11 diberikan colostrums dilanjutkan dengan pemberian susu sampai umur empat
bulan sebanyak empat liter sehari dengan frekuensi dua kali sehari pagi dan sore. Selain diberikan susu setelah umur + 2 minggu pedet mulai diajari makan
rumput dan juga diberikan pakan penguat sebanyak 0,5 –1 kg per hari setelah
umur satu bulan. Sapi dara diberikan pakan dua kali sehari dengan rincian konsentrat sebanyak 3,5 kghari dan rumput sebanyak 25 kghari. Sapi induk
diberikan hijauan 30 kghari dan konsentrat dan ampas tahu sebanyak 5 kghari.
2.3.3 Tenaga Kerja
Usaha ternak diperlukan sejumlah tenaga kerja untuk menyelesaikan berbagai macam kegiatan produksi dalam rangka menghasilkan barang atau jasa
yang berasal dari ternak. Tenaga kerja merupakan faktor produksi kedua selain tanah, modal dan manajemen Hernanto 1996.
Sudono 1999 mengatakan bahwa faktor tenaga kerja di dalam usaha peternakan harus diperhitungkan karena biaya tenaga kerja merupakan biaya
produksi terbesar kedua setelah biaya pakan yaitu 20 –30 dari biaya
produksi. Efisiensi penggunaan tenaga kerja di Indonesia sebaiknya 6 –7 ekor
sapi dewasa cukup ditangani seorang tenaga kerja. Penelitian Haryati 2003 tenaga kerja yang digunakan dalam usaha
ternak sapi perah di Kelurahan Kebon Pedes dibedakan atas tenaga kerja keluarga dan luar keluarga. Tenaga kerja keluarga yang terdiri atas suami, istri,
dan anak sebesar 50,79, sedangkan tenaga kerja luar keluarga sebesar 49,21. Jenis pekerjaan yang dilakukan adalah mencari rumput 41,735, memberi
makan dan minum ternak 30,583, membersihkan kandang 10,11, memerah susu 10,79, mengantar susu ke penampungan 5,84 , dan
0,941 pekerjaan lainnya Hidayat, 2001.
12
2.3.4 Bangunan Kandang
Kandang merupakan tempat berlindung bagi ternak. Dilihat dari peruntukannya, kandang sapi perah dapat dibagi menjadi lima jenis kandang: 1
Kandang pedet, umur 0 – 4 bulan; 2 Kandang sapi remaja atau pedet lepas
sapih, umur 4 –8 bulan; 3 Kandang sapi dara, umur 8 bulan – 2 tahun; 4
Kandang sapi dewasa atau masa produksi, umur lebih dari 2 tahun dan laktasi; dan 5 Kandang sapi kering kandang Sudono et al., 2003.
Hasil penelitian Suhendar 2004 bangunan kandang sapi pada PT. Gurame Anugrah Tani terdiri dari enam kandang untuk sapi dewasa, muda dan
dara serta satu kandang untuk pedet. Tipe kandang adalah tipe ganda dengan ukuran 6x24 m
2
sebanyak tiga kandang dan 6x24 m
2
satu kandang dengan kapasitas masing-masing kandang sebanyak 48 ST dan 56 ST untuk sapi
dewasa. Dua kandang lainnya untuk sapi remaja dengan ukuran 4x18 m2 dan 4x10 m2 yang mempunyai kapasitas sebanyak 24 ekor dan 12 ekor. Kandang
untuk sapi pedet yang belum lepas sapih di bangun di dekat kandang induk yang dibuat per individu dengan ukuran 1,25x1 m2 sebanyak 50 bok.
Sementara itu, dalam penelitian Rauf 2005 pada usahaternak sapi perah PT. X Kecamatan Bogor Selatan, kandang untuk sapi dara dan induk kerangka
bangunannya terbuat dari beton dan kayu, atap kandangnya terbuat dari rumbia, lantai dan dindingnya terbuat dari semen. Kandang pedet yang berumur kurang
lebih empat bulan berjumlah 50 kotak terbuat dari bambu dengan ukuran 120x100x125 cm, sedangkan atapnya terbuat dari rumbia. Kandang untuk sapi
berumur 4 – 8 bulan dibuat dengan ukuran 10x5 m berjumlah satu buah,
kandang sapi dara berukuran 18x6 m, sedangkan kandang induk berjumlah lima buah dibuat dengan ukuran 24x8 m dengan kapasitas 56 ekor.
13
2.3.5 Peralatan