak pernah mendapatkan pendidikan non formal dalam hal ini keterampilan yang biasanya diperoleh dani dinas pertanian terkait maupun penyuluh pertanian. Kurangnya keterampilan petani mencerminkan kurangnya pemahaman petani dalam berbudi daya yang dapat mempengaruhi besaran produksi ubi jalar di wilayah tersebut. Pendidikan dapat diklasifikasikan dalam pendidikan formal dan non formal, dimana semakin tinggi pendidikan seseorang akan memiliki pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan yang tinggi pula Holle 2000. Ketersediaan sarana prasana produksi merupakan faktor kesempatan yang memungkinkan petani menggunakan sarana dan prasarana tersebut dalam berpartisipasi. Petani agak kesulitan dalam memperoleh sarana prasarana ditambah lagi petani harus mengupayakan sendiri bibit, pupuk maupun pestisida karena kurangnya bantuan baik dari pihak pemerintah maupun swasta. Keadaan ini mencerminkan dukungan pemerintah untuk mengembangkan tanaman ubi jalar di daerah tersebut kurang walaupun petani sebagian menganggap komoditi tersebut dapat dikembangkan di daerah mereka.

5.4.5 Tingkat Partisipasi Petani Kacang Tanah

Gambar 18 menunjukkan bahwa sebagian besar petani berkemauan tinggi 50 persen, berkemampuan sedang 85 persen dan berkesempatan rendah 95 persen untuk berpartisipasi mengembangkan komoditi kacang tanah. Hasil 20 40 60 80 100 Kemauan Kemampuan Kesempatan Rendah Sedang Tinggi 52 analisis menunjukkan ketiga variabel sebagai syarat partisipasi memiliki tingkat partisipasi yang berbeda. Tingginya kemauan petani kacang tanah dipengaruhi karena hasil panen mereka sebagian di jual sebagian pula mereka gunakan untuk kebutuhan sendiri. Petani kacang tanah menanam kacang tanah sebanyak dua kali dalam setahun Musim pertama, mereka dominan menanam kacang tanah untuk di jual ke konsumen dan pada musim kedua mereka menanam secara tumpang sari dengan tanaman jagung. Kacang tanah yang mereka panen pada musim kedua sebahagian digunakan untuk bibit pada musim pertama tahun selanjutnya. Hasil yang mereka peroleh dianggap cukup memenuhi kebutuhan mereka dengan imbalan harga komoditi yang mahal. Mahalnya harga hasil panen mereka merupakan penambahan pendapatan karena harga yang dijual tinggi sedangkan biaya produksi rendah. Gambar 18 Persentase Tingkat Partisipasi Petani Kacang Tanah pada Masing- masing Kategori Kemampuan petani kacang tanah dikategorikan sedang disebabkan modal yang mereka gunakan untuk budidaya komoditi tersebut agak sulit diperoleh. Mereka memodali sendiri biaya produksi hingga panen dengan modal seadanya sehingga kurang mencukupi untuk membiayai keseluruhan biaya produksi. Akibat kurangnya modal yang tersedia sehingga lahan mereka biasanya tidak ditanami secara penuh dan berakibat kurangnya hasil panen mereka. Rendahnya kesempatan petani yang diperoleh dari pihak luar mengidentifikasikan partisipasi petani dalam mengembangkan komoditi menjadi terbatas. Peranan pemerintah dalam menyediakan bantuan benih, pupuk dan pestisida sangat rendah sehingga dalam penyediaan sarana tersebut diusahakan oleh petani sendiri. Animo petani untuk membudidayakan kacang tanah di wilayah mereka cukup tinggi yang ditandai dengan persepsi mereka bahwa wilayahnya dapat dijadikan daerah pengembangan komoditi tersebut dan menganggap pemerintah mendukung pengembangan kacang tanah misalnya dengan pelatihan SL-PTT Kacang Tanah. 20 40 60 80 100 Kemauan Kemampuan Kesempatan Rendah Sedang Tinggi