50 ada pembeli. Untuk informasi mengenai budidaya, pemasaran, perolehan sarana
dan prasarana mereka dapatkan dari penyuluh maupun teman sesama petani.
Gambar 16 Persentase Tingkat Partisipasi Petani Ubi Kayu pada Masing-masing Kategori
Petani memerlukan beragam informasi untuk menunjang kegiatan usaha taninya. Ketersediaan informasi pertanian memberikan pengaruh positif terhadap
tingkat pemberdayaan petani. yang mengandung makna bahwa semakin tinggibaik ketersediaan informasi pertanian maka akan semakin tinggi tingkat
keberdayaan petani dimana ketersediaan informasi pertanian yang memadai akan mendukung peningkatan keberdayaan petani dalam pengelolaan usahataninya
Sadono 2012.
Kemampuan dan kesempatan petani ubi kayu rendah untuk berpartisipasi. Kemampuan untuk berpartisipasi rendah karena mereka umumnya tidak pernah
mendapatkan pelatihan, walaupun pengalaman kerja di atas 5 tahun. Pelatihan diperlukan untuk menambah pengetahuan tentang usaha tani mereka misalnya
teknologi, pemupukan berimbang, penggunaan varietas unggul yang dapat meningkatkan produksi pertanian mereka. Modal yang mereka perlukan dalam
berusaha tani sekitar Rp500 000 sampai Rp1 000 000 untuk sekali tanam yang mereka usahakan sendiri dari uang hasil jual gaplek musim sebelumnya sehingga
apabila hasil yang diperoleh sebelumnya sedikit maka akan mempengaruhi banyaknya tanaman yang mereka tanam selanjutnya. Kesempatan yang diberikan
baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta dalam penyediaan berbagai sarana tidak ada, dengan kata lain mereka mengusahakan sendiri. Mereka
berpendapat bahwa kegiatan-kegiatan pemerintah tidak sepenuhnya mendukung pengembangan ubi kayu di wilayah mereka walaupun petani menganggap
komoditi tersebut sangat cocok dikembangkan di wilayah mereka karena sejak dulu ubi kayu yang terkenal di Kabupaten Bulukumba berasal dari daerah mereka.
5.4.4 Tingkat Partisipasi Petani Ubi Jalar
Tingkat partisipasi petani untuk mengembangkan ubi jalar dapat dilihat pada Gambar 17. Sebagian besar 80 persen, 85 persen dan 90 persen petani
20 40
60 80
100
Kemauan Kemampuan Kesempatan
Rendah Sedang
Tinggi
51 berkemauan, berkemampuan dan berkesempatan rendah untuk berpartisipasi
mengembangkan komoditi ubi jalar.
Gambar 17 Persentase Tingkat Partisipasi Petani Ubi Jalar pada Masing-masing Kategori
Tingkat kemauan petani untuk membudidayakan ubi jalar rendah. Hal ini terjadi karena mereka menganggap hasil pertanian mereka cukup memenuhi
kebutuhan dengan harga komoditi sedang. Mereka menjual hasil pertanian mereka dalam bentuk mentah sehingga penghasilannya bagi mereka cukup memuaskan.
Variabel kemampuan terdiri dari keterampilan, pengalaman dan keterediaan modal. Keterampilan petani salah satunya bersumber dari pelatihan sebagai
pendidikan non formal yang diperoleh dari dinas pertanian terkait dan penyuluh. Rendahnya kemampuan petani dalam membudidayakan ubi jalar dipengaruhi oleh
rendahnya keterampilan petani. Petani tidak pernah mendapatkan pendidikan non formal dalam hal ini keterampilan yang biasanya diperoleh dani dinas pertanian
terkait maupun penyuluh pertanian. Kurangnya keterampilan petani mencerminkan kurangnya pemahaman petani dalam berbudi daya yang dapat
mempengaruhi besaran produksi ubi jalar di wilayah tersebut. Pendidikan dapat diklasifikasikan dalam pendidikan formal dan non formal, dimana semakin tinggi
pendidikan seseorang akan memiliki pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan yang tinggi pula Holle 2000.
Ketersediaan sarana prasana produksi merupakan faktor kesempatan yang memungkinkan petani menggunakan sarana dan prasarana tersebut dalam
berpartisipasi. Petani agak kesulitan dalam memperoleh sarana prasarana ditambah lagi petani harus mengupayakan sendiri bibit, pupuk maupun pestisida
karena kurangnya bantuan baik dari pihak pemerintah maupun swasta. Keadaan ini mencerminkan dukungan pemerintah untuk mengembangkan tanaman ubi jalar
di daerah tersebut kurang walaupun petani sebagian menganggap komoditi tersebut dapat dikembangkan di daerah mereka.
5.4.5 Tingkat Partisipasi Petani Kacang Tanah
Gambar 18 menunjukkan bahwa sebagian besar petani berkemauan tinggi 50 persen, berkemampuan sedang 85 persen dan berkesempatan rendah 95
persen untuk berpartisipasi mengembangkan komoditi kacang tanah. Hasil
20 40
60 80
100
Kemauan Kemampuan Kesempatan
Rendah Sedang
Tinggi