Produk Pelayanan PENYAJIAN DATA

pemegang hak-hak atas tanah. Dengan pendaftaran tanah diharapkan bahwa seseorang akan merasa aman tidak ada gangguan atas hak yang dimilikinya. Di dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, dalam pasal 19 ayat 1 memerintahkan diselenggarakannya pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum. Kepastian hukum yang dijamin itu, meliuti kepastian mengenai : a. Letak, batas dan luas tanah. b. Status tanah dan orang yang berhak atas tanah. c. Pemberian surat berupa sertifikat. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti dengan informan dapat juga diketahui bahwa alasan masyarakat untuk mengurus sertifikat tanah adalah agar memiliki kepastian hukum yang sah bagi si pemegang hak sehingga kepemilikan akan tanah tidak dapat diganggu gugat serta menghindari konflik sengketa lahan. Alasan yang kedua adalah sebagai jaminan utang ke bank. Tidak setiap orang memiliki kemampuan ekonomi yang cukup., sering ditemukn orang dalam mempertahankan hidupnya harus meminjam uang dari phakorang lain. Demikian juga halnya dengan para pelaku usaha, bahwa tidak setiap pelaku usaha memiliki modal yang cukup untuk tetap bertahan atau mengembangkn usahanya, terkadang harus membutuhkan dana yang cukup besar, sementara dana dimaksud tidak dimilikinya. Suatu alternatif yang dapat ditempuh ialah dengan cara meminjam dana dari pihak bank dimana salah satu fungsinya memberi kredit bagi setiap orang yang membutuhkannya dan sebagai jaminan pelunasan utanh disyaratkan dengan sertifikat tanah dimaksud agar ada kepastian hukum, bahwa debitur adalah benar-benar sebagai pemilik atas tanah yang dijaminkan itu. Efendi, 1983:74 Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa alasan masyarakat mengurus sertifikat tanah adalah karena mereka sadar sertifikat juga memiliki nilai ekonomi yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk meminjam uang ke bank. Dengan demikian, sertifikat hak milik atas tanah dapat menghasilkan uang untuk modal. Selain itu, tanah tersebut juga masih bisa digunkan oleh si pemilik. Oleh karena itu, sertifikat tanah juga berperan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.

V. 5 Sarana dan Prasarana

Moenir 1992:119 mengemukakan bahwa sarana dan prasarana adalah segala jenis peralatan, peralatan kerja dan fasilitas lain yang sebagai alat utamapembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir, jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat untuk digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan membantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sarna dan prasarana di Kantor Pertanahan Kabupaten Karo masih kurang memadai. Padahal sarana dan prasarana pada dasarnya memiliki fungsi utama yakni mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu efesien, meningkatkan produktivitas baik barang atau jasa dan hasil kerja lebih berkualitas atau terjamin. Akan tetapi, pada kenyataannya sarana dan prasarana di Kantor Pertanahan Kabupaten Karo masih kurang memadai baik itu dari peralatan yang dibuthkan sampai pada kondisi gedung. Kondisi komputer masih banyak dalam keadaan rusak. Padahal zaman sekarang komputer meruakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas dikarenakan Kantor Pertanahan Kabupaten Karo sudah tidak menggunakan mesin ketik. Akan tetapi, jika melihat kondisi tersebut tentu pelaksanaan tugas akan menjadi sangat terhambat.

V.6 Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan

Pentingnya peningkatan kualitas aparatur ini adalah dalam rangka tugas pelayann yang diembannya sebagai abdi masyarakat. Sejalan dengan mutu peningkatan aaratur itu, juga kita yakin bahwa didalamnya terkandung peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat. Aparat daerah diharapkan lebih menghayati makna Sense of Publik Service dalam pelaksanaan tugasnya. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa para pegawai sudah ramah dan sopan santun dalam memberikan pelayanan. Berdasarkan tabel 5 pada bab penyajian data, kondisi sumber daya manusia pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karo rata-rata memiliki tingkat pendidikan formal aparatur adalah, Diploma D-I sampai D-IV, sarjana dan beberapa Sekolah Menengah Atas SMA. Melihat tingkat pendidikan normal aparatur pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karo memang bisa dikatakan kurang. Pegawai didominasi oleh tamatan Diploma dan ada pegawai yang memiliki tamatan Sekolah Menengah Atas SMA yang tentunya kemampuan mereka tidak terlalu baik. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin memiliki pola berpikir yang lebih baik dan tentunya pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik juga. Dari segi kuantitas jumlah pegawai tetap yang sangat kurang memadai dimana berjumlah 27 pegawai. Sementara beban pekerjaan dan tuntutan produktivitas sangat besar. Untuk mengatasi hal tersebut, Kantor Pertanahan Kabupaten Karo melakukan perekrutan dari tenaga sukarela dan menerima pegawai magang dari Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. Melihat kondisi sumber daya diatas tentu sangat berpengaruh terhadap pemberian pelayanan pengurusan sertifikat tanah dimana waktu penerbitan setifikat tanah memakan waktu yang sangat lama dan tidak sesuai dengat jadwal yang ditentukan. Di sisi lain, menurut hasil observasi peneliti di lapangan, kebanyakan pegawai sudah datang ke kantor tepat pada waktunya. Peningkatan kualitaskemampuan aparatur pemerintah secara umum dapat dilakukan dengan berbagai cara. Harawijaya, 1997 : 3 mengemukakan pendapatnya yaitu terhadap 2 dua cara, yaitu : a. Pendidikan dan pelatihan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kemampuankualitas aparatur, karier dan organisasi. b. Peningkatan kemampuankualitas aparatur terutama melalui diklat agar pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan dapat meningkat disamping sikap dan perilaku. Kemampuan aparatur dengan objek sasaran pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pegawai. Dalam kaitannya dengan kemampuan sumber daya manusia pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karo yang belum memadai, Kantor Pertanahan melakukan tindakan agar masalah sumber

Dokumen yang terkait

Kualitas Pelayanan Pengurusan sertifikat Hak Milik Atas Tanah (Studi pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan)

9 110 122

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

4 96 98

Problematika Pelaksanaan Pendaftaran Peralihan Hak Milik Di Kantor Pertanahan Kabupaten Karo

2 45 112

Implementasi Program LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Atas Tanah) di Kota Padangsidimpuan (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Padangsidimpuan)

1 44 98

Kualitas Pelayanan Sertifikat Tanah Hak Milik Dalam Program Layanan Rakyat Untuk Sertifikat Tanah (Larasita) Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung.

0 0 2

Kualitas Pelayanan Sertifikat Tanah Hak Milik Dalam Program Layanan Rakyat Untuk Sertifikat Tanah (Larasita) Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung.

0 0 1

A. Defenisi Pelayanan Publik - Kualitas Pelayanan Pengurusan sertifikat Hak Milik Atas Tanah (Studi pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 25

Kualitas Pelayanan Pengurusan sertifikat Hak Milik Atas Tanah (Studi pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 10

Kualitas Pelayanan Pengurusan sertifikat Hak Milik Atas Tanah (Studi pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 2 10

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Kualitas Pelayanan Pengurusan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah (Studi Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karo)

0 1 37