penyusnan saran tindak dan langkah penangan, serta menyiapkan bahan koordinasi usulan penertiban dan pendayagunaan dalam rangka penegakan
hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah; pemantauan, evaluasi, harmonisasi dan pensinergiaan kebijakan dan program pertanahan dan
sektoral dalam pengelolaan tanah negara, penanganan tanah terlantar dan tanah kritis.
2. Sub seksi pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas menyiapakan
bahan inventarisasi potensi, asistensi,fasilitasi dalam rangka penguatan penguasaan, dan melaksanakan pembinaan partisipasi masyarakat,
lembaga masyarakat, mitra karja teknis dalam pengenlolaan pertanahan, serta melakukan kerjasama pemberdayaan dengan pemerintah
kabupatenkota, lembaga keuangan dan dunia usaha, serta bimbingan dan pelaksanaan kerja sama pemberdayaan.
g. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara
Seksi sengketa, konflik dan perkara mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional dalam menyelenggarakan tugas seksi konflik, sengketa, dan perkara
mempuyai fungsi: 1.
Pelaksanaan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan. 2.
Pengakajian masalah, sengketa dan konflik pertanahan. 3.
Penyiapan bahan dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan secara hukum dan non hukum, penangan dan penyelesaian perkara, pelaksanaan
alternatif penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan melalui bentu
mediasi, fasilitasi dan lainnya, usulan dan rekomendasi pelaksanaan putusan lembaga peradilan serta usulan rekomendasi pembatalan dan
penghentiaan hubungan hukum dan antara orang, dan badan hukum dengan tanah.
4. Pengkoordinasian penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan.
5. Pelaporan penanganan dan penyelesaian konflik, sengketa dan perkara
pertanahan. Seksi konflik, sengketa, dan perkara terdiri dari :
1. Sub seksi sengketa dan konflik pertanahan menyiapakan pengkajian
hukum, sosial, budaya, ekonomi dan politik terhadap sengketa dan konflik pertanahan, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan
hukum antara orang dan badan hukum dengan tanah, pelaksanaan alternatif penyelesaian sengketa melalui mediasai, fasilitasi, dan
koordinasi penangan sengketa dan konflik. 2.
Sub seksi perkara pertanahan mempunyai tugas menyiapkan pertahanan dan penyelesaian perkara, koordinasi penangan perkara, usulan
rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan antara orang dan badan hukum dengan tanah sebagai pelaksana putusan lembaga peradilan.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui hasil
wawancara dengan informan kunci, informan utama, dan informan tambahan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wwancara yang telah
ditulis sebelumnya, tetapi tidak menutu kemungkinan pertanyaan akan dikembangkan pada saat melakukan wawancara untuk menyesuaikan dengan
permasalahan penelitian yang sebenarnya dan juga berdasarkan teori yang ada. Tidak hanya wawancara saja tetapi penulis juga melakukan observasi langsung ke
lokasi penelitian. Sedangkan data-data sekunder didapatkan melalui studi kepustakaan dan dokumentasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.
Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Selama satu bulan itu penulis menggunakan waktu untuk mengumpulkan data-data atau
dokumen-dokumen penting yang mendukung penelitian yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten Karo. Dalam hal pengurusan surat izin, enulis mengalami
sedikit kendala yang disebabkan oleh rentang waktu yang cukup lama untuk mendapatkan surat balasan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Karo agar penulis
mendapatkan izin untuk melakukan penelitian di Kantor Pertanahan Kabupaten Karo. Sedangkn untuk wawancara dengan informan kunci, informan utama, dan
informan tambahan tidak menghadapi hambatan yang berarti.
Dalam hal ini penulis menjadikan Kantor Pertanahan Kabupaten Karo sebagai fokus penelitian karena kantor ini membidangi tugas yang mengurusi
bagian pertanahan dan salah satunya adalah penerbitan sertifikat hak milik tanah. Apapun yang menjadi informan kunci sebanyak satu orang;
1. Kepala Kantor
: 1 orang Yang menjadi informan utama sebanyak 10 orang, yaitu :
1. Masyarakat pemohon langsung
: 2 orang 2.
Pegawai PPAT : 7 orang
3. Biro jasa calo
: 1 orang Sedangkan yang menjdi informan tambahan sebanyak 7 orang, yaitu :
1. Pegawai loket
: 2 orang 2.
Seksi Pendaftaran dan Penetapan : 3 orang
3. Seksi Pengukuran dan Pemetaan
: 2 orang Dalam pengumpulan data penelitian ini, ada beberapa tahapan utama yang
penulis lakukan. Pertama, penelitian ini diawali dengan mengumulkan dokumen kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Kedua, penulis
melakukan wawancara dengan informan kunci, informan utama, dan informan tambahan untuk dapat mengetahui lebih dalam mengenai lebih dalam masalah
penelitian. Ketiga, melakukan observasi langsung sehubungan dengan permasalahan penelitian.