Karo menyangkut biaya ini telah ditegaskan melalaui Peraturan Pemerintahan No. 13 Tahun 2010. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pelayanan pengurusan
sertifikat hak milik, maka kepastian biaya menurut ketentuan yang digariskan secara implisit adalah sebagai upaya pencegah timbulnya manipulasi biaya yang
menguntungkan secara sepihak pribadi. Makna tunggalnya bahwa biaya dikenakan secara adil dan merata pada semua sertifikat masyarakat yang
berkepentingan denganpengurusan sertifikt tanah hak milik, jelasnya kepastian biaya tidak mengandung unsur segmentasi masyarakat berdasarkan kelas sosial
kemasyarakatan sehingga nantinya seseorang atau sekelompok orang mendapatkan rasa keadilan pada pelayanan. Biaya pelayanan adalah rincian dana
yang dikenakan dalam pengurusan sertifikat hak milik atas tanah. Besarnya yang dikenakn tergantung dari luas tanah, letak tanah, biaya pengukuran dan
akomodasi, BPHTBPPH. Berdasarkan hasil observasi, rincian biaya tentang pengurusan sertifikat
hak milik, Kantor Pertanahan Kabupaten Karo memanjang papap pengumuman tentang rincian biaya. Rincian biaya yang ditetapkan tersebut berdasarkan
Peraturan Pemerintahan No. 13 tahun 2010 dan PMK No. 02 Tahun 2010. Dengan adanya papan pengumuman tersebut, membuat masyarakat mengerti mengenai
besaran biaya yang dikenakan sehingga mereka tidak meras keberatan tentang baiaya yang dipungut. Mereka sudah paham mengenai rincian biaya yang
dikeluarkan. Selain itu, rata-rata dari mereka memiliki ekonomi menengah keatas. Akan tetapi, masyarakat petani yang memiliki ekonomi menengah kebawah
merasa biaya yang dikenakan cukup mahal dan memberatkan. Hal ini menandakan bahwa biaya pengurusan sertifikat ini tidak semua masyarakat
merasa tidak keberatan akan biaya yang dipungut. Akan tetapi, masyarakat petani yang ekonominya menengah kebawah cukup keberatan dengan biaya yang
dikenakan.
V.4 Produk Pelayanan
Produk pelayanan adalah hasil pelayanan Kantor Pelayanan Kabupaten Karo yakni dalam bentuk sertifikat hak milik atas tanah. Sertifikat berdasarkan
Pasal 32 ayat 1 PPNo. 24 tahun 1997 yaitu surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dn data yudiris yang
termuat didalamnya, sepanjang data fisik dan data yudiris tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah yang bersangkutan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sertifikat hak milik tanah berlaku seumur hidup kecuali apabila sertifikat tersebut hilang, tanahnya
diperjualbelikan, atau diwariskan. Hal tersebut dikarenakan hak milik meruakan hak yang aling terkuat dan berlaku turun temurun jika dibandingkan dengan hak-
hak tanah lainnya. Oleh karena itu, sertifikat tanah juga berlaku seumur hidup dan tidak memiliki batas masa berlakunya.
Dalam pengurusan sertifikat tentunya masyarakat memiliki alasan kenapa mereka rela mengeluarkan biaya yang mahal hanya untuk mengurus selembar
surat dalam bentuk sertifikat. Alasan yag pertama adalah untuk memperoleh kepastian hukum yang sah. Seperti yang diketahui bahwa pendaftaran tanah
adalah bertujuan untuk memperoleh kepastian hukum dan kepastian hak terhadap
pemegang hak-hak atas tanah. Dengan pendaftaran tanah diharapkan bahwa seseorang akan merasa aman tidak ada gangguan atas hak yang dimilikinya.
Di dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, dalam pasal 19 ayat 1 memerintahkan diselenggarakannya
pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum. Kepastian hukum yang dijamin itu, meliuti kepastian mengenai :
a. Letak, batas dan luas tanah.
b. Status tanah dan orang yang berhak atas tanah.
c. Pemberian surat berupa sertifikat.
Dari hasil wawancara dan observasi peneliti dengan informan dapat juga diketahui bahwa alasan masyarakat untuk mengurus sertifikat tanah adalah agar
memiliki kepastian hukum yang sah bagi si pemegang hak sehingga kepemilikan akan tanah tidak dapat diganggu gugat serta menghindari konflik sengketa lahan.
Alasan yang kedua adalah sebagai jaminan utang ke bank. Tidak setiap orang memiliki kemampuan ekonomi yang cukup., sering ditemukn orang dalam
mempertahankan hidupnya harus meminjam uang dari phakorang lain. Demikian juga halnya dengan para pelaku usaha, bahwa tidak setiap pelaku usaha memiliki
modal yang cukup untuk tetap bertahan atau mengembangkn usahanya, terkadang harus membutuhkan dana yang cukup besar, sementara dana dimaksud tidak
dimilikinya. Suatu alternatif yang dapat ditempuh ialah dengan cara meminjam dana dari pihak bank dimana salah satu fungsinya memberi kredit bagi setiap
orang yang membutuhkannya dan sebagai jaminan pelunasan utanh disyaratkan