Kesehatan Hewan Serta IB

42

5.12.6 Tata Laksana Pemerahan

Menghasilkan susu kualitas baik, maka tata laksana pemerahan sebagai tahap pemanenan susu harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga kualitas awal susu, yang merupakan indikator baik buruknya produk susu yang dihasilkan, akan menjadi lebih baik. Begitupun yang dilaksanakan di PT. Rejo Sari Bumi, pemerahan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : a tahap persiapan pemerahan ; b tahap pemerahan; c tahap setelah pemerahan. Tahap persiapan pemerahan adalah menyediakan dan membersikhan alat - alat yang akan digunakan dalam proses pemerahan dan tahap pemerahan yang dilakukan adalah perangsangan ambing dan puting susu dengan menggunakan air hangat, kemudian dilakukan pemerahan pertama untuk memeriksa mastitis. Dalam pemerahan pertama sapi terserang mastitis maka sapi tersebut tidak akan diperah dan dikembalikan ke dalam kandang isolasi untuk dilakukan penanganan mastitis. Pemerahan dilaksanakan dua kali sehari, yaitu pagi hari pada pukul 06 : 00 dan sore hari pada pukul 13 : 00 WIB, dengan interval pemerahan tujuh jam. Pemerahan dilakukan dengan menggunakan mesin pipeline milker yang memiliki prisip kerja yang sama dengan pedet yang sedang menyusui.

5.12.7 Kesehatan Hewan Serta IB

Sapi perah yang kena serangan penyakit bisa menimbulkan kerugian besar, terlebih penyakit menular. Penyakit menular tersebut tidak selalu mematikan secara langsung, namun dapat merusakan kesehatan sapi perah secara berkepanjangan. Misalnya, penyakit Brucellosis keguguran kandungan yang menular dan Tuberculose. AAK, 1995. Seperti halnya usaha ternak yang lain, usaha ternak sapi pun harus pula dilakukan pencegahan penyakit secara rutin dan saksama, khususnya penyakit menular yang mudah berinteraksi. Infeksi penyakit tertentu dapat mempengaruhi produksi susu. Jenis penyakit yang sering menyerang pada sapi perah di PT. Rejo Sari Bumi dapat dilihat pada Tabel 7 berikut: 43 Tabel 7. Jenis Penyakit dan Penangannya PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos enis Penyakit Penanaganan 1. Milk Fever 2. Mastitis 3. Brucellosis 4. Penyakit mulut dan kuku Sapi yang mederita penyakit ini dapat diberi suntikan preparat calsium sandos, calsium borogluconate dalam konsentarsi 20, dengan dosis obat tergantung besar kecilnya sapi. Sapi yang memiliki berat badan ± 350 kg dapat diberikan 700 – 1500 cc. Sapi harus mendapatkan ransom yang kandungan Ca, P, dan Mg dalam jumlah yang cukup. Diberikan suntikan antibiotic seperti penicillin; sulfamethazine melalui mulut oral. Diberikan penicilinmastitis ointment, chlorttetraccyline ointment. Menjaga sanitasi lingkungan sekitar kandang. Dilakukan vaksinasi dengan vaksin “Strain 19”, terutama sapi muda berumur- bulan. Sapi yang umurnya kurang dari empat bulan belum boleh divaksin. Sapi yang menderita diisolasi Menjaga sanitasi lingkungan sekitar kandang. Sapi yang terserang diisolasi Dilakukan vaksinasi Pengobatan dengan pemberian antibiotic Mejaga sanitasi lingkungan sekiar kandang. Sapi yang menderita diisolasi diruangan khusus yang gelap atau tertutup. Dewasa kelamin ialah periode dalam kehidupan sapi dimana alat reproduksi mulai berfungsi. Sistem perkawinan yang dilakukan di PT. Rejo Sari Bumi menggunakan dua metode yang pertama dengan metode alami yaitu dengan menyatukan satu ekor pejantan dengan lima ekor betina dalam satu kandang. Untuk IB ada petugas kesehatan hewan yang melakukannya dengan 44 menyuntikan straw atau semen beku ke dalam alat reproduksi sapi betina yang mengalami birahi.

5.12.8 Penanganan Limbah