Sarana dan Prasarana Hasil Penelitian
agar pelaksanaan penerbitan sertifikat tanah dapat terlaksana dengan baik, harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai”.
Hasil wawancara dengan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Karo, Bapak Reinar Manurung, S.H
Hal ini juga dikuatkan oleh Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, Bapak Roni Sitanggang, S. Sos.
“Fasilitas yang ada di kantor pertanahan ini kurang memadai, terutma ruang kerja saya tidak proporsional kecil jika dibandingkan dengan
produktifitas kerja seksi pendaftaran dan penetapan. Selain itu, pegawai harus bekerja dengan kelengkaan alat komputer yang masih kurang, dan
beberapa dalam keadaan rusak. Akan tetapi, ada beberapa pegawai yang berinisiatif membawa sendiri laptop dari rumah agar pekerjaannya dapat
selesai tepat waktu”. Pendapat diatas juga kurang lebih sama dipaparkan oleh kepala seksi
survei pengukuran dan pemetaan, Bapak M. Edi Syahputra. A. Ptnh “Peralatan di seksi pengukuran dan pemetaan kurang memadai seperti
alat ukur luas tanah teodolit yang hanya berjumlah satu buah sementara tanah masyarakat yang akan diukur banyak. Kami tidak dapat melakukan
ukuran dalam waktu yang sama pada pemilik tanah yang berbeda. Kami harus menunggu tanah pada pemilik ini diukur baru kemudian kami bisa
pindah ke pemilik tanah yang lain. Hal ini tentunya menghambat pelaksanaan tugas kami”.
Setelah penulis melakukan wawancara dengan ketiga informan diatas, kemudian penulis menanyakan kepada para pegawai menanyakan hal yang
berkaitan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki Kantor Pertanahan Kabupaten Karo yakni kenyamanan para pegawai dalam bekerja.
“Ruangan kerja kami agak sempit bila dibandingkan dengan jumlah pegawai yang ada di dalam dan produktifitas kerja kami. Ruangan kami
juga tidak dilengkapi dengan pendingin ruangan. Hanya dilengkapi kipas angin sehingga kurang merasa nyaman dalam bekerja”.
Hasil wawancara dengan kepala sub seksi pendaftaran hak, Bapak Roni Sitanggang, S. Sos
Hal ini juga dikuatkan oleh Kepala Survei Pengukuran dan Pemetaan, M. Edi Syahputra, A. Ptnh, yaitu :
“Saya berusaha beradaptasi dan menyamankan diri saya dengan keadaan ruang kerja saya yang kurang memadai, seperti yang anda lihat sendiri
bahwa di ruangan saya tidak ada pendingin ruangkipas”. Kemudian peneliti menanyakan kepada informan utama mengenai rasa
nyaman dan aman selama pengurusan sertifikat hak milik. “Saya sudah merasa aman dan nyaman dalam mengurus sertifikat hak
milik karena disini ada ruang tunggu yang snagat nyaman dan bersih”. Hal diatas juga kurang lebih sama diungkapkan oleh masyarakat pemohon
langsung, Bapak Maslan Tarigan, yakni :
“Saya sudah merasa nyaman selama proses pengurusan sertifikat karena disini terdapat ruang runggu yang bersih dan dilengkapi dengan koran
sehingga saya tidak merasa bosan ketika sedang menunggu”. Kemudian peneliti menanyakan dengan beberapa informan bagaimana
solusi untuk mengatasi kekurangan sarana dan prasana diatas. “Untuk mengatasi kekurangan sarana dan prasarana seperti alat kantor
dan sarana penunjang lainnya, saya menyarankan agar usulan tiap seksi yang benar-benar kekurangan sarana dan prasarana seperti komputer dan
alat penunjang pelaksanaan tugas setiap seksi dengan memperhatikan anggaran yang ada untuk dimasukkan ke tahun anggaran berikutnya”.
Hasil wawancara dengan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Karo, Bapak Reinar Manurung, S.H
Pernyataan diatas juga dikuatkan oleh Kepala Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan, M. Edi Syahputra, A. Ptnh.
“Untuk mengatasi kekurangan sarana dan prasarana di bagian seksi pengukuran pemetaan seperti misalnya kurangnya jumlah alat ukur, saya
mengusulkan untuk dimasukkan ke tahun anggaran berikutnya”. Dari hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat diketahui
bahwa sarana dan prasarana di Kantor Pertanahan Kabupaten Karo masih kurang memadai. Kondisi komputer, ketersediaan alat ukur, dan keadaan ruang masih
kurang memadai. Hal ini tentunya membuat para pegawai yang bekerja kurang merasa nyaman. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana sehingga
menyebabkan terhambatnya pelaksanaan tugas dan kurangnya semangat dalam bekerja.
Untuk mengatasi hal tersebut, mereka mengusulkan jumlah sarana dan prasarana yang tidak memadai untuk dimasukkan ke anggaran tahun berikutnya.
Akan tetapi, masyarakat sudah merasa nyaman dengan sarana dan prasarana selama mengurus sertifikat tanah karena terdapat ruang tunggu yang sangat
nyaman.